Advertorial

Kostum Karakter Squid Game Jadi Tren Halloween 2021

Kompas.com - 25/10/2021, 11:22 WIB

KOMPAS.com – Sejak dirilis pada September 2021, Squid Game menjadi buah bibir berbagai kalangan, baik di dunia maya maupun nyata. Bagaimana tidak, serial drama sembilan episode ini menghadirkan premis menggelitik lagi unik.

Secara plot, Squid Game menceritakan persaingan 456 orang dalam meraih uang sebesar 45,6 miliar won melalui serangkaian permainan anak-anak. Seluruh peserta berasal dari beragam latar belakang. Hanya saja, mereka punya satu kesamaan, yaitu terlilit utang.

Adapun permainan yang ditampilkan dalam Squid Game adalah permainan tradisional anak-anak dari negara asal, seperti Red Light Green Light, mengukir ppopgi atau gulali, tarik tambang, permainan pijakan kaca, dan Squid Game.

Meski terdengar sepele, permainan anak-anak yang dimainkan di serial asal Korea Selatan (Korsel) tersebut mempertaruhkan nyawa pemainnya. Dengan kata lain, peserta yang kalah dalam setiap permainan akan mati dibunuh oleh prajurit Red Staff.

Tak hanya menegangkan, Squid Game juga mengangkat isu-isu yang relevan dengan kehidupan dunia nyata. Ragam sifat asli manusia pun diperlihatkan lewat masing-masing karakter pemain, mulai dari licik, tamak, hingga rela berkorban.

Set yang dibangun dalam Squid Game juga terlihat memukau. Contohnya, labirin dan tangga warna-warni, kamar tidur pemain dengan konsep open space dan menggunakan kasur bertingkat, serta arena permainan kelereng yang mirip suasana pedesaan.

Kehadiran sejumlah elemen ikonik juga turut menambah keunikan serial drama tersebut. Sebut saja, boneka raksasa pada permainan Red Light Green Light dan prajurit Red Staff (penjaga). Tak heran, Squid Game digandrungi jutaan penonton di berbagai negara.

Sebagaimana ditulis Kompas.com, Minggu (3/10/2021), Squid Game menjadi drama Korea pertama yang menempati peringkat nomor 1 di Netflix's Today's Top 10 di Amerika Serikat. Selain itu, serial ini telah mempertahankan peringkat 3 teratas di 83 negara di seluruh dunia.

Berkat kepopuleran itu, kostum boneka raksasa dan prajurit Red Staff pun semakin digandrungi menjelang Halloween. Pasalnya, kesan ngeri yang ditampilkan dari kedua karakter ini dinilai cocok dengan suasana perayaan yang jatuh setiap 31 Oktober tersebut.

Malahan, jika memilih kostum penjaga, kamu tidak perlu repot mendandani wajah atau rambut karena seluruh tubuh akan tertutup pakaian dan topeng anggar. 

Selain boneka raksasa dan penjaga, kostum peserta Squid Game yang terdiri dari setelan training berwarna hijau dan slip-on putih juga bisa menjadi inspirasi untuk Halloween. Dilansir dari Variety, Selasa (5/10/2021), kostum dari karakter ini merupakan best seller di Amazon. 

Khusus pasar Indonesia, kostum Squid Game telah hadir di berbagai marketplace ternama. Salah satunya, Tokopedia. Pilihan kostumnya pun lengkap. Selain boneka raksasa, pemain Squid Game, dan Red Staff, kamu juga bisa menemukan kostum sosok Front Man. 

Untuk kostum pemain Squid Game, setelan training bisa dibeli mulai dari harga Rp 100.000 di Tokopedia. Sementara, paket lengkap kostum Red Stuff dibanderol mulai dari Rp 350.000.

Selain kostum, berbagai produk dalgona atau gulali khas Squid Game juga bisa ditemukan di Tokopedia. Mengadakan lomba memotong dalgona pasti akan menyemarakkan Halloween-mu.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi Tokopedia dan dapatkan kostum Squid Game favoritmu sekarang!

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau