Advertorial

Didukung Sinarmas dan Tokocrypto, Token NanoByte (NBT) Diluncurkan

Kompas.com - 01/03/2022, 10:09 WIB

KOMPAS.com - Saat ini, investasi aset kripto sedang menjadi perhatian publik. Peluang untuk memberikan keuntungan jangka panjang menjadi pertimbangan masyarakat untuk menjadikannya sebagai pilihan berinvestasi.

Tak heran, berbagai proyek aset kripto berbasis teknologi blockchain selalu ditunggu oleh masyarakat, termasuk investor pemula.

Salah satu yang terbaru adalah Token NanoByte (NBT) yang siap diperjualbelikan. Token yang didukung oleh Sinarmas dan Tokocrypto ini juga menyediakan model token hybrid unik yang mengombinasikan centralized finance (CeFi) dan decentralized finance (DeFi).

Sebagai informasi, NBT adalah proyek token kripto utama berafiliasi dengan Nanovest—digital marketplace investasi aset digital yang menawarkan lebih dari 2.000 saham global dan lebih dari 100 aset kripto.

Aset kripto tersebut dibangun pada jaringan Binance Smart Chain (BSC) dan menggunakan standar BEP-20 dengan total suplai maksimal token beredar sebanyak 10 miliar.

NBT diharapkan dapat menjadi perantara yang menghubungkan aset kripto ke produk financial services tradisional atau konvensional.

Hal itu berbeda fungsi dengan dompet kripto yang dapat diaktivasi untuk mengakses produk seperti kartu kredit, asuransi, dan produk financial services lainnya.

Perjalanan NBT

Perjalanan peluncuran NBT dimulai pada 2021. Adapun kegiatan community building sudah berlangsung sejak Oktober 2021 dengan jumlah partisipan private sale sebanyak lima kali lipat melebihi ekspektasi.

Lalu, pada November 2021, aplikasi investasi Nanovest versi beta diluncurkan. Hal tak diduga, momen ini mendapatkan apresiasi dari lebih dari 2 juta unduhan dalam waktu kurang dari satu bulan sejak peluncuran pertama.

Terbaru, NBT sukses menyelenggarakan acara Nanoverse Summit 2022 bertajuk “Rumble in the Crypto, NFT, and Metaverse Jungle” pada Selasa (22/2/2022).

Acara itu menghadirkan beragam pembicara untuk membahas industri kripto dan blockchain di Indonesia, serta diskusi berbagai isu seputar investasi dan uang digital.

Peluncuran NBT dan Initial DEX Offering (IDO) di KrystalGo dan TokoCrypto pun dibahas pada kesempatan tersebut.

Acara turut dihadiri Wakil Kementerian Perdagangan Indonesia Jerry Sambuaga, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda, dan Chairwoman of Indonesia Blockchain Association Asih Karnengsih.

Hadir pula CEO of Sinarmas Financial Services Group Fuganto Widjaja, Selebriti dan Crypto Investor Uya Kuya, Influencer sekaligus Founder of USS Feed & Karafuru NFT Project Jeffry Jouw, serta Selebriti sekaligus NFT Degen Arnold Poernomo

Kemudian Rabu (23/2/2022), Token NBT melakukan IDO di platform KrystalGo.

Dalam periode whitelist sebelum IDO di KrystalGo dibuka untuk publik, kuota whitelist terjual habis hanya dalam kurun waktu kurang dari dua hari.

Tim NBT mengucapkan terima kasih kepada publik atas antusiasme dan dukungan terhadap IDO NBT.

Selanjutnya, sesuai dengan regulasi aset kripto di Indonesia, NBT hadir melalui platform defi, PancakeSwap, pada Jumat (25/2/2022) dengan harga yang cukup terjangkau.

“Kami berharap, NBT bisa memberikan akses keuangan ke seluruh lapisan masyarakat baik di Indonesia maupun global,” ujar CEO dari Token NBT Project Hutama Pastika dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Hutama menjelaskan bahwa listing di PancakeSwap merupakan awal perjalanan NBT.

“Setelah ini, masih ada listing di centralized exchange lainnya. Tim kami akan terus mengembangkan utilitas NBT," sambungnya.

Hutama melanjutkan, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan proyek NBT agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Ke depan, NBT akan menjadi token multifungsi serta membawa aset kripto secara umum untuk lebih dikenal di Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau