Advertorial

Jelang Nataru, Pemerintah Pastikan Penuhi Jaringan Internet Kuat bagi Masyarakat

Kompas.com - 15/12/2021, 14:34 WIB

KOMPAS.com – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Ismail mengatakan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi peningkatan akses internet pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hal tersebut dijelaskan Ismail dalam Dialog Produktif dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (14/12/2021).

Menurutnya, imbauan untuk merayakan Nataru dari rumah masing-masing menjadikan bandwidth sebagai kebutuhan primer. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat menjalankan komunikasi dan silaturahmi secara online.

Ia pun mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan penyedia telekomunikasi untuk meningkatkan layanan di area residensial atau perumahan yang menjadi tempat berkumpul.

 “Perlu peningkatan kapasitas agar tidak terjadi layanan yang terputus saat Nataru. Sebab, banyak orang melakukan akses pada saat bersamaan,” ujar Ismail dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Hal itu dapat diantisipasi dengan koordinasi untuk penambahan kapasitas di area-area yang tinggi traffic-nya.

“Peningkatan kapasitas berkisar 13-20 persen pada momen hari raya atau libur nasional. Biasanya, traffic-nya mencapai dua kali lipat dari volume normal harian,” kata Ismail.

Sebagai informasi, selama pandemi Covid-19, aktivitas di ruang digital menjadi sebuah keniscayaan. Untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan digital masyarakat, kata Ismail, sangat penting untuk melakukan penguatan infrastruktur telekomunikasi.

Di Indonesia, beberapa penguatan infrastruktur terus dilakukan, di antaranya pembangungan jaringan backbone dengan Palapa Ring, penyiapan satelit multifungsi, serta upaya menuntaskan desa-desa yang belum mendapatkan koneksi jaringan 4G.

“Infrastruktur telekomunikasi Indonesia sudah cukup kuat dan (mampu) menjangkau seluruh Tanah Air, termasuk di kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang menjadi fokus pemerintah,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Executive General Manager Decision Support System Telkom Abdi Mulyanta juga mengamini perubahan gaya hidup masyarakat dari luring menjadi daring semasa pandemi.

Menurutnya, perubahan tersebut harus ditanggapi dengan peningkatan bandwidth domestik karena terjadi penambahan jumlah pelanggan. Ia juga mengatakan bahwa koneksi juga dipastikan lebih prima dengan cara konfigurasi jaringan.

“Terlebih, menjelang akhir tahun, pertambahan kebutuhan data sangat pesat sehingga disiapkan peningkatan bandwidth dan posko Nataru untuk memastikan layanan tetap prima,” ujar Abdi.

Adapun posko Nataru akan mengawal titik-titik pusat keramaian, seperti bandara, rest area, pelabuhan, tempat wisata, dan lokasi berkumpulnya warga.

Abdi mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan setiap tahun pada momen Nataru dan Idul Fitri. Sementara secara infrastruktur, selain penambahan akses, dilakukan juga penambahan fiber optic dan BTS.

“Paket-paket Nataru juga akan diluncurkan mulai 22 Desember 2021 agar pelanggan lebih betah di rumah,” lanjutnya.

Persiapan menyambut Nataru juga dilakukan oleh Plt Kepala Skesi Infrastruktur TIK Dinas Kemenkominfo Pemkot Surabaya Oky Yanuar Kusuma Atmaja.

Ia menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sekitar 400 titik CCTV yang terhubung dengan common center Poltabes Surabaya dan Polda Jawa Timur di lokasi vital, seperti gereja, tempat umum, dan kantor pemerintah.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan dua provider untuk memantau dan menjaga kualitas jaringan internet agar dapat selalu siap digunakan masyarakat.

Pentingnya literasi digital masyarakat

Selain menjelaskan mengenai peningkatan kebutuhan internet pada Nataru, Ismail juga menekankan pentingnya peningkatan literasi digital masyarakat.

“Kemenkominfo memiliki tiga pilar yang digerakkan untuk menuntaskan pemahaman digital agar penggunaan internet menjadi lebih produktif,” ujarnya.

Ketiga pilar tersebut adalah program literasi bagi kelompok masyarakat yang belum memahami literasi digital, peningkatan kompetensi bagi kelompok medium melalui digital talent scholarship, serta digital literacy academy bagi para pemimpin kementerian atau lembaga, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Senada dengan Ismail, Kepala Dinas Kemenkominfo Kabupaten Tangerang Tini Wartini yang hadir dalam acara tersebut juga menyoroti pentingnya upaya peningkatan literasi digital bagi masyarakat.

Selain mengikuti program literasi digital dari Kemenkominfo, pihaknya juga membentuk komunitas informasi masyarakat hingga ke tingkat desa. Hal ini diharapkan agar masyarakat dapat memilah informasi yang benar di internet.

“Setidaknya agar masyarakat tahu ke mana bisa melihat atau membaca informasi yang benar,” ujar Tini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com