KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga usai. Berbagai sektor pun turut terdampak, termasuk bidang pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
Selama pandemi berlangsung, sistem pembelajaran daring menjadi alternatif agar aktivitas akademik dan nonakademik tetap terlaksana.
Kendati demikian, pandemi Covid-19 tak menjadi penghalang untuk tetap belajar serta menorehkan prestasi. Hal itu dibuktikan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Senin (20/12/2021), berbagai prestasi ditorehkan sivitas akademika UII, mulai dari kegiatan nonakademik, akademik, inovasi, riset, hingga pengakuan internasional.
Berikut Kompas.com telah merangkum catatan prestasi perguruan tinggi swasta nasional tertua di Indonesia tersebut.
Dosen UII masuk jajaran ilmuwan berpengaruh dunia
Dosen Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) UII Prof Dr Is Fatimah SSi, MSi masuk dalam "Top 2% World Ranking Scientists". Ia menjadi satu dari 58 ilmuwan Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan tahunan tersebut.
Untuk diketahui, pemeringkatan tersebut dilakukan tim peneliti Stanford University berdasarkan publikasi bereputasi.
Profesor Is Fatimah hingga 2021 telah berhasil mengantongi 1.304 sitasi, 14 indeks-h Scopus, dan 17 indeks-h Google Scholar.
Sejalan dengan kegiatan riset yang ia geluti, Prof Is Fatimah telah menghasilkan 9 buku, 20 judul riset, dan lebih dari 115 publikasi ilmiah.
Fokus penelitiannya, yakni dalam bidang material, nanoteknologi, energi, mesin, dan transportasi. Tercatat ada empat paten inventor nasional yang didaftarkan atas namanya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada 2021 ia berhasil mempertahankan predikat ilmuwan berpengaruh dunia yang diperoleh pada 2020 dalam "Top 2% World Ranking Scientists".
Inovasi dan riset
Selain Prof Is Fatimah, prestasi lain juga ditorehkan oleh dosen Program Studi Kimia FMIPA UII Imam Sahroni SSi, MSc.
Pada penganugerahan Abdidaya 2021 yang diselenggarakan secara daring dan luring terbatas di IPB University, Senin (6/12/2021), Imam meraih juara kedua kategori Dosen Pendamping Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D).
Penghargaan tersebut diraih Imam Sahroni atas perannya mendampingi mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) UII.
HMK UII mendapatkan dana hibah Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) 2021 yang mengusung tema “Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Bahan Bakar Aditif di Desa Umbulmartani Kabupaten Sleman”.
Sebagai informasi, Abdidaya 2021 adalah puncak pelaksanaan rangkaian program pengabdian mahasiswa selama setahun terakhir yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Tak hanya dosen, mahasiswa UII dari tim HMK juga turut menorehkan prestasi dengan mengembangkan reaktor biodiesel yang diberi nama One Pot Reaction.
Di bawah bimbingan Imam, mereka memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan bakar biodiesel dan produk-produk turunannya.
Teknologi tersebut dapat dioptimalkan sebagai bahan bakar kaya solar pada mesin traktor, diesel, hingga pompa air.
Pada program tersebut, mahasiswa melibatkan partisipasi warga, terutama kalangan ibu rumah tangga, dalam mengumpulkan minyak jelantah melalui bank energi. Selain itu, mereka juga melatih masyarakat untuk memproses minyak jelantah menjadi sabun dan lilin.
Dalam pengembangan inovasi tersebut, HMK mendapatkan bantuan dana hibah PHP2D 2020 serta P3D 2021.
Adapun program tersebut merupakan cikal bakal terbentuknya pemberdayaan masyarakat dari jurusan Kimia UII melalui Posko Bank Energi Tim Bina Desa HMK UII di Padukuhan Kalisoro, Desa Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Masih dalam bidang riset dan inovasi, delegasi UII juga meraih penghargaan setara perak dan dua penghargaan favorit dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2021.
Penghargaan tersebut diraih berkat karya ilmiah berjudul “Inovasi Kursi Roda Fleksibel Berbasis Sistem Cerdas Autonomous Menggunakan Smartphone untuk Disabilitas dan Lanjut Usia” untuk kategori Karsa Cipta.
Sementara, dua penghargaan favorit yang mendapat apresiasi, yakni Alat Ekstruder Solusi Pengolah Sampah Filamen PLA Menjadi Produk Recycle Filamen pada kategori PKM Karya Inovatif dan dari kategori PKM Riset Eksakta dengan judul Teknologi Penanganan Limbah Laboratorium dengan Modifikasi Elektroflotasi Absorbsi Natural Fiber Berbasis Serat Kelapa dan Nanas.
Dengan raihan satu medali setara perak dan dua penghargaan favorit dalam ajang Pimnas 2021 tersebut, tahun ini UII menempati posisi 3 untuk perguruan tinggi swasta (PTS) dan posisi ke-26 secara umum.
Prestasi akademis
Kecakapan dan kompetensi mahasiswa UII pun teruji tak hanya di level nasional, tetapi juga internasional.
Hal itu terbukti melalui beasiswa Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia yang berhasil diperoleh 24 mahasiswa UII untuk mengikuti pendidikan di berbagai negara dunia.
Untuk diketahui, selama satu semester, para mahasiswa dapat belajar di universitas tujuan sembari merasakan pengalaman lintas budaya dan mengasah keterampilan yang dibutuhkan.
Setelah menyelesaikan program, mahasiswa juga mendapat pengakuan 20 kredit yang dapat dikonversi ke masa studinya di universitas asal. Tak hanya itu, mereka juga mendapat beberapa fasilitas, seperti bebas biaya kuliah, visa, biaya hidup dan transportasi, serta asuransi kesehatan.
Universitas tujuan merupakan 100 perguruan tinggi terbaik dunia versi pemeringkatan QS Stars.
Adapun universitas yang dituju antara lain Michigan State University, University of California, Korea University, University of Glasgow, University of Leeds, University of Sussex, University of Granada, University of Waterloo, dan University of Pisa.
Prestasi nonakademis bidang olahraga
Prestasi berikutnya yang juga dicapai civitas akademika UII yakni di bidang olahraga.
Pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, misalnya, mahasiswa UII prodi Teknik Lingkungan, Aldhof Wirenda Nouqih, berhasil meraih medali perak untuk cabang olahraga (cabor) softball putra.
Keberhasilan Aldhof berawal saat dirinya mengikuti seleksi pemain softball putra di Jakarta.
Ia pun resmi bergabung dalam pelatihan jangka panjang (PJP) pada November 2020. Keikutsertaannya tersebut dilakukan jelang PON XX di mana tim official menyeleksi 15 nama untuk tim inti softball putra Provinsi DKI Jakarta.
Pada lomba tersebut, Aldhof berperan sebagai outfield atau right fielder yang bertugas menangkap bola.
Di Kampus UII, Aldhof juga bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Softball UII sejak 2018.
Tak berhenti sampai di situ, pada ajang Pekan Olahraga (POR) Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Yogyakarta 2021, atlet panahan UII berhasil menyumbang tiga medali.
Dalam kejuaraan tersebut, atlet panahan cabang compound putri 50 meter (m) diwakili oleh Odilla Zaneta Nurprasetejo. Mahasiswa jurusan Manajemen Internasional ini berhasil membawa gelar juara 1.
Sementara, juara 2 diraih oleh Jemima Josephine Hormigas, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UII. Pada cabang standar bow putra 40 m, mahasiswa Teknik Industri IP UII, Cahya Magistra Putra, berhasil menyabet gelar juara 3.
Masih di ajang yang sama, tim bola voli putri UII juga berhasil memboyong piala juara 3.
Gelar tersebut berhasil diamankan setelah menaklukkan perwakilan dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jumat (4/12/2021).
Prestasi yang sama juga diraih dari cabang olahraga (cabor) karate perorangan putri UII yang diwakili oleh Fathiria Sabiika Nurhaliza.
Keberhasilan Fathiria dalam meraih juara dalam ajang POR BAPOMI Yogyakarta tersebut dinilai sebagai bukti yang mematahkan anggapan bahwa bela diri bagi perempuan adalah hal yang tabu.
Untuk mengikuti pertandingan tersebut, Fathiria melakukan sejumlah persiapan secara matang. Ia juga berlatih dengan sesama atlet untuk mengasah kemampuannya.
Fathira berharap, perwakilan UII dapat membawa piala pada lomba karate berikutnya, baik di kancah nasional maupun internasional.
Tak hanya itu, perwakilan UII dari cabor panjat tebing kategori LEAD perorangan putri juga berhasil mengantongi dua gelar juara.
Medali emas berhasil diperoleh mahasiswi prodi Teknik Lingkungan, Annisa Auliya. Sementara, medali perak disumbangkan oleh mahasiswa prodi Ilmu Kimia, Tri Agustina.
Adapun pelaksanaan cabor panjat tebing diselenggarakan di Venue Wall Climbing Universitas Amikom, Yogyakarta pada 24-26 November 2021.
Sebagai informasi, UII didapuk sebagai tuan rumah pada POR BAPOMI Yogyakarta 2021.
Turnamen tersebut diikuti 16 tim putra dan 9 tim putri dari berbagai kampus di Yogyakarta.
Acara pembukaan gelaran olahraga tersebut diselenggarakan secara hybrid di Gedung Olahraga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo Kampus Terpadu UII pada Senin (29/11/2021).
Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Yogyakarta Ir Pramana mengatakan, pertandingan olahraga tersebut merupakan ajang untuk mencari bibit unggul dari setiap institusi pendidikan tinggi.
“Harapannya, (kegiatan tersebut) dapat menuai atlet yang kompeten, khususnya dari cabang olahraga bola voli,” ujar Pramana sebagaimana dilansir Kompas.com dari laman uii.ac.id.
Sementara itu, Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UII Beni Suranto ST MSoft Eng menuturkan, pandemi Covid-19 membuat dunia olahraga sempat mati suri.
Untuk itu, lanjut Beni, ajang olahraga POR Bapomi Yogyakarta 2021, merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempertajam kemampuan sesuai cabor yang digeluti.
"Kemampuan softskill, misalnya, dalam tim tentu harus ada komunikasi yang senantiasa dibangun dan dijaga. Harapannya, mahasiswa dapat menjadi patriot olahraga,” kata Beni.
Untuk diketahui, UII sebagai penyelenggara menyediakan berbagai fasilitas bagi para atlet dalam penyelenggaraan POR tersebut.
Selain itu, pihak penyelenggara menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk menjamin keamanan atlet dan kontingen.
Dengan begitu, penyebaran Covid-19 selama pertandingan berlangsung dapat diminimalisasi.
Kepala Divisi Pembinaan Prestasi UII Arif Fajar Wibisono mengaku bersyukur atas terselenggaranya kegiatan olahraga tersebut.
Ia menegaskan pertandingan dilaksanakan dengan memperhatikan prokes sesuai anjuran pemerintah.
“Kami menyelenggarakan POR BAPOMI Yogyakarta 2021 dengan memenuhi persyaratan dari Satuan Tugas (Satgas) Covid UII. Kami diperbolehkan (melaksanakan kegiatan) dengan beberapa persyaratan, salah satunya tidak adanya penonton,” jelas Arif.