Advertorial

Lebih Cepat dari Target WHO, Cakupan Vaksinasi Dosis Lengkap Indonesia Lampaui 40 Persen Populasi

Kompas.com - 23/12/2021, 14:09 WIB

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa cakupan vaksinasi Covid-19 Indonesia telah berhasil memenuhi target Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (22/12/ 2021).

WHO menargetkan setiap negara sekurang-kurangnya mencapai 40 persen dari total populasi mendapatkan vaksinasi dosis lengkap pada akhir 2021.

“Sampai hari ini (Rabu), total masyarakat yang sudah mendapat suntikan dosis lengkap (fully vaccinated) mencapai 108.412.315 orang atau 40,12 persen. Ini artinya, Indonesia lebih cepat melakukan vaksinasi dari target yang ditetapkan WHO,” ujar Budi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/12/2021).

Budi menambahkan, capaian vaksinasi tersebut tak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), organisasi masyarakat dan keagamaan, swasta, serta masyarakat.

“Sejak pemerintah memulai vaksinasi pada Januari 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Kami ucapkan terima kasih. Berkat usaha bersama, cakupan vaksinasi nasional berjalan sesuai harapan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Kemenkes mulai menjalankan vaksinasi pada pertengahan Januari 2021 dengan target vaksinasi untuk 208,2 juta orang.

Hingga Rabu (22/12/2021), total masyarakat Indonesia yang sudah mendapat suntikan dosis lengkap (fully vaccinated) mencapai 108.412.315 orang atau 40,12 persen.Dok. Kemenkes Hingga Rabu (22/12/2021), total masyarakat Indonesia yang sudah mendapat suntikan dosis lengkap (fully vaccinated) mencapai 108.412.315 orang atau 40,12 persen.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 154.593.449 orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama atau 75 persen dari target. Sementara, 108.412.315 masyarakat indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau 52 persen.

Dalam upaya mempercepat perlindungan masyarakat Indonesia dari Covid-19, lanjut Budi, vaksinasi juga diperluas dengan menyasar anak usia 6-11 tahun secara bertahap.

Pada tahap pertama, vaksinasi anak berlangsung di 115 kabupaten atau kota di 19 provinsi.

Mengingat cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) di atas 60 persen, pemerintah secara resmi memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun pada 14 Desember 2021 dengan jumlah sasaran 26,5 juta anak.

“Pantauan kami di sistem sudah 500.000 lebih anak yang sudah divaksinasi dari sasaran 26,5 juta. Saya kira sampai sekarang ini, vaksinasi berjalan lancar dan aman,” terangnya.

Pihaknya menjamin vaksin vaksin yang saat ini tersedia adalah vaksin terbaik. Karenanya, masyarakat tidak perlu ragu untuk mengakses lokasi dan pelayanan vaksinasi Covid-19. 

Semakin banyak orang yang mendapatkan vaksinasi Covid-19, maka semakin banyak orang yang terlindungi.

Budi juga menegaskan bahwa kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) tetap menjadi kunci utama dalam mencegah penularan Covid-19.

“Keduanya harus berjalan beriringan sebagai solusi untuk mengakhiri pandemi,” tegasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau