Advertorial

Pastikan Stok dan Kapasitas Produksi Pupuk Terjamin, Mentan SYL Lakukan Kunjungan ke Pupuk Kaltim

Kompas.com - 13/09/2021, 15:23 WIB

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan ke PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (10/9/2021). Kunjungan ini dilakukan guna memastikan stok, peningkatan kapasitas, serta kualitas pupuk terjamin agar produktivitas komoditas pertanian meningkat.

Mentan SYL mengatakan bahwa pupuk memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan produksi. Karena hal ini, pupuk pun ikut berperan dalam menyukseskan program swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.

SYL menambahkan, pihaknya siap membantu Pupuk Kaltim, salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia, untuk menambah kapasitas produksi dan kualitas pupuk. Pasalnya, untuk mencapai target swasembada pangan pada 2022 dibutuhkan produksi pupuk yang tinggi.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo untuk mengupayakan ketersediaan gas murah. Dengan demikian, harga produksi pupuk bisa ditekan.

“Stok pupuk secara nasional harus mencapai 14-15 juta ton untuk memenuhi target tersebut. Hal ini juga harus didukung varietas yang bagus dan pelatihan agar produksi pertanian naik," ujar SYL dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (13/8/2021).

Oleh karena itu, SYL menekankan peranan penting industri pupuk, khususnya PT Pupuk Kaltim untuk bisa tumbuh dan tangguh guna mewujudkan kemajuan sektor pertanian.

SYL menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia. Dengan demikian, pengembangan sektor pertanian tidak boleh salah dan berspekulasi, tetapi harus dengan sinergi dan kerja keras.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan teknologi modern guna memproduksi pupuk berkualitas dan memastikan stok pupuk secara nasional tersedia.

"Hari ini, saya bersama Direktur Utama (Dirut) Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim memastikan stok pupuk tersedia dan secara bertahap kapasitas pupuk ditingkatkan. Dengan begitu, kebutuhan pupuk bagi petani dapat dipenuhi," ujar SYL.

Sebagai informasi, pemerintah telah melakukan beragam upaya untuk meningkatkan produksi beras melalui berbagai program terobosan yang tercatat berhasil.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras dari 2018-2020 menunjukkan surplus. Pada 2018, produksi beras surplus 4,37 juta ton.

Selanjutnya, pada 2019 dan 2020, produksi beras surplus 2,38 juta ton dan 1,97 juta ton. Sementara, pada 2021, produksi beras dalam negeri diperkirakan juga akan mengalami surplus. BPS pun mencatat, sejak 2019 hingga September 2021, tidak ada impor beras umum.

Atas pencapaian tersebut, SYL mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang mencatatkan pertumbuhan positif selama masa pandemi Covid-19.

Keberhasilan tersebut, kata SYL, dapat terwujud karena para petani beserta stakeholders mampu mengelola sumber daya alam, khususnya pertanian dengan baik dan kerja keras. Ia meyakini, keberhasilan yang dicapai tidak semata-mata karena dukungan alam yang bagus.

“Saya mengajak Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim untuk menembus langit dan mengabdi untuk bangsa. Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain, tidak boleh kalah dengan Thailand dan Vietnam," tutur SYL.

Jamin ketersediaan pupuk nasional

Dirut Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan rencana untuk menambah kapasitas produksi pupuk kepada Mentan.

Sebagai perusahaan pupuk, pihaknya tidak hanya harus menaikkan kapasitas produksi, tapi juga berupaya menurunkan harga pupuk.

“Oleh karena itu, kami mohon dukungan Mentan untuk membangun pabrik baru di Indonesia timur. Tujuannya, untuk menekan harga gas supaya jauh lebih kompetitif dibandingkan harga sekarang,” ujar Bakir.

Sementara itu, Dirut Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, pihaknya akan terus memaksimalkan ketersediaan pupuk dan operasional bisnis, meski di tengah situasi pandemi Covid-19 yang penuh tantangan.

Tercatat, per Kamis (9/9/2021), sebanyak 76.681 ton stok pupuk telah tersedia di gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah tanggung jawab perusahaan. Total tersebut terdiri dari 73.596 ton pupuk urea subsidi dan 3.085 ton pupuk NPK formula khusus.

Rahmad mengatakan, pihaknya siap bekerja sama guna mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

“Kami secara konsisten mengikuti perkembangan dan mengimplementasikan teknologi dalam proses produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 dengan berbagai keterbatasan yang ada," ujar Rahmad.

Rahmad melanjutkan bahwa Pupuk Kaltim mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementan. Menurutnya, Kementan telah memberikan banyak dukungan kepada perseroan sehingga bisa berpartisipasi secara aktif dalam memastikan tercapainya ketahanan pangan nasional.

Untuk menyukseskan peningkatan produksi, Rahmad mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan penyaluran dan pemenuhan kebutuhan petani. Tak hanya itu, Pupuk Kaltim juga turut menyukseskan musim tanam pada September 2021-Februari 2022.

Pupuk Kaltim, imbuhnya, telah mengimplementasikan teknologi berbasis industri 4.0 di seluruh lini perusahaan. Dengan demikian, kapasitas produksi dan distribusi dapat dimaksimalkan secara efektif serta efisien guna pemenuhan kebutuhan industri pertanian.

Implementasi industri 4.0 tersebut diwujudkan melalui penerapan smart operation, smart maintenance, smart distribution, serta digital performance management system.

“Selain itu, efisiensi produksi termasuk konsumsi energi juga terus menjadi fokus kami guna memastikan perusahaan mampu tumbuh secara berkelanjutan," tutur Rahmad.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com