Advertorial

Mengenal Petugas OTC, Pahlawan di Balik Kebersihan Kereta Api

Kompas.com - 10/11/2021, 12:46 WIB

KOMPAS.com – Sosok pahlawan tidak hanya disematkan kepada mereka yang memerangi penjajah untuk merebut kemerdekaan. Setiap orang yang berkontribusi dan berdedikasi di bidang masing-masing pun dapat disebut pahlawan.

Dalam dunia perkeretaapian, salah satu petugas yang cocok disebut pahlawan adalah on train cleaning (OTC) atau petugas kebersihan kereta api.

Pasalnya, mereka berkontribusi besar dalam menciptakan kenyamanan dan kebersihan bagi pelanggan selama perjalanan kereta api.

Sebelum berdinas, petugas OTC harus mempersiapkan banyak hal. Salah satunya, mereka harus memastikan kereta api bersih, kering, dan bebas dari bau tidak sedap.

Petugas OTC juga wajib mengecek ketersediaan perlengkapan kebersihan, seperti tisu, plastik kabin, sabun cuci tangan, dan pengharum ruangan. Kemudian, mereka juga memastikan semua peralatan penunjang kebersihan berfungsi dengan baik.

Tidak hanya itu, petugas pun wajib membersihkan area interior kereta menggunakan disinfektan sebelum kereta digunakan.

Vice President Public Relations Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan, petugas OTC juga bertugas mengumpulkan sampah para penumpang setiap 30 menit.

“Ketika ada pelanggan habis pegang gagang pintu, akan langsung kami semprot disinfektan. Setiap ada pelanggan yang turun di stasiun, kami juga melakukan sterilisasi pada kursi yang ditempati. Selain itu, petugas OTC juga rutin melakukan pembersihan area toilet setiap 20 menit sekali,” papar Joni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (10/11/2021).

Ia menjelaskan, hal tersebut dilakukan secara ketat guna menjaga kebersihan kereta api selama perjalanan, serta meminimalisasi risiko penularan berbagai virus dan bakteri.

Senada dengan Joni, petugas OTC Kota Bogor yang berdinas di area 1 Jakarta, Andika Firmansyah mengatakan, petugas OTC siap melayani bila pelanggan membutuhkan petugas kebersihan saat dalam perjalanan.

Petugas OTC pun dituntut untuk selalu cekatan, tanggap, dan sopan. Misal saja, kereta terlihat kotor, ia harus langsung membersihkan tanpa diminta pelanggan terlebih dahulu.

“Apabila ada pelanggan membuang sampah sembarangan di kereta atau mengotori kereta, kami harus menghadapinya dengan sabar. Kami juga harus tetap memberikan pelayanan terbaik sehingga pelanggan tersebut puas dengan kinerja kami,” papar Andika.

Adapun salah satu hal yang ikonik dari petugas OTC adalah tas pinggang berisi berbagai perlengkapan kebersihan atau caddy bag.

Tas tersebut terdiri dari sejumlah kantong yang diisi dengan berbagai macam alat kebersihan, seperti botol spray cairan pembersih atau disinfektan, cloth atau kain lap microfiber, sarung tangan rubber, kanebo, tapas, dan kape.

Caddy bag beserta isinya itu berfungsi sebagai first-aid kebersihan yang harus selalu dibawa petugas OTC saat berdinas. Dengan demikian, jika ditemukan area yang kotor, petugas OTC dapat langsung membersihkannya.

Tidak sekadar menjaga kebersihan, lanjut Andika, petugas OTC juga dituntut harus terampil dan jujur ketika bertugas.

“Banyak hal yang saya alami ketika berdinas. Contohnya, menemukan handphone dan dompet milik pelanggan yang tertinggal. Ketika saya temukan, saya langsung serahkan kepada kondektur dan polisi khusus kereta api (polsuska). Bagi saya, kejujuran adalah hal utama yang harus ditanamkan di dalam diri saya,” paparnya.

Menurutnya, pelanggan adalah aset terbesar bagi perusahaan. Sebab, tanpa pelanggan, perusahaan tidak akan pernah ada. Dengan selalu memberikan pelayanan yang cepat dan lebih baik, pelanggan akan merasa nyaman saat menggunakan kereta api.

“Sebisa mungkin, kami harus memberikan (pelayanan terbaik) agar menciptakan kepuasan tersendiri terhadap pelanggan. Apabila sudah nyaman, mereka akan kembali lagi dan menjadi pelanggan tetap,” tutur Andika.

Walaupun kerap dipandang sebagai pekerjaan yang remeh, kontribusi petugas kebersihan membuat pelanggan KAI dapat menikmati perjalanan kereta api yang bersih dan nyaman.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau