Advertorial

Berdialog dengan Kepala Daerah di Sumbar, Mendagri Cari Solusi Hambatan Vaksinasi

Kompas.com - 17/12/2021, 22:19 WIB

KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian membuka dialog dengan kepala daerah se-Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Dialog itu diselenggarakan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi daerah dalam melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.

Dialog dilakukan di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Strategi Percepatan Vaksinasi bersama jajaran pemerintah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan kepala daerah se-Provinsi Sumbar yang berlangsung di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (17/12/2021).

Dalam sesi dialog, Mendagri menunjuk sejumlah kepala daerah yang capaian angka vaksinasinya masih rendah agar menjelaskan sejumlah kendala yang dihadapi.

Wakil Bupati Agam Irwan Fikri yang hadir dalam Rakor itu mengakui, banyaknya penduduk dan luasnya daerah, serta vaksinator yang masih dinilai kurang turut menjadi penghambat percepatan vaksinasi.

Kemudian, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur juga melaporkan bahwa masyarakatnya masih banyak yang tidak percaya adanya Covid-19.

Ia mengaku, pihaknya selalu menggeber program vaksinasi bersama TNI-Polri hampir setiap hari.

"Angkanya masih 49,2 persen (yang sudah melakukan vaksinasi. Dosis vaksin tidak kekurangan. Kami juga sudah menerbitkan Surat Edaran untuk mempercepat vaksinasi. Namun, ketika kami datangi warga, ada yang sedang melaut atau berkebun. Itu hambatan kami," tuturnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Di lain sisi, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi turut mengakui bahwa jumlah vaksinasi di daerahnya masih berada pada angka 56 persen. Namun, pihaknya meyakini dapat mencapai target 70 persen pada akhir tahun.

"Sudah ada program Vaksin Tuntas. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Aparatur Sipil Negara (ASN) punya target dalam memenuhi capaian vaksin 70 persen dosis pertama," ujar Hamsuardi.

Merespons berbagai permasalahan itu, Mendagri membeberkan sejumlah strategi yang dapat dilakukan daerah.

Kekurangan vaksinator, misalnya, bisa didapatkan dari daerah lain. Ia mencontohkan jika terjadi penurunan kasus Covid-19 di Jakarta, maka vaksinator dari Wisma Atlet bisa dikirim ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Selain itu, ia meminta kepala daerah untuk melakukan pendekatan sosiologis pada masyarakat yang belum bersedia mengikuti vaksinasi

Pengalaman selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), terutama dalam mencari dukungan, bisa digunakan untuk meyakinkan masyarakat agar mau divaksin.

Terlepas dari itu, Mendagri mengapresiasi komitmen dari kepala daerah yang sudah berupaya untuk menggenjot percepatan vaksinasi agar memenuhi target.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com