Padamu negeri

Dibonceng Khofifah, Puan Maharani Kunjungi Sejumlah Spot Wisata Sumenep

Kompas.com - 04/03/2022, 14:11 WIB

SUMENEP, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu 328 kepala Desa se-Kabupaten Sumenep Jawa Timur di Gedung Islamic Center Bindara Saod Sumenep, Kamis (3/3/2022) sore.

Dalam pertemuan tersebut Puan berpesan agar kepala desa benar-benar memanfaatkan Program dana desa untuk pembangunan desa.

“Anggaran Desa harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk pembangunan proyek jalan, karena banyak laporan yang kita dengar dari masyarakat bahwa masih banyak jalan Desa yang rusak,” ujar Ketua DPP PDI-Perjuangan ini.

Puan mengingatkan, desa adalah pusat segala kebangkitan ekonomi bangsa jika dilakukam dengan baik dan bergotong royong. "Membangun desa secara bergotong royong sama dengan membangun bangsa," ujarnya.

Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Sumenep Miskun Legiyono mengaku bersyukur Ketua DPR RI berkenan berkunjung ke Sumenep sehingga mengetahui secara pasti kondisi masyarakat Sumenep.

Dia pun memastikan akan mendukung semua program-program pemerintah dan DPR dalam pembangunan daerah. "Kami sebagai kepala Desa se-Kabupaten Sumenep siap mendukung program Presiden RI dan program DPR RI," terangnya.

Promosi Pulau Oksigen Terbaik Dunia

Salah satu kegiatan kunjungan kerja Ketua DPR RI Puan Maharani di Sumenep Jawa Timur pada Kamis (3/3/2022). DOK. ISTIMEWA Salah satu kegiatan kunjungan kerja Ketua DPR RI Puan Maharani di Sumenep Jawa Timur pada Kamis (3/3/2022).

Dalam kunjungannya ke Sumenep, Puan menyempatkan mendatangi Pulau Gili Iyang, pulau yang terkenal memiliki kualitas oksigen terbaik di dunia kedua setelah Jordania.

Kunjungan Puan ke Pulau Oksigen tersebut didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Di Pulau yang masuk wilayah kecamatan Dungkek itu, Khofifah membonceng Puan dengan motor mengelilingi sejumlah spot wisata.

Di pulau tersebut, Khofifah juga memamerkan buah Srikaya yang memiliki ciri khas sendiri yakni memiliki ukuran yang relatif besar, bercita rasa legit serta daging buahnya tebal dan kesat.

"Mumpung Mbak Puan lagi ke Jawa Timur, saya tunjukkan semua keunikan yang dimiliki Madura, yakni pesona Gili Iyang dan buah Srikaya khas Madura," kata Khofifah.

Khofifah berharap, kehadiran cucu Presiden RI pertama tersebut dapat memancing kunjungan wisatawan ke Pulau Gili Iyang.

"Gili Iyang adalah lokasi wisata sehat, membuat awet muda dan panjang umur. Di situ banyak masyarakat berusia lebih dari 100 tahun," terang Puan Maharani.

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan LAPAN (2006), diketahui kadar oksigen di Gili Iyang dalam kondisi normal yaitu sebesar 20,9 %. Artinya di dalam volume 1 liter udara bebas terkandung 0,209 liter oksigen. Persentase tersebut lebih baik dari kondisi udara daerah-daerah lain di Indonesia.

Di Sumenep, Puan juga melakukan kunjungan kerja ke Masjid Abdullah Sychan Bagraff, Pondok Pesantren Daarut Thayibah, Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang. Puan bertemu ratusan alumni dan santriwati di pesantren tersebut.

Ditemani Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah, Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen Nurcahyanto.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau