Advertorial

Ketua DPD RI: Tekan Angka Pencari Kerja dengan Literasi Digital

Kompas.com - 26/10/2021, 20:38 WIB

KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menilai bahwa saat ini, kecakapan literasi digital sangat dibutuhkan, terutama oleh untuk menekan angka pencari kerja.

Pasalnya, lanjut La Nyalla, literasi digital akan membuka kesempatan kepada generasi milenial yang rata-rata merupakan angkatan kerja untuk membuka peluang usaha.

"Dengan literasi digital yang baik, saya optimistis generasi milenial akan mampu menangkap peluang usaha. Dengan begitu, angka pencari kerja yang cukup tinggi dapat ditekan," tutur La Nyalla, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (26/10/2021).

Ia menambahkan, salah satu yang menjadi fokus pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) milenial adalah penyerapan tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk dunia usaha dan industri.

"Namun, pergeseran paradigma era society 5.0 menuntut setiap orang agar memiliki kemampuan wirausaha di samping bekerja di industri atau melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi,” imbuhnya.

Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, era society 5.0 menjadikan peluang-peluang usaha lebih besar melalui pemanfaatan penggunaan artificial intelligence (AI).

Pada titik itu, kecerdasan literasi digital menjadi penting untuk dikuasai oleh generasi milenial agar dapat memanfaatkan peluang tersebut.

"Generasi milenial perlu beradaptasi dengan kecerdasan literasi digital agar dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak," kata La Nyalla.

Saat ini, kata La Nyalla, teknologi dapat menjadi ruang bagi generasi milenial untuk berkreasi pada bidang entrepreneurship.

"Pemanfaatan ini akan menekan persaingan ketat dalam memilih jenis pekerjaan dan lebih menguntungkan," ujar dia.

Lebih lanjut La Nyalla menjelaskan, generasi milenial, terlebih anak-anak SMK atau setingkat, perlu mempersiapkan diri menghadapi era society 5.0. Ini bisa dilakukan dengan mengakselerasi literasi digital yang meliputi digital ethics, digital culture, digital skills, dan digital safety.

"Penguasaan ini penting karena literasi digital bukan hanya bermanfaat untuk membuka peluang bisnis, tetapi juga dapat membantu mempermudah arus informasi yang diperlukan dalam pendidikan, baik di tingkat sekolah maupun kuliah," ucapnya.

La Nyalla yakin, kecakapan digital yang mumpuni dapat melahirkan profesional-profesional dan pebisnis muda.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com