Advertorial

Bank BJB Optimistis Prospek Perbankan pada 2022 Lebih Cerah

Kompas.com - 18/01/2022, 15:02 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB siap menjalani 2022 dengan optimisme lebih tinggi dibandingkan 2021 seiring kondisi perekonomian dalam negeri yang berangsur pulih.

Hal itu ditegaskan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi saat mengajak seluruh insan Bank BJB untuk menatap 2022 dengan penuh semangat dan optimisme pada acara Business Review Full Year - 2021 di Bali, Senin (17/1/2022).

"Saya menyampaikan apresiasi serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh insan Bank BJB. Kami akan mencatatkan kinerja yang lebih baik pada 2022 dibandingkan 2021,” ujar Yuddy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Yuddy menjelaskan, pandemi yang terjadi selama dua tahun terakhir telah membuktikan bahwa teknologi amat membantu berbagai aspek kehidupan, termasuk perbankan. 

Ia juga mengemukakan bahwa keberhasilan dalam persaingan bisnis perbankan tidak terlepas dari kemampuan suatu bank dalam mengaplikasikan layanan berbasis teknologi untuk pengalaman baru para nasabah.

Menurutnya, saat ini banyak bank bertransformasi menjadi bank digital, yakni bank yang menjalankan kegiatan utama bisnisnya melalui saluran elektronik tanpa jaringan kantor fisik.

"Fenomena bank digital merupakan masa depan dari industri keuangan, Dengan demikian, kami perlu melakukan inovasi dan bertransformasi agar bisa bersaing di industri perbankan," kata Yuddy pada insan Bank BJB.

Era digital saat ini, lanjut Yuddy, menjadi momentum untuk seluruh insan BJB melakukan kolaborasi demi mencapai visi dan misi perusahaan.

Menurutnya, perbedaan lokasi, jarak, dan waktu yang tidak lagi menjadi penghambat aktivitas untuk berkolaborasi. Pada situasi seperti ini, cross collaboration adalah momentumnya.

“Seluruh insan Bank BJB harus mengimplementasikan program budaya perusahaan pada 2022, yakni "Trust Cross Collaboration". Let's make Bank BJB better, through better engagement and productivity,” katanya.

Yuddy melanjukan bahwa sepanjang 2021 Bank BJB telah melakukan berbagai inovasi dan pengembangan digitalisasi. Hal ini berdampak pada pendapatan fee based income yang naik signifikan.

Di samping itu, digitalisasi yang dilakukan juga mendorong kenaikan fee based income dari channel digital. Pendapatan ini berkontribusi terhadap total fee based income Bank BJB sepanjang 2021.

Hal tersebut, papar Yuddy, tidak terlepas dari semakin luasnya ekosistem digital Bank BJB yang tumbuh sepanjang 2021.

"Pengguna aplikasi mobile Bank BJB DIGI tumbuh eksponensial," katanya.

Selain itu, penggunaan quick response code Indonesian standard (QRIS) pada merchant Bank BJB juga terus tumbuh positif.

Kinerja positif juga tampak pada pemberian fasilitas kredit berbasis digital melalui aplikasi loan on boarding, seperti aplikasi BJB Laku untuk segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Kredit Mesra, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Hal serupa juga terjadi pada BJB Koin untuk pembiayaan segmen konsumer aparatur sipil negara (ASN), serta pengembangan aplikasi pada segmen lainnya. Kinerja positif tersebut mendorong percepatan pertumbuhan ekspansi bisnis Bank BJB.

"Insyaallah, ke depannya, seluruh aplikasi tersebut akan menjadi satu kesatuan dalam suatu superapp untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabah dalam satu aplikasi saja," kata Yuddy.

Prospek perbankan pada 2022

Yuddy menuturkan, berbagai inovasi yang terus dikembangkan oleh Bank BJB sejalan dengan cita-cita Bank BJB untuk menjadi "elitebank" pada 2025. Hal ini tertuang dalam corporateplan yang telah disusun dan disahkan untuk menjadi komitmen bersama.

Ia mengingatkan, agar insan Bank BJB tidak cepat berpuas diri terhadap pencapaian yang diraih pada 2021. Pasalnya, 2022 diprediksi memberikan tantangan yang tidak mudah sehingga seluruh insan Bank BJB harus mempertahankan kinerja terbaiknya.

Menurutnya, 2022 memberikan prospek bagi dunia perbankan dengan potensi permintaan kredit yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya seiring optimisme pulihnya sektor ekonomi.

"Pada 2022, kami perlu mengantisipasi pertumbuhan bisnis yang lebih baik dan menargetkan feebasedincome yang lebih besar. Kami juga harus mengupayakan struktur dana pihak ketiga yang lebih murah, pengelolaan likuiditas yang optimal, serta inovasi berkelanjutan," tutur Yuddy.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa pada 2022, Bank BJB harus agile terhadap disrupsi teknologi agar tidak ketinggalan.

Selain itu, Bank BJB diharapkan dapat membantu menangani persoalan pinjaman online (pinjol) ilegal dengan memberikan solusi perbankan yang lebih baik lagi,

“Selanjutnya, Bank BJB harus semakin meningkatkan kolaborasi, khususnya dalam pemberdayaan bank perkreditan rakyat (BPR) agar semakin kuat dan sehat,” ujar Ridwan.

Gubernur yang akrab disapa RK itu menambahkan, Bank BJB harus berinisiatif untuk terus menguatkan aspek fundamental perbankan serta melihat dan membaca arah masa depan perbankan agar semakin terdepan. Ia pun berharap, Bank BJB dapa menjadikan kalangan milenial dan Gen Z sebagai market utama.

Bank BJB, lanjut RK, juga harus concern terhadap permasalahan keuangan yang menjadi isu sosial di masyarakat. Pasalnya, Bank BJB merupakan bank pembangunan daerah (BPD) yang mengemban salah satu tugas pembangunan daerah, yakni mengentaskan kemiskinan.

Peran tersebut bisa dilakukan Bank BJB dengan memberikan pinjaman yang terjangkau kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat tidak memanfaatkan pinjol ilegal, rentenir, serta tempat peminjaman uang lain yang merugikan.

“Itulah harapan saya untuk Bank BJB pada 2022. Untuk mewujudkan visi tersebut, Bank BJB juga membuka kantor cabang di Bali. Peluncuran layanan kredit BJB Mesra untuk segmen mikro berbasis rumah ibadah di Bali merupakan perwujudan visi tersebut,” ujar RK.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com