Advertorial

Dorong Industri Petrokimia Dalam Negeri, BRI Berikan Fasilitas Pembiayaan dan Transaksi Wholesale Senilai 325 Juta Dollar AS pada Chandra Asri

Kompas.com - 05/01/2022, 16:38 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pembiayaan dan transaksi senilai 325 juta dollar Amerika Serikat (AS), Senin (3/1/2022).

Fasilitas tersebut terdiri dari non-cash loan termasuk trade facility and bank guarantee senilai total 175 juta dollar AS, fasilitas term loan 75 juta dollar AS, dan layanan foreign exchange (forex) 75 juta dollar AS.

Penandatanganan perjanjian antara BRI dengan Chandra Asri itu dilakukan oleh Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto dan Direktur Keuangan Chandra Asri Andre Khor Kah Hin beserta Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporasi Chandra Asri Suryandi.

Agus mengatakan, penandatanganan perjanjian tersebut merupakan langkah awal dari pengembangan bisnis yang kuat antara BRI dan TPIA.

Selain itu, kerja sama tersebut juga menjadi wujud implementasi komitmen BRI dalam memberikan financial solution yang terintegrasi dan inovatif.

“Kerja sama ini mendorong BRI untuk memberikan layanan secara berkesinambungan dalam ekosistem bisnis Chandra Asri dari hulu ke hilir. Dengan begitu, kami dapat menciptakan nilai tambah peluang kerja sama baru di segmen menengah, ritel, dan mikro,“ ujar Agus dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/1/2022).

Sebagai informasi, Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi yang mengoperasikan satu-satunya unit Naphtha Cracker di Indonesia.

Unit tersebut digunakan untuk memproduksi olefin untuk etilena dan propilena, pygas dan mixed C4, poliolefin untuk polietilena dan polipropilena, styrene monomer, butadiene, methyl tert-butyl ether (MTBE), serta butene-1.

“BRI yakin kerja sama ini mampu meningkatkan kekuatan permodalan sekaligus memperluas serapan pasar Chandra Asri di market Indonesia dan internasional. Hal tersebut adalah tujuan utama dilaksanakan kerja sama ini agar kedua belah pihak mampu memperkuat bisnis masing-masing lembaga,“ ucap Agus.

Agus menambahkan, dukungan dari BRI juga akan meningkatkan kapasitas produksi Chandra Asri untuk memenuhi permintaan domestik terhadap produk petrokimia yang saat ini semakin meningkat.

Adapun salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Chandra Asri untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan membangun Kompleks Petrokimia berskala global (CAP2).

Keberadaan kompleks tersebut diharapkan bisa memperkuat posisi Chandra Asri sebagai mitra industri bagi Indonesia.

Selain itu, dengan pembangunan Kompleks CAP2, Chandra Asri akan meningkatkan kapasitas total produksi dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.

“Kerja sama ini dapat mendorong pembangunan CAP2 yang bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor dan menciptakan lapangan kerja baru. Kompleks Petrokimia berskala global ini juga dapat mendukung perkembangan industri hilir petrokimia lokal, menyukseskan visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karier jangka panjang bernilai tinggi,” jelas Agus.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau