Advertorial

Terus Tingkatkan Kualitas Pendidikan, UII Yogyakarta Raih Akreditasi dan Tambah Prodi Baru

Kompas.com - 22/12/2021, 16:31 WIB

KOMPAS.com - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul.

Selain mengupayakan capaian akreditasi, UII Yogyakarta juga membuka program studi (prodi) baru. Prestasi UII tahun ini juga semakin bertambah dengan didapatkannya predikat kampus swasta dan Islam paling lestari di Indonesia.

Adapun raihan akreditasi institusi unggul UII menandakan suatu perguruan tinggi memperoleh prestasi yang sangat baik dan melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Rektor UII Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD mengaku bersyukur atas pencapaian tersebut. Menurutnya, capaian yang berhasil diraih merupakan hasil kerja sama seluruh sivitas akademika sehingga harus dipertahankan.

“Kami bersyukur bahwa ikhtiar kolektif yang selama ini dilakukan diapresiasi oleh lembaga eksternal, yaitu oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang memberi predikat unggul pada UII. Predikat ini harus dipertahankan di masa-masa mendatang," ujar Fathul dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Sementara, di kancah global, imbuh Fathul, UII masuk dalam jajaran 451-500 universitas terbaik di Asia berdasarkan penilaian QS Asia University Rankings 2022.

Akreditasi unggul program studi

Selain meraih akreditasi unggul untuk taraf institusi, lanjut Fathul, UII juga mendapatkan akreditasi unggul atas 17 program studi (prodi).

Fathur menjelaskan, akreditasi tersebut diraih melalui tiga jalur. Pertama, jalur penyetaraan, yakni penilaian akreditasi yang dilakukan berdasarkan akreditasi internasional.

Kedua, jalur Instrumen Suplemen Konversi (ISK), yaitu penilaian akreditasi yang ditetapkan berdasarkan konversi peringkat dari sistem A, B, dan C, ke sistem peringkat unggul, baik sekali, dan baik.

"Ketiga, jalur borang akreditasi 9 kriteria, yaitu penilaian akreditasi yang dilakukan berdasarkan pemenuhan 9 kriteria," jelasnya.

Dari 25 prodi yang dimiliki UII, lebih dari 70 persen telah mendapatkan akreditasi A. Ditambah dengan capaian terbaru, saat ini ada 17 prodi UII telah terakreditasi unggul.

Menurut Fathul, pencapaian akreditasi tersebut merupakan bentuk pemenuhan standar perguruan tinggi dan bukan sebagai suatu pembanding.

Itu artinya, jika masih terdapat prodi yang memiliki akreditasi B, hal ini tidak dapat dimaknai sebagai sesuatu yang buruk.

Sebaliknya, hal itu mengindikasikan bahwa prodi tersebut masih dalam kategori baru. Universitas membutuhkan waktu untuk mengakumulasi prestasi, kualitas, serta kualifikasi akademis dosen.

“Predikat akreditasi itu tergantung pada banyak hal, bisa juga dipengaruhi oleh usia. Hal ini dikarenakan predikat akreditasi sangat dipengaruhi oleh akumulasi hingga soal sumber daya,” paparnya.

Fathul menilai, capaian akreditasi tak serta merta dapat dijadikan sebagai alat untuk merendahkan pihak atau institusi pendidikan lain. Sebaliknya, hal ini diharapkan dapat menginspirasi.

Berdasarkan catatan terbaru UII, sedikitnya terdapat 20 prodi dari 49 prodi atau 40,8 persen telah mengantongi akreditasi unggul.

Prodi tersebut antara lain, Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Lingkungan, Profesi Arsitek, Hukum (program Sarjana, Magister, Doktor), dan Akuntansi (program Diploma 3, Sarjana, dan Magister).

Kemudian, prodi Manajemen (program Diploma 3, Sarjana, dan Magister), Ekonomi Pembangunan, Magister Ilmu Ekonomi, Teknik Elektro, Diploma 3 Analisis Kimia, Kimia, Farmasi, dan Profesi Apoteker.

Adapun di level regional, lima prodi UII juga mendapat pengakuan sertifikasi internasional ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA).

Kelima prodi tersebut adalah S1 Ilmu Hukum, S1 Teknik Industri, S1 Psikologi, S1 Ekonomi Pembangunan, dan S1 Pendidikan Agama Islam.

-Dok. Universitas Islam Indonesia -

Peningkatan layanan pendidikan

Untuk meningkatkan layanan pendidikan, UII turut membuka dua prodi baru. Pertama, prodi Ilmu Manajemen program Doktor (S3 Ilmu Manajemen). Prodi ini diasuh oleh Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII.

"Pendirian prodi tersebut telah mendapat lampu hijau dengan dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) No 532/E/O/2021 tertanggal 30 November 2021," terang Fathul.

Untuk diketahui, prodi Doktor Ilmu Manajemen UII merupakan prodi ke-50 yang dimiliki UII. Prodi tersebut sekaligus menjadi program doktor kelima yang dikelola oleh UII.

Sebelumnya, UII telah memiliki program Doktor Teknik Sipil, Doktor Hukum, Doktor Hukum Islam, dan Doktor Ilmu Ekonomi.

Kedua, prodi Magister Farmasi (S2 Farmasi) di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Pendirian prodi tersebut juga telah mendapat persetujuan yang dibuktikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 110/E/O/2021 tertanggal 5 April 2021 tentang Izin Pembukaan Program Studi Farmasi program Magister.

UII Yogyakarta membuka prodi Magister Kimia sebagai respons atas permasalahan farmasai di Tanah Air, salah satunya penyediaan bahan baku obat Dok. Universitas Islam Indonesia UII Yogyakarta membuka prodi Magister Kimia sebagai respons atas permasalahan farmasai di Tanah Air, salah satunya penyediaan bahan baku obat

Fathul mengatakan, pembukaan prodi Magister Kimia berangkat dari berbagai permasalahan di bidang kesehatan publik, khususnya terkait ketersediaan obat-obat berkualitas di Tanah Air.

Ia menilai, penyediaan bahan baku obat dalam negeri masih terbatas. Hal ini menjadi tantangan sehingga perlu dijawab oleh berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan tinggi.

“Komitmen untuk memanfaatkan maha data dalam mendapatkan tilikan baru dan membantu peningkatan kebijakan kesehatan juga diharapkan menjadikan prodi baru semakin penting sekaligus unik,” paparnya.

Kampus paling lestari

Predikat UII sebagai kampus lestari diumumkan oleh Universitas Indonesia GreenMetric (UIGM), Selasa (14/12/2021).

UII menempati peringkat 10 nasional di antara 101 perguruan tinggi se-Indonesia, baik negeri maupun swasta.

Fathul mengatakan, UII telah menyelesaikan pekerjaan rumahnya dalam mewujudkan komitmen kelestarian lingkungan sejak 2017.

“Berbagai ikhtiar telah dilakukan, mulai dari desain infrastruktur, digitalisasi layanan, hingga keberadaan dua buah embung,” katanya.

Selain itu, imbuh Fathur, UII juga konsisten merawat diri untuk hidup berdampingan dengan alam. Beragam usaha kolektif pun berhasil menghadirkan perbedaan dan dampak nyata.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP)/Rumah Gagasan (RG)/Sustainability Office Dr Ing Ilya Fadjar Maharika MA, IAI menyatakan bahwa

UII tidak serta merta hanya mengejar peringkat dalam pembangunan berkelanjutan, tetapi juga diperkuat dengan beberapa aktivitas penunjang.

UII Yogyakarta menempati peringkat 10 nasional di antara 101 perguruan tinggi se-Indonesia, baik negeri maupun swasta, sebagai kampus lestariDok. Universitas Islam Indonesia UII Yogyakarta menempati peringkat 10 nasional di antara 101 perguruan tinggi se-Indonesia, baik negeri maupun swasta, sebagai kampus lestari

“Setelah sukses menjadi tuan rumah The 2nd National Sustainability University Leaders Meeting pada 21-22 Juli 2021, di penghujung tahun ini, BPP/RG/Sustainability Office siap menghelat #UIIBumiLestari dan menginisiasi Hibah Kampus Lestari di awal 2022 nanti,” kata Ilya.

Sementara itu, Kepala Bidang Akademik dan Organisasi, BPP/RG/Sustainability Office Shubhi Mahmashony Harimurti mengungkapkan bahwa capaian tersebut patut disyukuri.

Pasalnya, indikator yang diukur dalam kriteria borang pemeringkatan UIGM bertambah cukup banyak pada 2021.

“Sebagai contoh, aktivitas pemeliharaan kawasan kampus selama pandemi Covid-19, fasilitas kampus untuk difabel dan ibu menyusui (busui), sarana pendukung keselamatan dan keamanan, hingga kegiatan seni budaya,” paparnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com