Advertorial

Ary Ginanjar Optimistis, ASN Ber-AKHLAK Bisa Wujudkan Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 15/03/2022, 20:54 WIB

KOMPAS.com - Motivator Ary Ginanjar Agustian optimistis bahwa Indonesia Emas 2045 bisa terwujud. Syaratnya, seluruh aparatur sipil negara (ASN) menerapkan core value Ber-AKHLAK.

Nilai dasar instansi pemerintah tersebut merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Core value ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (27/7/2021).

Pada Podcast Bikin Bangga Indonesia yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) TV Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (15/3/2021), Ary mengatakan bahwa Ber-AKHLAK seharusnya tidak hanya menjadi aturan yang tertulis perundang-undangan dan bukan juga tuntutan dari atasan.

Lebih dari itu, ASN diharapkan dapat memunculkan Ber-AKHLAK dari dalam hati nurani.

“Dengan demikian, bisa menjadi kebijaksanaan dalam kehidupan,” kata Ary yang juga merupakan peletak dasar Ber-AKHLAK melalui buku ASN Ber-AKHLAK Bangga Melayani Bangsa.

Bagi Ary, core value ASN adalah akal moral untuk membangun Indonesia agar bisa lebih maju. Ary menambahkan nilai Berorientasi Pelayanan bisa menjadi kompas bagi ASN, sedangkan AKHLAK merupakan jangkarnya. Dengan menerapkan nilai dasar ini, ASN juga dapat menjadi role model keselarasan visi dan misi bangsa.

Ber-AKHLAK, lanjut Ary, tidak boleh sekadar menjadi jargon saja. ASN harus bisa mendobrak stigma negatif. Ketika ASN terbiasa memberikan pelayanan yang baik dan sesuai prosedur, praktik korupsi dapat dihindari. Ia berharap, Ber-AKHLAK juga dapat ditanamkan kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Seandainya ASN Ber-AKHLAK disambut oleh seluruh rakyat Indonesia, saya optimistis, Indonesia Emas 2045 akan menjadi kenyataan,” tambahnya, seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono mengapresiasi dan mendukung langkah pemerintah mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 melalui ASN Ber-AKHLAK.

 “Saya berharap, ke depan, ASN, terutama generasi milenial, bisa menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Sugeng.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau