Advertorial

Sering Mogok, Mas Dhito Tak Ingin Pemain Persedikab Kediri Mendorong Bus Lagi

Kompas.com - 18/11/2021, 20:06 WIB

KOMPAS.com – Perjuangan tim Persatuan Sepakbola Kediri Kabupaten (Persedikab) di kancah persepakbolaan Tanah Air banyak mengalami pasang surut.

Salah satu kendala yang dihadapi Persedikab adalah bus tim yang kerap mogok. Bus yang dijuluki “si Komo” ini telah digunakan sebagai sarana transportasi tim sejak 1996. Sebelumnya, Persedikab menggunakan bus Mercy tahun 80-an yang dijuluki “si Bantet”.

Si Komo pernah mogok saat membawa tim Persedikab Kediri bertandang ke markas Blitar Putra di Stadion Gelora Penataran, Blitar, Jawa Timur pada 2018. Akibatnya, para pemain Persedikab Kediri terpaksa mendorong bus tersebut.

Si Komo pernah mogok saat membawa tim Persedikab Kediri bertandang ke markas Blitar Putra di Stadion Gelora Penataran, Blitar, Jawa Timur pada 2018.Dok. Pemkab Kediri Si Komo pernah mogok saat membawa tim Persedikab Kediri bertandang ke markas Blitar Putra di Stadion Gelora Penataran, Blitar, Jawa Timur pada 2018.

“Saking seringnya mogok, kami sudah terbiasa melakukan hal itu (mendorong bus). Tetap dibawa senang saja,” kata seorang pemain Persedikab, Sayyid Abbiyu Atma, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/11/2021).

Meski demikian, hal tersebut rupanya memberi dampak terhadap fisik pemain. Pasalnya, tenaga mereka sudah terkuras untuk mendorong bus sebelum bertanding.

Kondisi si Komo itu dibenarkan oleh asisten pelatih Persedikab Kediri Muslim Habibi. Dia menceritakan, saat tengah melaju kencang, mesin bus pernah mendadak mati. Apalagi, saat itu, kondisi jalan menanjak.

“Saat menuju ke Tulungagung, mesin bus mendadak mati dan kami langsung keluar tunggang-langgang,” kenang Muslim.

Dengan kondisi sarana transportasi yang sering bermasalah, Muslim berharap, pemerintah memberikan perhatian kepada Persedikab Kediri.

"Semoga bus baru bisa mengantarkan bibit Persedikab Kediri ke kancah nasional,” ucap Muslim.

Mendengar persoalan transportasi Persedikab, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berjanji akan memberikan fasilitas transportasi yang lebih memadai.

Bupati Kediri akan mengganti bus tim Persedikab Kediri.Dok. Pemkab Kediri Bupati Kediri akan mengganti bus tim Persedikab Kediri.

"Saya tidak mau melihat pemain Persedikab Kediri mendorong bus lagi. Simpan tenaga hanya untuk berlatih dan bertanding," tutur pria yang akrab disapa Mas Dhito itu.

Selain itu, Mas Dhito juga berpesan kepada seluruh pemain dan official Persedikab Kediri untuk tetap semangat dalam kondisi apa pun.

“Hal terpenting yang harus ditanamkan adalah kesolidan dan semangat tim. Jangan pernah menyerah dalam keadaan apa pun,” imbuh dia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau