Advertorial

Keistimewaan Bandung, dari Surga Kuliner hingga Surga Wisata

Kompas.com - 23/11/2021, 13:54 WIB

KOMPAS.com – “Bandung bukan cuma masalah geografis bagiku, tetapi juga melibatkan perasaan.”

Bagi yang pernah berkunjung atau menetap di Bandung, kutipan dari seniman multitalenta Pidi Baiq itu ada benarnya. Kota ini tak sekadar menawarkan kesejukan, tapi juga momen-momen berkesan nan personal.

Keistimewaan Bandung bukan itu saja, ibu kota Jawa Barat (Jabar) ini juga merupakan salah satu saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia dan dunia. Banyak momen bersejarah terjadi di sini, di antaranya peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946 dan Konferensi Asia-Afrika pada 18 April 1955.

Bahkan, Bandung juga menjadi saksi peradaban di Nusantara. Hal ini terekam dalam Legenda Tangkuban Perahu.

Selain dianggap sebagai kota penuh kenangan, Bandung juga kerap punya julukan lain. Berikut ulasannya.

Surga fesyen

Kalau Eropa punya Paris sebagai salah satu kota fesyen, Indonesia pun demikian. Bandung menjadi surga mode bagi banyak kalangan di Tanah Air.

Ada banyak merek busana yang terkenal saat ini dimulai dari sana. Sebut saja Ouval Research, Maternal Disaster, dan Mischief Denim. Bahkan, kota dengan julukan Paris van Java ini pun menjadi rumah produksi beberapa merek fesyen ternama dunia, seperti Calvin Klein dan Hugo Boss.

Surga kuliner

Sebagai salah satu destinasi wisata di Jabar atau Indonesia secara luas, Bandung punya banyak sajian makanan dan minuman khas Sunda yang menggugah selera. Sebut saja, nasi tutug oncom, mie kocok, lotek, nasi timbel, kupat tahu, dan pepes.

Bukan itu saja, Kota Kembang juga memiliki sejumlah jajanan populer. Contohnya, cimol, cireng, gehu, cuanki, dan batagor.

Dengan keunikan dan cita rasa yang khas, tak heran, banyak orang dari luar kota terinspirasi membuka bisnis kuliner khas asal Bandung. 

Kota film

Bandung dengan segala eksotismenya juga menginspirasi sejumlah sineas, baik dalam hal jalan cerita atau sekadar dijadikan lokasi set syuting. Jomblo, From Bandung with Love, The Tarix Jabrix, Heart, serta Dilan 1990 dan Dilan 1991 adalah beberapa judul film ternama dengan latar Kota Kembang.

Sebenarnya, citra Bandung sebagai kota film sudah dimulai sejak 1926. Saat itu, film pertama di Indonesia, yakni Lutung Kasarung, diputar untuk pertama kalinya di bioskop Majestic di Jalan Braga. Setahun berselang, film bisu Eulis Atjih diputar.

Kemudian, pada 1987, Festival Film Bandung digelar. Acara yang merupakan ajang penghargaan perfilman tertua di Indonesia ini sempat berhenti saat orde baru (orba).

Surga liburan

Tak berlebihan jika menyematkan istilah tersebut untuk Bandung. Pasalnya, kota ini punya banyak destinasi untuk beragam jenis wisata.

Kalau mau wisata alam, coba kunjungi Tebing Keraton, Gunung Putri Lembang, Kawah Putih Ciwidey, Ranca Upas, Curug Ciangin, atau Situ Patenggang.

Sementara, bagi pencinta sejarah, Gedung Sate, Jalan Braga, Monumen Bandung Lautan Api, Gua Belanda, Gedung Merdeka, Benteng Pasir Ipis, atau Gedung Indonesia Menggugat bisa menjadi pilihan.

Bandung juga cocok jadi destinasi staycation. Ada banyak pilihan hotel dengan fasilitas top di Bandung. Contohnya, Intercontinental Bandung dan Hilton Bandung.

InterContinental Bandung sendiri terletak di kawasan Dago Pakar. Hotel ini menawarkan fasilitas premium bagi para penginap. Salah satunya, kolam renang infinity berpemanas yang menghadap ke kawasan hijau nan rimbun.

Fasilitas pada setiap kamar pun terbilang lengkap, mulai dari sofa, meja kerja, televisi (TV) satelit layar datar, WiFi, pengering rambut, hingga lemari pendingin. Bahkan, terdapat minibar dan kolam hangat pada kamar tipe tertentu.

Kenyamanan dan kelengkapan yang kurang lebih sama juga ada di Hilton Bandung. Hotel yang berjarak 650 meter dari Stasiun Kereta Api Bandung ini memiliki kolam renang rooftop dengan panorama Gunung Tangkuban Perahu.

Kamarnya pun luas dan bergaya modern, serta dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang kenyamanan yang terbilang lengkap.

Terkait keamanan, kedua hotel tersebut pun sudah tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Untuk diketahui, CHSE diberikan kepada pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, dan wahana rekreasi yang mampu memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan kepada wisatawan.

Saat ini, pemesanan kamar di dua hotel tersebut bisa dilakukan lewat Tokopedia. Bahkan, platform e-commerce ini juga menyediakan banyak pilihan hotel lain yang bisa disesuaikan dengan bujet.

Yuk, cek Tokopedia sekarang juga!

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com