Advertorial

Hari Gizi Nasional 2022, BRI Salurkan Bantuan Pencegahan Stunting Anak Indonesia

Kompas.com - 26/01/2022, 13:46 WIB

KOMPAS.com – Generasi muda adalah harapan bangsa di masa depan. Maka dari itu, generasi muda yang berkualitas harus dipersiapkan sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan pemenuhan kebutuhan asupan gizi yang cukup.

Sayangnya, pemenuhan gizi pada anak usia di bawah lima tahun (balita) masih menjadi masalah kesehatan yang kerap terjadi di Indonesia.

Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita berdasarkan umur merupakan salah satu kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang.

Perlu diketahui, stunting rentang terjadi pada anak yang berada pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Secara nasional, angka stunting menunjukkan perbaikan. Hal ini terlihat dari tren penurunan sebesar 3,3 persen pada 2021, yaitu 24,4 persen dari sebelumnya 27,7 persen pada 2019.

Riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan mencatat, jumlah penderita stunting di Indonesia terus menurun. Meski demikian, langkah pencegahan stunting tetap perlu dilakukan oleh semua pihak.

Merespons hal itu, PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI turut ambil bagian dalam mencetak generasi muda yang sehat. Dalam rangka Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari, BRI mengadakan kegiatan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL)/CSR BRI Peduli Stunting berupa pemberian bantuan dalam tajuk “Cegah Stunting itu Penting”.

Bantuan diberikan kepada 332 posyandu atau puskesmas di beberapa wilayah di Indonesia seperti Padang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Manado, dan Papua.

Khusus di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), bantuan pencegahan stunting diberikan kepada 50 posyandu atau puskesmas di wilayah Tangerang, Banten. Secara simbolis, penyerahan bantuan diberikan di Posyandu Batu Jaya, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Rabu (25/1/2022).

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan BRI berupa paket antropometri kit untuk setiap posyandu atau puskesmas dan penyaluran sembako bagi masyarakat.

“(Bantuan) ini merupakan bentuk kepedulian BRI bagi generasi penerus bangsa sekaligus membantu pemerintah dalam memerangi stunting di Indonesia. Kami pastikan, bantuan ini dapat tersalurkan kepada penerima dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat”, ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Sebagai informasi, setiap satu paket antropometri kit terdiri dari timbangan digital, pita LILA, dan thermogun. Selain itu, setiap penerima manfaat juga mendapat bantuan sembako dari BRI berupa beras bergizi tinggi, telur dengan protein tinggi, susu, dan kacang hijau.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com