Advertorial

Videonya Viral, Ini Sosok Kondektur Kereta Api Iksanudin yang Selalu Tulus Melayani Pelanggan

Kompas.com - 04/09/2021, 16:07 WIB

KOMPAS.com – Baru-baru ini, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang kondektur bersama pramugara dan pramugari (prama-prami) kereta api menenangkan seorang ibu yang menangis dalam perjalanannya.

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (2/9/2021) di dalam kereta api Taksaka, jurusan Yogyakarta-Gambir Jakarta. 

Melihat ibu tersebut menangis, kondektur bersama seorang prami kereta api prami tergerak untuk mendatanginya dan menanyakan apa yang terjadi.

Pada video tersebut, kondektur menghampiri sang ibu yang menangis sesenggukan dan duduk sendirian di kursinya. Ternyata, si ibu mendapatkan kabar jika buah hatinya meninggal dunia.

Selanjutnya, mereka menghibur dan berusaha membuat sang ibu nyaman dengan memberikan segelas cokelat panas.

Bahkan, kondektur dalam video tersebut juga mengatur agar kursi di sebelah sang ibu tetap kosong. Tujuannya, supaya sang ibu lebih leluasa untuk menenangkan diri. Menanggapi konten video yang viral tersebut, berbagai komentar bernada positif ramai dilontarkan oleh netizen.

Setelah ditelusuri, nama kondektor yang viral pada video tersebut adalah Iksanudin. Iksan, sapaan akrabnya, sudah lima tahun menjadi garda depan pelayanan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Ia mengawali karier dengan menjadi pelaksana customer care di Kantor Pusat KAI. Selanjutnya, ia bergabung menjadi kondektur di Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta pada 2016.

“Awalnya, saat masuk (KAI) pada 2016, saya ditempatkan di bagian customer service. Kemudian, saya menjadi kondektur di Daop 6 Yogyakarta,” ucap Iksan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/9/2021). 

Selama menjadi kondektur KAI, Iksan mendapat banyak kenangan dan pengalaman. Menurutnya, setiap perjalanan tugas sangat berkesan, terlebih ketika ia mendapat apresiasi dari pelanggan. Hal tersebut merupakan pencapaian tertinggi baginya. 

Dalam melaksanakan tugasnya, Iksan senang berinteraksi dengan pelanggan. Menurutnya, mengobrol dan bercanda dengan pelanggan dapat menjadi energi penyemangat untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik.

Di luar pekerjaannya, Iksan selalu meluangkan waktu untuk menjalankan hobinya, yaitu bersepeda. Selain bersepeda, Iksan juga memiliki hobi memasak. 

“Memasak menjadi hobi yang tak kalah mengasyikkan bagi saya. Saya suka mencoba dan bereksperimen dalam memasak,” ujar Iksan.

Seperti generasi milenial pada umumnya, Iksan juga sering membagikan cerita serunya saat bertugas menjadi kondektur di media sosial. Ia suka membuat konten mengenai kereta, edukasi, serta informasi seputar pelayanan, fasilitas dan pengalaman dalam menggunakan moda transportasi kereta. 

Ia berharap konten-konten yang dibagikannya di media sosial dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan kereta api, terlebih pada masa pandemi.

Terkait viralnya video saat ia melayani seorang ibu yang berduka di kereta, Iksan mengaku kaget. Ia tidak pernah menyangka video yang diunggahnya di media sosial tersebut viral dan mendapat apresiasi dari netizen. Ia mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepadanya. 

“Tidak semua hal baik mendapat tanggapan yang baik juga. Niat saya adalah untuk menginspirasi semua orang untuk berbuat baik. Moto saya saat berdinas adalah lakukan minimal satu kebaikan. Video yang saya unggah, tentu saja sudah mendapatkan izin dari (penumpang) yang bersangkutan,” ungkap Iksan.

Bagi Iksan, seorang kondektur harus memastikan setiap pelanggan merasa nyaman selama perjalanan. Pasalnya, kepuasan pelanggan menempati hirarki tertinggi dalam perusahaan tempatnya bekerja.

Kepuasan pelanggan adalah hal yang terus dijaga oleh KAI sebagai penyedia jasa layanan transportasi kereta api.

Kondektur tidak hanya memeriksa tiket

Peran seorang kondektur, selama ini kerap dikaitkan dengan pemeriksaan tiket ataupun memberikan informasi selama perjalanan kepada pelanggan. Padahal, kata Iksan, tugas dan tanggung jawabnya tidak hanya itu.

Kondektur juga bertanggung jawab secara penuh pada operasional kereta api, seperti membantu masinis dalam pemberangkatan kereta api. Selain itu, kondektur juga berperan sebagai koordinator untuk petugas lainnya, seperti polisi khusus kereta api (Polsuska), teknisi, pramugari dan pramugara kereta api, hingga petugas kebersihan kereta.

“Kondektur (juga) berwenang menyelesaikan keluhan pelanggan saat dalam perjalanan kereta api. Sementara, keluhan lain di luar kewenangannya akan disampaikan ke Pusat Pengendali Pelayanan (Pusdalyan) untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh unit terkait di KAI,” kata Iksan.

Untuk menjaga standar dan kualitas pelayanan kepada pelanggan, manajemen KAI terus melakukan pengembangan untuk para kondektur sebagai pemimpin pelayanan di kereta api.

Salah satunya dengan mengikutsertakan mereka pada berbagai pelatihan leadership, complaint handling, groomingclass, diskusi panel, studi kasus lapangan, benchmarking dengan lembaga pelayanan terbaik dalam dan luar negeri.

Beberapa kondektur juga kerap diutus KAI untuk mengikuti ajang penghargaan terkait pelayanan agar dapat terus termotivasi menjadi lebih baik. Semua itu dilakukan KAI sebagai upaya agar para kondektur dapat menyajikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

“Bagi saya, pelanggan adalah aset berharga yang mesti kami jaga. Ketulusan dalam memberikan pelayanan menjadi ladang ibadah kita dalam bekerja. Terima kasih kepada pelanggan yang selalu setia menggunakan kereta api sebagai moda transportasi andalan yang aman, nyaman, dan sehat. Selamat Hari Pelanggan Nasional,” tutur Iksan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau