KOMPAS.com – Beberapa tahun belakang, platform teknologi berbasis blockchain banyak bermunculan. Adapun teknologi blockchain merupakan jaringan terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan sekaligus memiliki suatu konten digital secara bersamaan.
Dalam teknologi blockchain, terdapat istilah non-fungible token (NFT). NFT merujuk pada sebuah token unik yang merepresentasikan kepemilikan obyek digital, baik berupa karya seni gambar, musik, cuplikan video, avatar virtual, maupun video game.
Saat ini, NFT berkembang pesat di banyak negara di dunia. Diberitakan Kontan.co.id, Senin (11/10/2021), volume penjualan NFT di dunia mencapai 10,7 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 153 triliun pada kuartal III 2021.
Indonesia pun menjadi salah satu negara yang menyambut positif pasar NFT. Sebab, banyak seniman dan kreator konten dalam negeri yang menjual karya seninya melalui platform blockchain.
Dari beberapa platform blockchain, Solana menjadi salah satu platform yang gencar mendukung kreator konten asal Indonesia. Terbaru, Solana bahkan mengadakan kompetisi seni NFT bertajuk Indonesia Art Project dengan total hadiah Rp 1 miliar.
Solana Labs’ Ecosystem Growth Tamar Menteshashvili mengatakan, melalui kompetisi seni NFT tersebut, kreator konten asal Indonesia bisa mengirimkan karyanya dan berpeluang mendapatkan hadiah uang.
“Indonesia Art Project merupakan inisiatif kami untuk merayakan keragaman bakat kreatif (dari kreator konten) di Indonesia. Kami mendorong seniman dari semua tingkat pengetahuan dan pengalaman untuk mendaftar,” ujar Tamar dalam program talk show eksklusif Sisi Lain di kanal YouTube Kompas.com, Senin (20/12/2021).
Untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, lanjut Tamar, masyarakat bisa mengakses laman indoartproject.solana.com.
“Kemudian, kirim karya seni orisinal kamu pada periode 30 November hingga 27 Desember 2021 dan ceritakan kepada kami inspirasi di balik karya tersebut,” ujar Tamar.
Sebagai informasi, juara pertama pada kompetisi seni NFT tersebut akan mendapatkan hadiah uang senilai Rp 140 juta. Kemudian, peringkat kedua mendapatkan Rp 100 juta dan juara ketiga meraih Rp 70 juta.
Selain ketiga hadiah tersebut, peserta kompetisi yang beruntung juga bisa mendapatkan hadiah khusus dari berbagai partner senilai masing-masing Rp 70 juta.
Berbagai partner yang mendukung Indonesia Art Project di antaranya adalah platform platform cryptocurrency asal Indonesia, Pintu, dan developer game NFT karya anak bangsa, Eizper Chain.
Chief Marketing Officer (CMO) Pintu Timothius Martin mengatakan, NFT merupakan fenomena besar yang dapat mengubah tiga industri utama secara positif.
“Ketiga industri tersebut adalah visual art, gaming, dan media sosial. Gaming menjadi salah satu industri yang menarik untuk dikulik. Pasalnya, bermain game identik dengan buang-buang duit. Hal ini berbeda dengan NFT karena gamer malah berpeluang mendapatkan uang. Konsepnya play to earn,” kata Timo dalam kesempatan yang sama.
Eizper Chain pun menjadi salah satu developer gaming asal Indonesia yang mendapatkan apresiasi karena menghubungkan ekosistem NFT dalam permainannya.
Game Director at Eizper Chain Iswan Sudaryo menjelaskan, blockchain games memiliki potensi yang sangat besar.
“Jadi, traditional game dan blockchain game adalah suatu hal yang sangat berbeda. Konsep game yang kami bangun adalah berbasis full-fledged game. Pemain pun bisa bermain selama 30 jam lebih dan menggunakan infrastruktur NFT Solana dalam bertransaksi,” jelas Iswan.
Berkat kecanggihan game yang dibuat tersebut, Eizper Chain pun memenangkan juara tiga pada kompetisi Solana Global Hackathon 2021.
Tertarik untuk mengikuti jejak Eizper Chain? Kunjungi indoartproject.solana.com dan daftarkan karya seni terbaik guna mendapatkan hadiah utama.
Untuk menyaksikan secara penuh talk show Sisi Lain eksklusif bersama Solana, silakan simak video berikut.