Advertorial

PT Amerta Indah Otsuka dan D2D Gelar Medical Discussion Webinar 2021

Kompas.com - 23/12/2021, 22:26 WIB

KOMPAS.com – PT Amerta Indah Otsuka (AIO) dan aplikasi Doctor to Doctor (D2D) menunjukkan kepeduliannya terhadap tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam menangani Covid-19.

Kepedulian tersebut ditunjukkan melalui webinar bertajuk “Medical Discussion Webinar 2021” yang diselenggarakan pada Sabtu (11/12/2021). Webinar ini diikuti oleh 3.000 dokter yang berasal dari seluruh Indonesia.

Pada webinar tersebut, para dokter diberikan pembekalan mengenai masalah-masalah yang sering kali ditemui di masa pandemi Covid-19 dalam webinar tersebut.

Masalah tersebut di antaranya terkait kesehatan mental, cara mengatasi kecemasan selama pandemi, hingga update pengetahuan dalam strategi diagnosis demam berdarah dengue (DBD) dan Covid-19.

Selain itu, diskusi mengenai pentingnya peran cairan elektrolit juga turut dibahas. Sebagai informasi, pentingnya cairan elektrolit dalam terapi suportif pada kasus demam maupun demam berdarah, termasuk dalam kasus Covid-19, tidak terlepas dari peran minuman isotonik.

Salah satu minuman yang sering direkomendasikan para dokter untuk penanganan demam adalah Pocari Sweat, minuman isotonik elektrolit dari PT AIO.

Ketua Pengurus Besar (PB) sekaligus Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Mohammad Adib Khumaidi Sp OT mengatakan, pada masa pandemi, perlu adanya berbagai upaya pendampingan psikologis kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga ketahanan mental dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

“Ini diperlukan untuk menyiapkan masyarakat dalam adaptasi kehidupan baru (AKB) secara psikologis,” papar dr Adib dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/12/2021).

Pada kesempatan yang sama, dokter National Hospital Surabaya dr Aimee Nugroho Sp KJ menjelaskan bahwa masyarakat kerap menghadapi masalah emosional selama pandemi Covid-19.

“Masalah tersebut berasal dari (hal-hal yang terjadi di sekitar mereka, seperti) kehilangan orang yang dicintai, kekhawatiran terkena virus, masalah ekonomi, serta terlalu lama terisolasi. Ini semua adalah masalah yang berdampak pada kesehatan mental,” papar dr Aimee.

Jika terjadi gangguan cemas dan depresi, lanjutnya, pengidap perlu membicarakan hal tersebut kepada orang terdekat dan latihan meditasi. Bila kondisi tidak kunjung membaik, pengidap harus segera menghubungi psikiater.

Menjaga cakupan cairan dalam tubuh

Saat ini, Indonesia sedang memasuki musim penghujan. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang membuat kasus DBD melonjak di Tanah Air.

Tak hanya itu, pandemi Covid-19 yang belum usai pun menambah kekhawatiran masyarakat menghadapi situasi tersebut.

Menanggapi keresahan tersebut, dokter Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Robert Sinto Sp PD KPTI mengatakan, infeksi DBD dan Covid-19 memang masih menjadi masalah kesehatan yang dialami di Indonesia saat ini.

“Untuk itu, masyarakat diimbau agar menjaga kecukupan cairan tubuh. Salah satunya dengan mengonsumsi cairan elektrolit isotonik. Hal ini merupakan langkah penting yang perlu dilakukan saat kita terinfeksi maupun menghindari agar tidak terinfeksi,” paparnya.

Anjuran tersebut, lanjut dr Robert, merupakan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Penderita DBD disarankan untuk mengonsumsi isotonik elektrolit, di samping air mineral.

Tubuh manusia tidak hanya terdiri dari air, namun juga ION. Pasalnya, banyak cairan yang terbuang saat tubuh mengalami demam.

Keunggulan minuman isotonik elektrolit, seperti Pocari Sweat, adalah lebih cepat diserap tubuh. Lebih dari itu, kandungan ION di dalamnya dapat menggantikan cairan dan ION yang hilang sehingga minuman ini baik untuk menangani demam.

Melansir dari jurnal The Tolerability and Efficacy of Oral Isotonic Solution versus Plain Water in Dengue Patients pada 2018, minuman isotonik elektrolit lebih dapat diterima dan efektif untuk pasien DBD dibandingkan dengan air putih.

Jurnal tersebut menjelaskan bahwa penderita DBD yang mengonsumsi minuman isotonik elektrolit lebih sedikit mengalami mual dan muntah, serta cepat turun demam dibandingkan dengan pasien yang hanya mengonsumsi air putih.

Sebagai informasi, D2D adalah aplikasi yang dirancang bagi para dokter untuk memberikan informasi kesehatan secara up to date.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com