Advertorial

Literasi Digital dan Kesadaran Diri Jadi Cara untuk Cegah Kecanduan Internet

Kompas.com - 12/12/2021, 10:52 WIB

KOMPAS.com – Teknologi digital memberikan sejumlah manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, di sisi lain, kehadirannya juga memberikan tantangan.

Beberapa tantangan tersebut di antaranya adalah persebaran informasi tidak benar atau hoaks yang semakin masif dan risiko kecanduan mengakses konten lewat gadget.

Untuk mengantisipasinya, setiap individu harus memiliki literasi digital. Kecakapan memanfaatkan teknologi digital harus disertai dengan kecerdasan memilah informasi dan tanggung jawab.

Topik tersebut dibahas dalam webinar “Kecanduan Ruang Digital dalam Ruang Sosial” yang digelar Rabu (17/11/2021) secara virtual di Kabupaten Lebak, Banten.

Webinar tersebut merupakan bagian dari seri #MakinCakapDigital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Sejumlah narasumber dari berbagai disiplin ilmu dihadirkan dalam webinar tersebut.

Dekan Fakultasi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Budi Luhur Dr Rusdiyanta yang menjadi narasumber mengatakan bahwa kecanduan internet merupakan tindakan kompulsif dalam penggunaan internet.

“Tandanya, saat berhenti mengakses internet, mereka (pecandu internet) mengalami gejala penarikan diri atau withdrawal symptom,” ujarnya menurut keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (10/12/2021).

Apabila dibiarkan, kecanduan internet atau internet addcition dapat memengaruhi kehidupan sosial.

Hubungan dengan keluarga dan teman bisa terganggu. Risiko kehilangan pekerjaan akibat tidak bisa membatasi waktu produktif dengan waktu bekerja juga bisa timbul. 

Untuk mengatasinya, kata Rusdiyanta, diperlukan etika dan batasan dalam diri sendiri.

Sementara itu, narasumber lainnya, Trainer Making Indonesia 4.0 Lemhanas RI sekaligus Dosen Universitas Mulawarman, Dr Rahmawati menjelaskan tips untuk menghindari kecanduan digital.

“Perbanyak sosialisasi dengan orang terdekat, matikan gadget 30 menit sebelum tidur, hapus beberapa aplikasi yang membuat kecanduan, tetapkan batasan waktu penggunaan gadget, ganti gadget dengan buku, dan ketahui dampak penggunaan gadget,” papar Rahmawati.

Ia pun mengatakan, dengan literasi digital seseorang dapat memanfaatkan teknologi untuk konteks yang lebih positif, seperti akademik, karier, dan kehidupan sehari-hari.

“Literasi digital sangat penting saat ini baik di dunia pendidikan maupun di dunia profesional,” ujarnya.

Pada webinar tersebut, terdapat juga sesi key opinion leader. Chef Yoggi Sanjaya yang menjadi narasumber mengatakan bahwa internet dapat membantu memberikan kemudahan dalam keseharian dan menjadi sumber informasi. Meski demikan, kontrol diri dalam menggunakannya juga penting.

"Kita juga harus mengontrol diri agar terhindar dari konten-konten negatif. Perbanyak akses media dan konten positif yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. Manfaatkanlah media digital sesuai porsinya untuk kebaikan," pesannya.

Selain ketiga narasumber di atas, webinar juga menghadirkan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Budi Luhur Dr Rusdiyanta, SIP dan Direktur DOT Studio Ahmad Nasir.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian Gerakan Nasional Literasi Digital. Hingga akhir 2021, Kemenkominfo bersama Japelidi dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital akan terus menggelar webinar serupa. Kegiatan ini ditargetkan dapat menjaring 12,5 juta audiens hingga akhir tahun.

Informasi mengenai agenda dan cara berpartisipasi dapat ditemukan di akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com