Advertorial

Berdayakan Perempuan, BRI Jadikan Kelompok Wanita Tani Hidroponik di Bali sebagai Percontohan

Kompas.com - 24/01/2022, 11:36 WIB

KOMPAS.com – Pemberdayaan menjadi kunci untuk mengangkat peran perempuan agar mampu berkarya dan berdikari.

Keterlibatan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan memiliki sejumlah fungsi, yakni mencapai kesetaraan dan meningkatkan kompetensi serta kapasitas perempuan untuk memperoleh akses terhadap sumber daya.

Dengan begitu, perempuan bisa mendapatkan akses lebih baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BRI pun ikut serta dalam mengupayakan perempuan agar dapat berdikari melalui program Bantuan Pemberdayaan Kelompok Perempuan. Wujud program ini berupa pemberian pelatihan dan peralatan usaha bagi komunitas perempuan.

Adapun salah satu komunitas yang mengikuti program tersebut adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala di Jalan Ratna, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

KWT Kota Pala berhasil menjadi juara pertama program Bantuan Pemberdayaan Kelompok Perempuan BRI yang diikuti 18 KWT lain dari berbagai daerah di Indonesia.

Pendamping KWT Kota Pala Andriana menceritakan bahwa KWT Kota Pala secara resmi berdiri pada 2019. Komunitas ini berfokus pada pemenuhan ketahanan pangan karena Desa Dajan Peken memiliki lahan terbatas.

“Walaupun hidup di lingkungan perkotaan yang sudah padat dengan bangunan dan penduduk, kami tetap bisa bertani. Saya menginisiasi hidroponik supaya ibu-ibu di sini. Walau tidak punya lahan dan halaman, (mereka) tetap dapat bisa bercocok tanam,” kata Andriana dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (24/1/2022).

Lambat laun, jumlah anggota KWT Kota Pala terus bertambah hingga 25 orang. Para anggota pun memiliki tugas masing-masing.

Misalnya, enam orang mengurusi bagian produksi, produk turunan dari tanaman hidroponik, seperti bayam, pakcoi, dan sebagainya. Sementara, sisanya bertugas merawat kebun.

Pada suatu ketika, Andriana mendengar kabar bahwa BRI pernah memberikan bantuan kepada kelompok wanita di daerah perkotaan berupa sarana dan prasarana urban farming.

KWT Kota Pala pun mendaftarkan diri. Mereka terpilih dan mendapatkan bantuan dari corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli.

“(Dari bantuan tersebut), kami membangun green house yang berada di fasilitas umum, ya. Jadi, kami membangunnya di samping kantor halaman kantor desa. Selain itu, kami juga ada vertical culture. Tanamannya kami atur ke atas untuk menghemat lahan,” papar Andriana.

Ia pun merasa senang karena KWT Kota Pala juga terpilih menjadi percontohan bagi warga sekitar. Menurutnya, bercocok tanam itu tidak melulu harus memiliki lahan yang luas. Tanah yang sempit pun masih bisa menghasilkan pangan melalui teknik hidroponik yang bebas pestisida.

Bantuan lanjutan BRI

Melihat perkembangan KWT Kota Pala yang cukup baik, BRI memberikan bantuan tahap kedua untuk pengembangan industri inkubasi bisnis. Sebesar 30 persen dana bantuan digunakan untuk workshop inkubasi bisnis dan 70 persen untuk pengadaan alat-alat produksi makanan.

“Kami dijadikan klaster oleh BRI dengan pendampingan dari BRI. Kami juga dibantu dari sisi aspek industri ekonominya, yakni berupa konsultasi harga eceran tertinggi (HET) untuk produk turunan yang kami buat,” kata Andriana.

Manfaat lain yang didapatkan KWT Kota Pala dari BRI adalah 25 orang anggotanya bisa mengajukan kredit maksimal Rp 10 juta hanya dengan bunga 3 persen per tahun tanpa jaminan.

Andriana berharap, KWT Kota Pala bisa menginspirasi warga sekitar dan masyarakat secara luas ke depannya.

“Sesuatu yang kita kerjakan dengan tulus pasti mendapatkan hasil yang tidak pernah kita sangka sebelumnya. Sebab, kami tidak menyangka bisa mendapat bantuan dari BRI sebanyak dua kali dan menjadi juara nasional,” tutur Andriana.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com