KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Bali resmi meluncurkan program Beli Bali pada Jumat (17/9/2021).
Program tersebut merupakan kolaborasi dua pemprov untuk saling memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif.
Selain itu, program Beli Bali merupakan respons Pemprov Jabar atas undangan yang disampaikan oleh Business & Export Development Organization (BEDO). Untuk diketahui, BEDO adalah organisasi nirlaba yang bergerak di sektor pengembangan bisnis dan ekspor.
Program Beli Bali dicetuskan sebagai tindakan konkret setelah pembicaraan panjang lebar antara Pemprov Jabar dengan Bali terkait kondisi pelaku UMKM yang mengalami penurunan usaha di masa pandemi Covid-19.
Melalui program tersebut, berbagai produk unggulan dari kedua provinsi akan dipasarkan melalui aplikasi Borongdong.id. Aplikasi ini merupakan gerakan inisiasi untuk membeli produk UMKM yang dilakukan oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN) Jabar.
Borongdong.id memfokuskan penjualan produk yang sulit terjual dengan cepat. Melalui aplikasi ini, pemerintah berharap setidaknya 50.000 produk UMKM Jabar terjual dalam waktu tiga bulan sejak diluncurkan pada Februari 2021.
Untuk mencapai target tersebut, Borongdong.id mendapatkan dukungan penuh dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten atau BJB.
Sejumlah dukungan yang diberikan BJB di antaranya adalah menyediakan layanan transaksi pembayaran via BJB di Borongdong.id, termasuk metode pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Selain itu, BJB juga memfasilitasi subsidi ongkos kirim (ongkir) bagi UMKM yang bertransaksi menggunakan BJB Digi di Borongdong.id.
Hingga kini, BJB aktif mendorong mitra UMKM binaannya untuk ikut serta memasarkan produk di Borongdong.id.
Untuk diketahui, dari 256 mitra Borongdong.id yang terdaftar sejak Februari 2021 sebanyak 120 UMKM di antaranya merupakan binaan BJB. Mitra-mitra ini terdiri dari produsen fesyen, kuliner, kerajinan, dan kecantikan.
Adapun UMKM binaan BJB yang telah menjadi mitra Borongdong.id ini merupakan hasil kurasi dan seleksi.
Untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM, BJB secara konsisten melakukan pembinaan agar dapat meningkatkan kompetensi para mitra.
Pembinaan tersebut di antaranya adalah memberikan pelatihan tentang packaging produk dan foto produk yang menarik sehingga layak ditampilkan di marketplace.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya menyambut baik program Beli Bali. Ia percaya, perbaikan ekonomi melalui pemulihan sektor UMKM akan menghasilkan multiplier effect pada sektor perekonomian lain.
“Program Beli Bali merupakan bentuk solidaritas dan kolaborasi antara Pemprov Jabar dengan Bali yang peduli pada pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di masa pandemi,” papar Kang Emil, sapaan akrabnya, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (20/9/2021).
Program tersebut, lanjutnya, menjadi upaya saling menolong antara kedua provinsi untuk sama-sama memulihkan kondisi perekonomian yang sempat lumpuh karena pandemi.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Pria yang biasa disapa Cok Ace itu pun menyambut baik program Beli Bali.
Menurutnya, kolaborasi dua provinsi dalam memajukan UMKM dan sektor ekonomi kreatif dapat menjadi contoh dalam memperkuat perekonomian nasional di masing-masing wilayah yang terdampak oleh pandemi.
“Kami menyambut baik Beli Bali dan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat serta BEDO yang telah menginisiasi kerja sama ini sejak dari awal,” tutur Cok Ace.
Ia menambahkan, kedua provinsi sepakat lebih memperluas dan mempromosikan program Beli Bali kepada seluruh warga, khususnya pelaku UMKM.
Selain itu, lanjut Cok Ace, pihaknya juga mengupayakan program pendanaan untuk menjamin pemasaran produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif Bali.
Lelang produk UMKM
Kontribusi terbaru yang dilakukan BJB dalam program Beli Bali diwujudkan pada saat peluncuran brand BJB Prioritas di Nusa Dua, Bali, Jumat (17/9/2021).
Acara tersebut dilangsungkan secara hybrid dan diikuti oleh 33 nasabah yang hadir secara offline serta 300 nasabah undangan online.
Pada acara itu, kegiatan lelang barang produk-produk UMKM Bali dilaksanakan sebagai bentuk dukungan BJB atas sinergitas Pemprov Jabar dan Bali.
Adapun acara lelang BJB Prioritas dipandu oleh Kang Emil. Pada saat lelang berlangsung, salah satu produk UMKM yang harga pasarnya bernilai Rp 5 juta, terjual seharga Rp 100 juta. Produk tersebut dimenangkan oleh salah satu peserta yang merupakan nasabah prioritas BJB.
Di tempat terpisah, Direktur Umum (Dirut) BJB Yuddy Renaldi menegaskan, UMKM memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian daerah.
Sebagai motor penggerak, lanjut Yuddy, UMKM berkontribusi terhadap penciptaan lebih dari 90 persen lapangan pekerjaan di tingkat nasional.
“Peran UMKM dalam menggerakkan roda perekonomian sangatlah signifikan dan tidak mungkin tergantikan. BJB sebagai agen penggerak ekonomi sekaligus mitra setia pemerintah dan dunia usaha mendukung penuh setiap langkah UMKM dalam melebarkan sayap usahanya,” kata Yuddy.
Ia melanjutkan, keberhasilan UMKM dalam mengembangkan usaha akan berdampak sangat positif bagi peningkatan kapasitas ekonomi dan pengembangan perekonomian daerah.