Advertorial

Kemenkop UKM Gandeng MNC Group Dorong Pengembangan UMKM

Kompas.com - 07/10/2021, 16:56 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menggandeng MNC Group untuk mendorong pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kerja sama ini diwujudkan melalui berbagai program, mulai dari optimalisasi konten, promosi digital, hingga akses pembiayaan.

Untuk diketahui, penandatanganan kerja sama kedua pihak dilakukan pada Rabu (6/10/2021) dan dihadiri oleh Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.

Keduanya didampingi oleh Dewan Pengarah Indonesia Creative Network Wishnutama Kusubandio, Chief Operating Officer (COO) Motion Banking Teddy Tee, dan Direktur Utama (Dirut) Small and Medium Enterprises and Cooperatives (SMESCO) Indonesia Leonard Theosabrata.

Teten Masduki mengatakan, kerja sama tersebut meliputi beragam bidang, mulai dari optimalisasi konten, promosi UMKM, dukungan teknologi finansial, perbankan digital, hingga akses pembiayaan dari MNC Group.

Tak hanya itu, kerja sama juga akan memaksimalkan potensi UMKM agar bisa menembus pasar internasional. Terlebih, MNC Group merupakan salah satu grup media terbesar di Asia Tenggara, bukan hanya nasional.

“Kerja sama itu menjadi sangat penting bagi kami karena tidak saja untuk mempromosikan UMKM, tetapi juga memiliki ekosistem yang lain. Di antaranya adalah digital banking dan media sosial yang sangat besar,” kata Teten dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/10/2021).

Teten menambahkan bahwa saat ini, banyak platform peer-to-peer lending (P2P lending) di industri finansial telah mengembangkan inovasi berupa rekam digital cash flow kesehatan usaha.

Hal tersebut memungkinkan P2P lending untuk memberikan pembiayaan kepada UMKM tanpa harus mensyaratkan jaminan aset.

Menurutnya, inovasi pembiayaan seperti itu sangat baik. Pasalnya, banyak UMKM memiliki cash flow bagus, tapi tidak memiliki pembukuan.

Berdasarkan laporan perbankan, lanjut Teten, UMKM memiliki tingkat non-performing loan (NPL) paling rendah. Hal ini merupakan peluang bisnis besar bagi lembaga pembiayaan yang berani membiayai UMKM dengan pendekatan digital. Oleh karena itu, kerja sama Kemenkop UKM dan MNC Group harus dikonkretkan.

“Pembiayaan digital disambut baik oleh 99,6 persen UMKM yang 30 juta di antaranya belum memiliki akses perbankan. Ini akan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM agar dapat berkembang,” kata Teten.

Kemenkop UKM, lanjut Teten, berupaya mengembangkan visi untuk mentransformasi UMKM pada produk-produk yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Tujuannya, supaya UMKM tidak hanya menghasilkan produk untuk bertahan hidup atau menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, tapi juga perekonomian nasional.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Teten menilai bahwa UMKM harus memiliki daya saing.

“Kami berupaya membangun ekosistem yang mampu mendukung peralihan UMKM ke produk yang berbasiskan kreativitas dan teknologi,” katanya.

Untuk itu, Teten mengatakan, pihaknya akan membuka kerja sama dengan semua pihak. Selain dengan MNC Group, Kemenkop UKM telah menjalin kemitraan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kerja sama ini memungkinkan produk UMKM masuk ke rantai pasok BUMN.

Pasalnya, menurut Teten, salah satu cara UMKM bisa menembus pasar internasional adalah dengan menjadi bagian rantai pasok nasional, lalu berkembang ke arah global.

Meski demikian, Teten menilai bahwa transformasi UMKM untuk mampu menembus pasar internasional tidak mudah. Karenanya, kerja sama antara Kemenkop UKM dan Kementerian BUMN dan MNC Group harus memiliki rencana strategis.

Kerja sama tersebut, kata Teten, merupakan langkah awal yang baik sekaligus menggarisbawahi pentingnya bergandengan tangan dan bergotong royong dalam memperjuangkan UMKM.

“Saya yakin, kerja sama ini akan disambut hangat dan gembira oleh 65 juta pelaku UMKM di Indonesia,” katanya.

Efek bola salju bagi UMKM

Teten ingin memastikan bahwa output dan outcome dari kerja sama tersebut dapat memantik terjadinya efek bola salju untuk UMKM.

Selain mampu meningkatkan akselerasi transformasi UMKM ke ranah digital, kerja sama tersebut juga diharapkan dapat menciptakan nilai ekonomi baru atau new economy value creation yang signifikan.

Oleh karena itu, Kemenkop UKM sudah memetakan empat tantangan utama digitalisasi UMKM, yakni literasi digital, kapasitas dan kualitas produksi, serta akses pasar.

“Kami mendorong program pelatihan dan pendampingan literasi digital yang lebih terarah dan berorientasi pada transformasi digital untuk UMKM,” tutur Teten.

Laporan ilmiah yang dimuat di jurnal Small Business and Enterprise Development pada 2019 memperlihatkan bahwa pendekatan literasi digital berbasis ekosistem lebih berhasil untuk mencapai tingkat transformasi digital yang signifikan.

Mengacu pada hal tersebut, Kemenkop UKM telah melakukan inisiasi Gerakan Indonesia Bersama atau Geber UMKM yang menggandeng delapan asosiasi serta komunitas pendamping UMKM dengan 25.000 pendamping dan mikromentor.

Melalui gerakan tersebut, pelaku UMKM akan diberi pendampingan oleh berbagai asosiasi usaha agar UMKM mampu naik kelas dan melewati berbagai tantangan. Salah satunya adalah proses transformasi digital. 

“Transformasi digital UMKM harus dilakukan secara utuh. Oleh karena itu, pemerintah mendorong UMKM untuk dapat terus beradaptasi dan bertransformasi sambil bergerak berdampingan, berkolaborasi, dan bergotong-royong,” ujar Teten.

Pada kesempatan yang sama, Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa kerja sama MNC Group dan Kemenkop UKM merupakan kehormatan baginya.

Pasalnya, MNC Group akan ikut andil dalam menjangkau 64 juta UMKM untuk bertransformasi digital dengan memanfaatkan kekuatan dan fitur teknologi MNC di bidang media, jasa keuangan, dan e-commerce.

“Kolaborasi SMESCO dengan Motion Banking akan mendorong proses bisnis yang lebih aman, produktif, dan efisien serta memberikan peluang untuk berkembang dengan bantuan pembiayaan,” kata Hary.

Hary mengatakan, berbagai inisiasi dan unit bisnis yang dimiliki oleh MNC Group diharapkan dapat membantu memajukan UMKM di Indonesia.

Ia meyakini, kolaborasi Kemenkop UKM dengan MNC Group akan menjadi solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi pelaku UMKM.

“Kerja sama tersebut diharapkan dapat menyebarkan dampak positif bagi jutaan masyarakat Indonesia melalui ekspansi digital,” ujar Hary.

Senada dengan hal tersebut, Wishnutama Kusubandio turut mengapresiasi kerja sama Kemenkop UKM dan MNC Group.

Menurutnya, kerja sama tersebut akan memberikan dampak besar karena dapat membantu pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Dengan demikian, sektor UMKM dapat lebih baik ke depan, khususnya di era digital.

Dampak pandemi Covid-19, kata Wishnutama, menghadirkan dua gelombang, yakni disrupsi dan digital.

"Pandemi Covid-19 menjadi momentum yang krusial bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, pelaku UMKM harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri pada era digital,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com