Advertorial

Jadi Ikon Kabupaten Kediri, Mas Dhito Komitmen Bangun Kampung Inggris

Kompas.com - 23/11/2021, 15:02 WIB

KOMPAS.com -  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jawa Timur, tengah fokus melakukan penataan Kampung Inggris di Kecamatan Pare menjadi salah satu ikon Kabupaten Kediri.

Sebagai langkah awal, Pemkab Kediri melakukan digitalisasi Kampung Inggris di Pare melalui sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Seperti diketahui, QRIS merupakan sistem pembayaran digital menggunakan QR code yang dapat dibaca oleh penyelenggara jasa sistem pembayaran.

Sistem itu berguna bagi pelaku UMKM karena pembayaran menjadi lebih cepat, terlebih saat padat pengunjung.

Melalui QRIS, sistem transaksi para pelaku UMKM di Kampung Inggris Pare tidak perlu lagi menggunakan pembayaran tunai.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono atau yang akrab disapa Mas Dhito mengatakan, Kampung Inggris di Pare terkenal sebagai daerah yang paling padat dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah.

Bahkan, berdasarkan informasi yang diterima Pemkab Kediri, Kampung Inggris akan kedatangan sekitar 4.000 wisatawan dari luar daerah pada Desember 2021.

Hal tersebut disampaikan Mas Dhito usai acara launching QRIS untuk UMKM di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Senin (22/11/2021).

Mas Dhito saat memberikan sambutan pada acara launching QRIS untuk UMKM.DOK. Pemkab Kediri Mas Dhito saat memberikan sambutan pada acara launching QRIS untuk UMKM.

"Peluncuran QRIS merupakan salah satu langkah awal bahwa Pemkab Kediri memperhatikan Kampung Inggris," kata Mas Dhito dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (23/11/2021).

Pemkab Kediri, lanjut Mas Dhito, memiliki banyak program untuk Kampung Inggris sehingga tidak berhenti pada QRIS. Menurutnya, penataan Kampung Inggris di Pare sangat diperlukan.

Saat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Kediri, yang pertama kali tertanam di benak mereka adalah Kampung Inggris.

Pasalnya, Kampung Inggris merupakan satu-satunya tempat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia yang tumbuh secara natural.

"Pemkab Kediri berkomitmen penuh untuk membangun Kampung Inggris," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kediri Wihujeng Ayu Rengganis menyampaikan, program digitalisasi Kampung Inggris dibentuk untuk meningkatkan ekosistem digital.

Kampung Inggris merupakan kampung yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat edukasi, tidak hanya untuk kawasan lokal, tapi juga nasional.

"Dengan potensi pengunjung dari seluruh wilayah Indonesia dan mayoritas merupakan generasi milenial, pengembangan ekosistem digital sangat mungkin dilakukan di Kampung Inggris," ujar Wihujeng.

Mas Dhito tampak melihat barang dagangan para pelaku UMKM di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Jawa Timur.DOK. Pemkab Kediri Mas Dhito tampak melihat barang dagangan para pelaku UMKM di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Jawa Timur.

Program pembayaran digital menggunakan QRIS, lanjut Wihujeng, merupakan program nasional untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional dari aspek sistem pembayaran.

Menurutnya, sampai November 2021, jumlah mesin yang sudah terhubung dengan sistem QRIS sebesar 12,5 juta. Dari jumlah tersebut, pelaku UMKM mendominasi sebesar 88 persen dari total pasar.

“Hal itu membuktikan bahwa UMKM memegang peranan sangat penting dalam terbentuknya ekosistem digital di bidang pembelanjaan," ujarnya.

Ia berharap, Kampung Inggris dapat menjadi sebuah kampung digital sekaligus rujukan di tingkat nasional. Menurutnya, supaya hal tersebut dapat terealisasi, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak terkait.

“Tidak hanya kerja sama dengan Bank Indonesia, pemerintah, serta perbankan. Tidak kalah penting adalah dukungan dari seluruh komunitas dan masyarakat di Kampung Inggris,” tutur Wihujeng.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau