Advertorial

Kenapa Anak-anak Sering Sakit? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 12/01/2022, 14:05 WIB

KOMPAS.com – Sebagian anak sering kali jatuh sakit, mulai dari demam, batuk, pilek, hingga diare. Meski terkadang hanya gejala ringan, hal tersebut tetap membuat anak-anak merasa tak nyaman. Situasi ini pun kerap membuat orangtua merasa khawatir.

Laman Medi Redi, Selasa (7/5/2019) memberitakan, kelompok usia bayi, balita, dan anak-anak rata-rata mengalami pilek sebanyak 7 hingga 8 kali dalam setahun. Intensitas ini berkurang menjadi sekitar 5 hingga 6 kali ketika mereka memasuki usia sekolah.

Selain pilek, anak-anak juga rentan mengalami diare, baik dengan maupun tanpa muntah. Umumnya, anak-anak akan menderita diare sebanyak 2 hingga 3 kali dalam setahun.

Beberapa anak bahkan cenderung mudah terserang demam tinggi. Sebenarnya, demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan respons tubuh terhadap serangan virus atau bakteri.

Untuk diketahui, kelompok usia anak-anak memang rentan terpapar virus baru. Orang yang ditemui, tempat yang dikunjungi, dan benda yang disentuh menjadi perantara penularan bagi virus-virus baru tersebut.

Di sisi lain, tubuh anak belum mampu membangun pertahanan kekebalan atau imunitas terhadap virus-virus tersebut seperti halnya orang dewasa. Tak heran, tubuh anak pun mudah terpapar penyakit.

Bagi anak, imunitas bukan sekadar bentuk pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Sistem ini juga berkontribusi besar dalam mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.

Anak yang jarang sakit akan lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah. Mereka juga cenderung memiliki tingkat kecerdasan dan kemampuan berbahasa yang tinggi, serta emosi yang lebih stabil.

Memperkuat imunitas

Seiring waktu berjalan, tubuh anak akan mampu membentuk kekebalan terhadap paparan virus. Imunitas terhadap suatu penyakit akan muncul setelah tubuh anak berperang melawan kuman penyebab penyakit itu.

Selama 6 bulan pertama kehidupan, tubuh anak akan mempertahankan kekebalan yang mereka miliki ketika masih berada di dalam kandungan. Selain itu, mereka juga bisa mendapat antibodi yang berasal dari air susu ibu (ASI).

Pada bulan berikutnya, mereka membutuhkan asupan sehat di samping ASI untuk memperkuat imunitas, seperti buah dan sayur. Kedua jenis makanan ini merupakan sumber nutrisi lengkap dan seimbang, mulai dari antioksidan, vitamin A, C, E, B2, B6, K, kalium, folat, magnesium, hingga zink.

Selain itu, anak-anak juga membutuhkan kacang-kacangan dan biji-bijian yang mengandung asam lemak omega-3 jenis asam alfa-linolenat (ALA). Asam lemak ini terbukti ampuh membantu tubuh saat melawan penyakit.

Di samping jenis asupan tersebut, sejumlah zat lain juga dibutuhkan tubuh untuk memperkuat imunitas anak. Salah satunya adalah zink yang bisa didapat dari makanan laut, daging merah, dan ayam.

Kemudian, probiotik yang banyak terkandung pada yoghurt, kefir, acar, dan sari cuka apel, serta prebiotik yang bersumber dari pisang hijau, pisang raja, bengkuang, ubi jalar, dan asparagus.

Demi mengoptimalkan pembentukan imunitas, anak juga harus mendapatkan istirahat yang cukup, berolahraga secara rutin, berinteraksi dengan alam, dan tumbuh di lingkungan sehat.

Kemudian, untuk membantu memenuhi kebutuhan harian, anak juga dapat diberikan nutrisi tambahan, misalnya PediaSure.

Sebagai informasi, PediaSure dilengkapi dengan arginin dan vitamin K2. Selain itu, formula baru ini juga mengandung sukrosa 42 persen lebih rendah.

Dengan formula baru tersebut, PediaSure dapat membantu mendukung pertumbuhan tulang dan daya tahan tubuh anak.

Cara menyajikan PediaSure pun sangat mudah. Anda cukup mencampur 4 sendok takar PediaSure dengan 190 mililiter (ml) air hangat. PediaSure baik dikonsumsi sebanyak dua kali sehari dengan cara penyajian tersebut.

Jika dibutuhkan, anak juga bisa mengonsumsi nutrisi tambahan lain, seperti PediaSure Complete. PediaSure Complete yang kini telah berganti nama menjadi PediaComplete merupakan dukungan nutrisi pada anak yang berisiko mengalami kurang gizi.

PediaComplete dapat dibeli dengan resep dokter atau melalui apotek terdekat. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak terlebih dahulu sebelum menggunakan produk ini.

Untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai kandungan serta manfaat PediaSure dan PediaComplete, Anda dapat mengunjungi laman berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com