Advertorial

Setor Rp 110,6 Triliun ke Negara, Wujud Kontribusi Pertamina terhadap Keuangan Nasional

Kompas.com - 01/09/2021, 15:50 WIB

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) kembali berkontribusi terhadap penerimaan negara. Hingga semester I 2021, total setoran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut mencapai Rp 110,6 triliun. Adapun laba bersih yang dicatat perseroan sebesar 183 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Dari total setoran perseroan ke negara, Rp 70,7 triliun berasal dari pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen. Jumlah tersebut meningkat hampir 10 persen dari periode yang sama pada 2020.

Sementara, sisanya yang berjumlah Rp 39,9 triliun berasal dari pembayaran Pertamina kepada negara melalui minyak mentah dan kondensat bagian negara (MMKBN).

Untuk diketahui, kontribusi serupa juga ditorehkan Pertamina pada 2020. Saat itu, perseroan mampu menyetor hampir Rp 200 triliun kepada negara.

Pejabat Sementara (Pjs) Senior Vice President (SPV) Corporate Communications and Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, capaian tersebut tidak terlepas dari hasil dan manfaat restrukturisasi yang dijalankan secara solid oleh direksi dan manajemen subholding.

"Berkat hal itu, produktivitas Pertamina dapat berjalan lancar sehingga legal end state pada beberapa subholding bisa tercapai dan masuk ke dalam proses penyelesaian keseluruhan tahapan," terang Fajriyah dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Capaian tersebut, lanjut Fajriyah, sejalan dengan arahan Komisaris Utama Pertamina serta jajaran Dewan Komisaris yang selalu mengharapkan peningkatan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dalam setiap operasional bisnis dari hulu ke hilir.

Lagi pula, sebagai bagian dari BUMN, hal tersebut sudah menjadi tugas Pertamina dalam menggerakkan perekonomian nasional. Perseroan bertugas menjalankan seluruh operasional bisnis dan mengutamakan produk dalam negeri.

“Hal itu terlihat dari rata-rata tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Pertamina yang mencapai lebih dari 57 persen, jauh di atas target 30 persen. Dengan demikian, Pertamina dapat menjaga keberlangsungan hidup 1,2 juta tenaga kerja langsung, serta menciptakan multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung,” terangnya.

Ia juga menuturkan bahwa kontribusi Pertamina pada perekonomian nasional juga sejalan dengan peran BUMN sebagai lokomotif pembangunan.

“Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, sepertiga dari ekonomi Indonesia digerakkan dari BUMN. Bahkan, sumbangan BUMN kepada negara selama 10 tahun terakhir mencapai angka fantastis, yakni sebesar Rp 3.290 triliun,” terang Fajriyah.

Berkontribusi dalam menangani pandemi Covid-19

Tak hanya mencetak dividen bagi negara, Pertamina turut mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Dana triliunan rupiah pun telah digelontorkan perseroan untuk membantu bidang kesehatan serta sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Rincian bantuan untuk bidang kesehatan dibeberkan Fajriyah. Ia menyebut, Pertamina sudah membangun rumah sakit (RS) modular darurat untuk menangani pasien Covid-19. Fasilitas ini berlokasi di Hotel Patra Comfort, Simprug, dan Tanjung Duren.

Selain itu, Pertamina juga mengoperasikan RS Ekstensi Asrama Haji Pondok Gede dan menambah jumlah ketersediaan tempat tidur hingga 1.000 unit. Jumlah tersebut belum termasuk pengoperasian RS rujukan Covid-19 oleh Pertamina Bina Medika.

Tak berhenti sampai di situ, Pertamina juga menyalurkan 315 ventilator untuk 30 RS dan lebih dari 5.000 tabung oksigen untuk 504 RS yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia.

"Guna membantu memulihkan perekonomian masyarakat, Pertamina menjalankan program pemberdayaan untuk lebih dari 13.000 UMKM terdampak agar dapat bertahan di tengah pandemi. Bahkan, program ini diharapkan dapat mendorong UMKM naik kelas hingga bisa go global," terangnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com