Advertorial

Alami Pertumbuhan di Masa Pandemi Covid-19, Begini Rahasia Waroeng Steak & Shake

Kompas.com - 02/09/2021, 11:23 WIB

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan bisnis di berbagai sektor. Pasalnya, selama pandemi, aktivitas di luar rumah dibatasi.

Hal tersebut berpengaruh terhadap produktivitas bisnis. Akibatnya, sebagian pelaku usaha harus dengan rela menutup keberadaan bisnisnya.

Meski demikian, tak semua pelaku usaha bernasib seperti itu. Produk kuliner lokal yang mempopulerkan cara memakan steak dengan nasi, yakni Waroeng Steak & Shake berhasil mencatat kinerja positif di masa pandemi.

Restoran yang memasuki usia 21 tahun pada September 2021 tersebut berhasil tumbuh dan membuka 15 cabang baru sejak akhir 2020.

Semua cabang baru didirikan di beberapa kota di Indonesia, seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, Garut, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jember, Padang, dan Medan.

Berkat keberadaan cabang baru tersebut, Waroeng Steak and Shake memiliki total 106 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berikut tiga alasan Waroeng Steak & Shake mampu tetap tumbuh di masa pandemi.

Aktif berinovasi

Waroeng Steak and Shake merupakan restoran yang aktif dalam melakukan inovasi produk selama pandemi.

Hal tersebut dibuktikan lewat kehadiran 27 produk baru yang diluncurkan di masa pandemi, dengan rincian 16 produk makanan dan 11 produk minuman.

Bahkan, hampir semua produk baru tersebut berhasil mendapatkan respons positif dari pelanggan Waroeng Steak and Shake .

Sedekah

Seperti diketahui, adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menjadi salah satu faktor penurunan omzet pelaku usaha..

Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan niat Waroeng Steak untuk melakukan kegiatan berbagi selama pandemi.

Salah satu kegiatan tersebut adalah pembagian steak gratis untuk masyarakatdi Jember, Jawa Timur dan Cilincing, Jakarta Utara.

Waroeng Steak juga menginisiasi gerakan #SolidaritasDarurat dengan membagikan 1.000 paket sembako gratis kepada masyarakat terdampak.

Paket sembako tersebut disalurkan kepada masyarakat tidak mampu, tukang sampah, tukang parkir, ojek online (ojol), dan warga di sekitar restoran.

Membuka lapangan kerja lewat cabang baru

Selama pandemi, banyak masyarakat Indonesia kehilangan penghasilan atau pekerjaannya.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan utama PT Waroeng Steak Indonesia untuk tetap melakukan ekspansi bisnis meski berada dalam situasi sulit.

Pembukaan outlet baru diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan untuk sebagian orang yang saat ini membutuhkan pekerjaan. Dengan demikian, mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya kembali.

Produk di Waroeng Steak and ShakeDok. Waroeng Steak and Shake Produk di Waroeng Steak and Shake

Mantan tukang cuci hot plate Waroeng Steak yang sekarang menjabat Direktur PT Waroeng Steak Indonesia Rinto mengatakan, Waroeng Steak harus terus berinovasi dan mau mengikuti tren agar tetap eksis dan bisa membantu masyarakat terdampak.

"Waroeng Steak ini brand lokal yang tumbuh dan besar karena kesetiaan pelanggannya. Sudah sepatutnya keberadaan kami memberikan manfaat yang banyak untuk mereka. Minimal, untuk keluarga, teman, dan saudara dari para pelanggan kami,” ujar Rinto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Sebagai informasi, Waroeng Steak & Shake merupakan sponsor utama atlet bulu tangkis ganda putra peringkat dua dunia, yakni Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.

Pasangan yang dikenal dengan sebutan The Daddies tersebut turut mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau