Advertorial

Implementasi ESG Terintegrasi, Pertamina Borong 23 Penghargaan Proper Emas 2021

Kompas.com - 28/12/2021, 17:44 WIB

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) berhasil meraih 23 penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) Emas 2021 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam gelaran Anugerah Lingkungan Proper di Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Acara itu juga dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) Kiai Haji (KH) Ma’ruf Amin serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Nicke menjelaskan, pihaknya menyambut positif kegiatan Proper yang diselenggarakan KLHK. Dengan kehadiran penghargaan ini, penilaian kinerja pengelolaan lingkungan yang dijalankan Pertamina menjadi lebih terukur, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Menurut Nicke, ajang Proper juga sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mengimplementasikan konsep environmental, social, and governance (ESG) secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Konsep ini dijalankan perseroan dalam mendukung bisnis berkelanjutan.

Sebagai informasi, Pertamina berhasil meningkatkan ESG Risk Rating sebesar 28,1. Dengan rating tersebut, Pertamina menempati posisi 15 dari 252 perusahaan yang bergerak dalam industri oil and gas dan posisi 8 dalam subindustri integrated oil and gas.

Pertamina berada pada klaster medium risk bersama dengan perusahaan global, seperti Repsol, ENI, PTT Thailand, dan TotalEnergies. Posisi Pertamina pun tercatat lebih baik ketimbang BP, Exxon, dan Chevron.

“Pertamina akan terus konsisten menjalankan aspek ESG dalam strategi bisnis perusahaan dengan memperhatikan kinerja Proper sesuai dengan aturan yang ditetapkan KLHK,” ujar Nicke dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa. 

Dalam mengimplementasikan ESG, lanjut Nicke, Pertamina telah menetapkan 10 fokus keberlanjutan sebagai panduan.

Selain itu, Pertamina juga telah membentuk Komite Keberlanjutan untuk memastikan aspek ESG terimplementasi dengan baik.

Kemudian, Pertamina pun telah meluncurkan kebijakan-kebijakan terkait ESG, seperti Sustainability Policy, Human Right Policy, dan Respective Workplace Policy.

Nicke menjelaskan, untuk mengatasi perubahan iklim, misalnya, Pertamina telah mengurangi emisi karbon sebagai dampak dari produksi dan konsumsi energi, serta melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati di setiap wilayah operasinya. 

Berkat upaya tersebut, Pertamina berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 27 persen.

Dengan hasil tersebut, Pertamina optimistis dapat mengejar target penurunan GRK menjadi 30 persen pada 2030.

Dalam kesempatan yang sama, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa selama 24 tahun, penghargaan Proper berkembang menjadi platform bagi dunia usaha dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.

Secara khusus, Wapres menyambut baik kriteria-kriteria baru pada aspek pemberdayaan masyarakat sejak 2020. Kriteria tersebut merupakan bentuk sensitivitas dan daya tanggap kebencanaan sebagai respons terhadap pandemi Covid-19.

Wapres juga mengharapkan peran aktif kalangan dunia usaha dalam mengatasi perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pelaku industri adalah ikut berpartisipasi dalam kesiapsiagaan bencana.

“Indonesia menargetkan dapat mengurangi dampak buruk perubahan iklim pada 2030. Pasalnya, Indonesia berkomitmen tinggi terhadap pengurangan emisi GRK sekaligus mendukung pencapaian net-zero emission (NZE) pada 2060,” ucap Wapres.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa dunia usaha telah ambil bagian dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Upaya tersebut mendukung komitmen untuk menurunkan emisi karbon yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam COP 26.

Menurut Menteri LHK, dunia usaha memiliki andil penting dalam upaya mengurangi dampak buruk perubahan iklim. Salah satu upaya nyata dunia usaha dalam hal tersebut adalah keterlibatan dalam pembangunan dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) berbasis keanekaragaman hayati replikasi ekosistem.

“Pada 2021, tercatat area terbuka hijau mencapai 286.469 hektare yang tersebar di 27 provinsi,” ujarnya.

Diraih semua sektor bisnis

Untuk diketahui, Proper Emas 2021 yang diraih Pertamina Grup disumbang oleh semua sektor bisnis, yakni sektor hulu (upstream) sebanyak 9 Proper Emas, pengolahan (midstream) sebanyak 2 Proper Emas, dan hilir (downstream) sebanyak 12 Proper Emas.

Di sektor hulu, Proper Emas diraih oleh PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang, Asset 5 Field Sangasanga, Field 5 Tarakan, JOB Pertamina-Medco E&P Tomori, dan PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang.

Kemudian, PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP, dan South Processing Unit.

Sementara itu, di sektor pengolahan, penghargaan tersebut disabet oleh Refinery Unit (RU) II Kilang Sei Pakning dan RU VII Kilang Kasim Sorong. 

Lalu, di sektor hilir, penghargaan tersebut diberikan kepada Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Bandung Group, Fuel Terminal Boyolali, Fuel Terminal Maros, dan Fuel Terminal Rewulu.

Selain itu, Fuel Terminal Tuban, Integrated Terminal Semarang, Integrated Terminal Semarang Surabaya, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai Bali, DPPU Sepinggan Balikpapan, DPPU Hasanuddin Makassar, dan PT Badak LNG juga meraih Proper Emas.

Adapun jumlah penghargaan yang diraih pada 2021 meningkat tajam jika dibandingkan perolehan 2020. Kala itu, Pertamina mendapat 16 Proper Emas.

Dalam empat tahun terakhir, raihan Proper Emas Pertamina pun selalu menembus lebih dari 10. Pada 2017, Pertamina meraih 11 dari 19 Proper Emas. Kemudian, Pertamina memperoleh 14 dari 20 Proper Emas pada 2018. Selanjutnya, pada 2019, Pertamina memperoleh 13 dari 26 Proper Emas.

Perolehan tersebut menunjukkan bahwa Pertamina Grup tidak sekadar berkomitmen untuk patuh, tapi juga mencapai beyond compliance terhadap regulasi dan aturan hukum yang ditetapkan pemerintah.

Tak hanya itu, Nicke mengatakan, peningkatan jumlah Proper Emas pada tahun ini juga menunjukkan keunggulan kinerja Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia yang senantiasa mengedepankan operasional bisnis ramah lingkungan.

“Selamat kepada rekan-rekan unit bisnis Pertamina yang menerima penghargaan Proper Emas 2021. Semoga hal ini dapat memotivasi unit bisnis lain untuk menjalankan program berkelanjutan yang lebih baik dan sejalan dengan komitmen Pertamina di Indonesia,” imbuh Nicke.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com