Advertorial

Mengenal Reksa Dana, Instrumen Investasi yang Bisa Dipilih Pelajar SMA

Kompas.com - 27/09/2021, 22:32 WIB

KOMPAS.com – Seiring perkembangan teknologi finansial, masyarakat semakin memahami pentingnya berinvestasi. Dari sekian banyak, salah satu instrumen yang bisa dipilih adalah reksa dana.

Investasi reksa dana cocok dipilih oleh investor pemula dengan modal dan ilmu yang masih minim, termasuk para pelajar di jenjang sekolah menengah atas (SMA).

Merujuk pada Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat 27, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Demi mendatangkan return atau keuntungan bagi sang investor, manajer investasi akan mengumpulkan dana dari para investor untuk dikelola dalam penempatan investasi yang tersedia di pasar modal dan pasar uang. Sebut saja saham, obligasi, deposito berjangka, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Keuntungan investasi akan diperoleh dari pembagian dividen atau bunga yang dibukukan pada Nilai Aktiva Bersih (NAB). Sementara itu, manajer investasi sendiri akan mendapatkan fee dari persentase yang ditentukan dari nilai aset.

Sebagai pemula yang minim ilmu investasi, investor reksa dana tidak perlu repot melakukan analisis perkembangan investasi. Sebab, hal ini akan dilakukan oleh manajer investasi.

Manajer investasi bertugas untuk memantau portofolio yang diinvestasikan. Kemudian, mereka akan menentukan saham yang menguntungkan untuk dimiliki. Seluruh kinerja reksa dana akan dilaporkan oleh manajer investasi kepada investor secara berkala.

Meski dibantu oleh manajer investasi, investor sebaiknya tetap mempelajari instrumen reksa dana sebelum memulai berinvestasi.

Untuk diketahui, instrumen investasi reksa dana terdiri atas empat jenis yang disesuaikan dengan profil risiko.

Jenis-jenis reksa dana tersebut adalah reksa dana pasar uang yang berisiko rendah, reksa dana pendapatan tetap berisiko moderat, reksa dana saham dengan risiko tinggi, dan reksa dana campuran yang juga berisiko tinggi.

Untuk pemula, sebaiknya pilih reksa dana berisiko rendah agar meminimalisasi potensi kerugian di masa depan.

Karena bisa dimiliki dengan modal kecil, yakni mulai dari Rp 10.000, reksa dana pun cocok dipilih oleh kalangan pelajar. 

Pasalnya, secara administrasi, persyaratan untuk menjadi investor reksa dana adalah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Oleh karena itu, investasi ini bisa dimulai sejak seseorang berusia 17 tahun atau saat dia telah duduk di bangku SMA.

Terlebih, saat ini, calon investor bisa memulai investasi dengan mudah melalui platform digital yang memiliki program investasi reksa dana, seperti Tokopedia.

Melalui program investasi reksa dana, Tokopedia menawarkan kemudahan berinvestasi, khususnya bagi investor pemula bermodal kecil mulai Rp 10.000.

Dengan pendaftaran yang hanya membutuhkan waktu 5 menit melalui smartphone, calon investor dapat berinvestasi dengan mudah dan aman di Tokopedia.

Pasalnya, Tokopedia bekerja sama dengan Syailendra Capital sebagai manajer investasi serta Bareksa sebagai agen penjual efek reksa dana (APERD) yang telah berpengalaman dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tunggu apa lagi? Segera buka aplikasi Tokopedia kamu dan mulai berinvestasi hanya dengan Rp 10.000.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com