Advertorial

Pertamina Dukung Transformasi PIS Menjadi Subholding Integrated Marine Logistics

Kompas.com - 11/09/2021, 23:06 WIB

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) terus mendukung transformasi PT Pertamina International Shipping (PIS) dari Subholding Shipping menjadi Subholding Integrated Marine Logistics (IML).


Direktur Utama PIS Erry Widiastono mengatakan, transformasi tersebut merupakan langkah strategis yang diamanatkan Pertamina selaku pemegang saham untuk mendukung pencapaian target yang direncanakan.


“Transformasi itu dilakukan agar PIS dapat bergerak cepat dalam mengembangkan portofolio bisnis di kancah global,” ujar Erry dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/11/2021).


Secara umum, kata Erry, transformasi tersebut dapat memberikan berbagai manfaat, baik dari sisi bisnis maupun nonbisnis.
Manfaat tersebut di antaranya adalah PIS dapat melaksanakan strategi dan optimalisasi bisnis secara mandiri melalui kerja sama dengan berbagai mitra, baik domestik maupun internasional.


Kerja sama tersebut dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan keandalan dan operasional di bidang angkutan laut (AL), marine services, dan logistik.


Melalui transformasi itu, PIS juga diharapkan dapat melakukan financial funding secara mandiri melalui lembaga perbankan, baik di dalam maupun di luar negeri.


Kemudian, transformasi tersebut juga dapat mendorong PIS untuk memiliki manpower yang profesional dan berkualitas.


Transformasi itu diharapkan dapat mendorong PIS dalam pengelolaan perusahaan yang transparan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) serta memiliki operasional perusahaan yang andal dan efisien.


Dengan demikian, PIS dapat memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik di mata pelanggan dan investor.


Sebagai informasi, PIS memiliki beberapa program dengan target yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah pencapaian pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) di atas 300 juta dollar Amerika Serikat (AS).


Selanjutnya, target untuk mencapai laba bersih sekitar 110 juta dollar AS dan menghasilkan pendapatan di atas 2 miliar dollar AS.


Seluruh target itu ditetapkan untuk mendukung grup Pertamina menempati posisi top 100 perusahaan dunia Global Fortune 500 dengan valuasi 100 miliar dollar AS pada 2024.


Guna mencapai target tersebut, PIS perlu melakukan ekspansi bisnis melalui pengangkutan laut antarpelabuhan di Indonesia dan peningkatan pengangkutan kargo ekspor atau impor, baik untuk pasar grup Pertamina maupun di luar grup Pertamina (third party business).


Selain itu, PIS juga perlu meningkatkan pelayanan alat-alat yang berhubungan dengan pelayaran. Kemudian, PIS harus melayani logistik offshore yang terintegrasi dengan pengelola jasa pelabuhan, keagenan, dan oil spill response.


Untuk diketahui, PIS juga memiliki target untuk mengoptimalisasi layanan jasa logistik dengan pengalihan enam terminal yang dikelola langsung oleh Subholding IML.


Keenam terminal tersebut adalah Fuel Terminal Bau-Bau, Kotabaru, Sambu, dan Tanjung Uban, serta Terminal LPG Tanjung Sekong dan Tuban.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau