Advertorial

Dorong Mahasiswa Berwirausaha, Unpar Gelontorkan Dana Ratusan Juta untuk Modal Usaha

Kompas.com - 21/03/2022, 14:21 WIB

KOMPAS.com – Lulusan universitas yang berstatus pengangguran menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi perguruan tinggi, termasuk Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh pemerintah dinilai menjadi solusi untuk mengatasi problem tersebut.

Guna mengimplementasikan MBKM, Lembaga Pengembangan Institusi dan Inovasi (LPII) Unpar menghadirkan program kewirausahaan.

Program tersebut merupakan satu dari delapan program Kampus Merdeka di Unpar yang bertujuan untuk mewadahi mahasiswa untuk mengembangkan ide dan rencana bisnisnya.

Kepala LPII Unpar Catharina Badra Nawangpalupi menjelaskan, tantangan utama wirausaha Indonesia adalah menciptakan wirausaha yang tumbuh, berdaya saing, dan mampu memberi dampak ekonomi.

Menurutnya, meskipun perilaku kewirausahaan Indonesia dinilai cukup baik, kemampuan para pelaku wirausaha untuk tumbuh dan menciptakan lapangan pekerjaan masih perlu ditingkatkan.

Berdasarkan Global Entrepreneurship Index (GEI) yang menilai kualitas dan dukungan kewirausahaan sebuah negara, Indonesia hanya memiliki skor sebesar 26 dari skala 100 pada 2019.

Adapun nilai aspirasi wirausaha juga sangat rendah, yakni 17. Skor GEI itu menempatkan Indonesia pada peringkat ke-75 dari 137 negara.

Sementara, menurut hasil riset IDN Research Institute pada 2019, 69,1 persen milenial di Indonesia memiliki minat untuk berwirausaha.

Sayangnya, kata Catharina, potensi wirausaha generasi milenial belum dapat dikelola dengan baik selama ini.

“Kebijakan Kampus Merdeka mendorong pengembangan minat wirausaha mahasiswa dengan program kegiatan belajar yang sesuai,” ujarnya seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Melalui program tersebut, rencana bisnis mahasiswa diharapkan dapat berjalan secara baik dan bisa menciptakan lapangan kerja baru.

Catharina menambahkan bahwa program kewirausahaan tidak hanya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide usahanya. Program ini juga menggelontorkan dana bagi mahasiswa yang lolos mengikuti MBKM Wirausaha.

LPII Unpar, kata Catharina, menyiapkan dana sebesar Rp 100 juta sebagai modal awal (seed funding) bagi seluruh tenant. LPII Unpar juga menyediakan anggaran untuk pinjaman tanpa bunga sebagai dana bergulir dan diberikan sesuai dengan pengajuan.

“Pendanaan modal dengan mekanisme dana bergulir hanya diberikan bagi tenant yang memiliki kontrak di Inkubator Bisnis dan Teknologi Unpar dengan pinjaman maksimal Rp 50 juta,” ujar Catharina.

Syarat MBKM Wirausaha Unpar

Catharina mengatakan bahwa terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan mahasiswa untuk mengikuti program MBKM Wirausaha Unpar.

Pertama, pencarian ide bisnis dengan masa waktu tiga minggu. Kedua, pengembangan rencana bisnis selama lima minggu. Terakhir, kinerja dan pertumbuhan bisnis selama delapan minggu,” kata Catharina.

Mahasiswa yang ingin mengikuti program MBKM Wirausaha Unpar, lanjut Catharina, harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

  1. Tim terdiri dari mahasiswa aktif Unpar
  2. Tim terdiri dari 3-5 mahasiswa lintas program studi
  3. Minimal sudah kuliah 5 semester
  4. Memiliki jiwa kewirausahaan
  5. Memiliki komitmen mengikuti MBKM Wirausaha secara penuh
  6. Mendapat rekomendasi dari program studi
  7. Memiliki ide bisnis atau bisnis yang sudah berjalan, seperti usaha kreatif dan inovatif atau startup, serta usaha yang menyasar salah satu atau beberapa dari kategori 17 Sustainable Development Goals (SDGs).

Catharina melanjutkan bahwa mahasiswa yang berhasil masuk MBKM Wirausaha Unpar mendapatkan berbagai benefit. Rinciannya sebagai berikut.

  • Penggunaan Unpar Coffee & Coworking Space Unpar untuk peserta
  • Mentoring atau pendampingan dari mentor internal dan eksternal
  • Mendapatkan workshop dan pelatihan
  • Kesempatan untuk memperoleh seed funding dan pinjaman modal bergulir tanpa bunga
  • Mendapatkan kredit setara 20 satuan kredit semester (SKS)

“Berdasarkan seleksi yang telah kami lakukan, hanya 1 tim yang lolos pada program MBKM Wirausaha. Tim itu terdiri dari 4 anggota dengan rincian tiga mahasiswa jurusan Teknik Industri dan satu mahasiswa Manajemen,” tuturnya.

Selanjutnya, ujar Catharina, tim MBKM Wirausaha Unpar akan melakukan pendampingan selama 1 semester. Para tenant MBKM Wirausaha harus mengalokasikan waktu mereka untuk mengembangkan bisnis sekurangnya 4 jam per hari dan 5 hari per minggu.

Terkait seed funding, MBKM Wirausaha Unpar akan mengalokasikannya sesuai pitch deck. Kelayakan usaha peserta akan dievaluasi oleh tim pendamping inkubator.

“Dana seed funding bersifat hibah untuk persiapan usaha. Sementara itu, anggaran untuk pinjaman modal bergulir diberikan sesuai dengan pengajuan,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com