Advertorial

Bank BPD Ramai-ramai Datangi Bank BJB, Wacanakan Sinergi BPD Se-Indonesia?

Kompas.com - 01/03/2022, 16:12 WIB

KOMPAS.com - Peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum dengan kategorisasi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) mendapat respons positif dari pelaku perbankan di Indonesia.

Peraturan tersebut mengubah pengelompokan bank umum yang semula menggunakan kategori Bank Umum berdasarkan Kelompok Usaha (BUKU) menjadi KBMI.

POJK tersebut dinilai positif karena dapat memberi peluang bagi bank pembangunan daerah (BPD). Seperti diketahui, jumlah BPD di Indonesia cukup banyak. Namun, pengembangannya dibatasi oleh kecukupan modal.

Oleh sebab itu, banyak BPD mulai melirik peluang membangun kelompok usaha bersama (KUB) setelah POJK tersebut terbit. Beberapa BPD pun mulai saling bertemu untuk melakukan sinergi bisnis dan membahas pengembangan BPD.

Salah satunya adalah pertemuan antara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten atau Bank BJB dengan Bank Bengkulu, Bank Sumatera Utara (Sumut), Bank Kalimantan Tengah (Kalteng), serta Bank Jawa Tengah (Jateng). Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran direksi, komisaris, serta pemerintah daerah (pemda).

Sejumlah kerja sama berhasil disepakati pada pertemuan tersebut. Bank BJB dan Bank Bengkulu sepakat bekerja sama menggunakan infrastruktur bersama, khususnya di bidang teknologi informasi (TI), pengembangan sumber daya manusia (SDM), likuiditas, pembiayaan, serta permodalan.

Kerja sama tersebut penting mengingat Bank Bengkulu berada pada kelompok KBMI 1 dengan modal inti sebesar Rp 1 triliun per September 2021.

Kemudian, pertemuan Bank Kalteng dan Bank Sumut dengan Bank BJB pada 9-11 Februari 2022 menghasilkan sejumlah pelajaran penting bagi kedua BPD.

Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah mengatakan, pihaknya belajar banyak dari Bank BJB. Meskipun saham mayoritas dimiliki pemda, keberadaan Bank BJB dapat diterima masyarakat luas.

“Hal itu yang ingin kami pelajari, yakni bagaimana kepercayaan nasabah bisa timbul kepada BPD. Kami ingin Bank Sumut bisa melakukan hal sama,” ujar Musa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Sementara itu, dalam rangka pengembangan Bank Jateng, Komisi C DPRD Provinsi Jateng juga melakukan kunjungan ke Bank BJB. Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan studi banding pengembangan BPD hingga menjadi bank besar nasional.

Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Bambang Hariyanto mengatakan, studi banding bertujuan untuk menggali inspirasi untuk pada pengelolaan BPD Jateng.

Studi tersebut juga dilakukan untuk membuat ekosistem Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang jasa keuangan tetap memiliki spirit kebersamaan dan kolaborasi.

Langkah Bank BJB untuk go public, lanjut Bambang, juga menjadi pembelajaran Bank Jateng.

"Banyak manfaat yang bisa diambil setelah BPD tercatat di bursa efek. Kami juga akan rumuskan hal ini pada peraturan daerah (perda) yang akan dibahas pada 2022," ujar Bambang.

Permudah pengembangan bisnis perbankan

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan bahwa POJK Nomor 12/POJK.03/2021 mempermudah sektor perbankan dalam mengembangkan bisnis. Misalnya, untuk melakukan transformasi dan akselerasi digitalisasi serta sinergi perbankan yang dapat meningkatkan efisiensi bagi operasional perbankan.

Ia menambahkan, Bank BJB terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, tidak terbatas pada Bank Bengkulu saja. Dengan demikian, Bank BJB tak menutup kemungkinan bersinergi dengan BPD lain dalam waktu dekat.

"Sinergi yang dilakukan harus memberikan manfaat positif bagi kedua belah pihak. Dengan demikian, kerangka pengembangan bisnis harus dilakukan secara bersama, " tutur Yuddy.

Melalui sinergi dengan BPD lain, lanjut Yuddy, Bank BJB akan mengalami peningkatan dari sisi kemampuan pembiayaan, mengingat perseroan memiliki modal yang lebih besar. Hal ini dapat meningkatkan penyerapan kebutuhan kredit yang lebih besar.

Sebagai contoh, untuk pembangunan infrastruktur daerah dan proyek strategis dengan skema pembiayaan bersama.

Kolaborasi dan sinergi Bank BJB dan BPD lain, jelas Yuddy, dilakukan dengan semangat meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemda. Kolaborasi yang dilakukan juga bertujuan untuk kemajuan bersama serta saling menguntungkan.

"Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD. Selain itu, inovasi dan transformasi juga harus dilakukan agar bisa bersaing di industri perbankan," katanya.

Sebagai informasi, Bank BJB merupakan BPD terbesar di Indonesia dengan infrastruktur yang mumpuni. Keandalan infrastruktur Bank BJB dapat dimanfaatkan BPD lain secara bersama untuk bersinergi dan berkolaborasi.

Saat ini, Bank BJB sedang fokus dalam pengembangan infrastruktur TI. Hal itu dibuktikan dengan kerja sama Bank BJB dengan sejumlah perusahaan teknologi untuk pengembangan digitalisasi.

Kerja sama itu dilakukan guna mendukung digital enablement TI dalam rangka modernisasi infrastruktur menuju era digital dengan mengaplikasikan sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) 20000 dan ISO 27001.

Untuk diketahui, sertifikasi ISO 20000 merupakan standardisasi untuk Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi. Sementara, ISO 27001 adalah standardisasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Adapun untuk pengembangan digitalisasi, Bank BJB bekerja sama dengan Amazon Web Service (AWS), PT DCI Indonesia, serta Alibaba Cloud.

Sebagai informasi, DCI Indonesia merupakan data center tier IV pertama di Asia Tenggara yang mampu memberikan layanan infrastruktur data center yang andal, aman, dan tepercaya sesuai dengan standar operasional global. Perusahaan ini pun menjamin service level agreement (SLA) hingga 99,999 persen atau waktu downtime maksimal 5 menit dalam setahun.

Selanjutnya, AWS merupakan penyedia platform cloud paling komprehensif dan digunakan secara luas di dunia yang menawarkan lebih dari 200 layanan unggulan.

Sementara itu, Alibaba Cloud adalah penyedia ratusan produk dan layanan teknologi terdepan berstandar internasional yang juga menyediakan layanan cyber security. Alibaba Cloud Indonesia adalah satu-satunya vendor yang memiliki scrubbing center dan tiga data center di Indonesia.

Untuk menjamin keamanan dan sistem yang baik, Bank BJB juga telah memperoleh sertifikasi ISO 20000 dan ISO 27001.

Berkat pencapaian tersebut, Bank BJB mencatatkan rekor baru dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai BPD pertama di Indonesia yang melakukan sertifikasi ISO 20000 dan ISO 27001 secara bersamaan.

Pencapaian tersebut merupakan bukti komitmen kuat Bank BJB kepada nasabah untuk memberikan layanan terbaik yang didukung dengan keamanan informasi yang terstandardisasi dalam aspek confidentiality, integrity, serta availability di dalam penggunaan layanan digital banking.

Saat ini, standardisasi ISO 20000 dan ISO 27001 Bank BJB berfokus dalam produk layanan digital banking Bank BJB, yakni DIGI dan DigiCash by Bank BJB. Ke depan, standardisasi ISO 20000 dan ISO 27001 akan diterapkan pada layanan Bank BJB lain.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com