Advertorial

Sepanjang Nataru, PIS Siapkan 258 Kapal Tanker serta Lakukan Pengawasan Ketat Distribusi BBM dan LPG

Kompas.com - 28/12/2021, 12:15 WIB

KOMPAS.com - Subholding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina International Shipping (PIS), memastikan bahwa distribusi bahan bakar minyak (BBM) serta liquefied petroleum gas (LPG) berjalan aman dan lancar sepanjang masa liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Chief Executive Officer (CEO) PIS Erry Widiastono mengatakan, seluruh perwira PIS memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan suplai dan distribusi energi serta kelancaran operasional. Hal ini juga menjadi bentuk pelayanan terhadap masyarakat. 

Selain itu, PIS juga memastikan bahwa pendistribusian BBM dan LPG melalui kapal akan terlaksana dengan baik. Dengan begitu, masyarakat bisa merasa nyaman dalam beraktivitas.

“Perwira PIS selalu siap melaksanakan stay on ship bagi kru kapal dan stay at office bagi perwira Satuan Tugas (Satgas) PIS yang ada di darat selama Nataru,” kata Erry dalam siaran pers yang diterima Kompas.com. Selasa (28/12/2021).

Demi menjaga ketersediaan energi, Direktur Operasi PIS Arief Kurnia Risdianto memaparkan bahwa perusahaan memantau secara berkala distribusi BBM dan LPG.

Pemantauan tersebut dilakukan mulai dari kesiapan armada, persiapan muatan tonase yang andal, penyediaan tonase tambahan untuk built up stock di seluruh region, monitoring distribusi, hingga kesiapan dan keselamatan para perwira yang bertugas.

“Kami berkomitmen menjaga keamanan pasokan BBM dengan operasional yang berkelanjutan. Kami memastikan kesehatan dan keselamatan para perwira PIS yang bertugas sebagai Satgas Nataru,” ujar Arief.

Arief menambahkan, PIS berpartisipasi aktif dalam tim Satgas Nataru Pertamina yang bertugas mengamankan ketersediaan dan distribusi bahan bakar energi di seluruh wilayah Nusantara.

Dalam menyalurkan BBM dan LPG, lanjut Arief, PIS berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga dan Kilang Pertamina Internasional sebagai sesama subholding Pertamina dalam rantai pendistribusian energi nasional.

Kapal Pertamina mendistribusikan BBM, LPG, serta minyak mentah ke pelosok wilayah Indonesia. DOK. Pertamina Kapal Pertamina mendistribusikan BBM, LPG, serta minyak mentah ke pelosok wilayah Indonesia.

PIS sendiri telah mengoperasikan 258 unit kapal tanker untuk mengangkut minyak mentah (crude oil), BBM, serta gas ke pelosok negeri.

“Ditambah dukungan dari 149 kapal penunjang pelabuhan dan offshore serta diperkuat dengan 1.878 pekerja laut onboard. PIS juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) untuk memastikan keamanan dan keselamatan para pelaut yang bertugas,” kata Arief.

PIS, lanjut Arief, memiliki kapal pengangkut yang mampu mendistribusikan BBM, minyak mentah, LPG, dan petrokimia dengan total kapasitas 119 juta kiloliter (kl) di dalam negeri dan 26 juta kl di luar negeri.

PIS juga sudah melakukan langkah efektif serta efisien di sektor operasional (transportation cost) dengan menerapkan sistem digitalisasi untuk pengawasan yang lebih ketat dan berkala. 

PIS, lanjut Arief, memiliki pengawasan distribusi energi secara digital dan real-time melalui program automasi tanker monitoring atau Enhanced Daily Tanker Position (EDTP) 3.0. Program ini memonitor komunikasi programmer kapal dan awak kapal.

“Melalui aplikasi EDTP, Pertamina memonitor seluruh armada, baik di dalam maupun di luar negeri, melalui Pertamina Integrated Command Center (PICC),” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau