Advertorial

Cegah Radikalisme dan Terorisme, BNPT Gelar Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional bersama Tokoh Agama dan Adat

Kompas.com - 22/03/2022, 20:15 WIB

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional dengan menggandeng tokoh agama dan tokoh adat di Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (22/3/2022).

Kesiapsiagaan nasional merupakan salah satu langkah mempersiapkan elemen masyarakat untuk mencegah dan menghadapi paham radikal serta aksi terorisme

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Boy Rafli Amar menyatakan, kesiapsiagaan nasional menjadi penting di tengah gempuran propaganda radikal terorisme di dunia maya.

Di era kemajuan teknologi informasi saat ini, lanjutnya, ajaran radikal dan terorisme menyebar lebih cepat serta menjangkiti semua kalangan layaknya virus.

Menurut Boy, sudah banyak anak muda yang bergabung dengan jaringan teroris karena berinteraksi di dunia maya.

“Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, ribuan Warga Negara Indonesia (WNI) telah menjadi korban propaganda yang kerap menggunakan narasi agama. Mereka berjihad di dalam dan luar negeri untuk perjuangan sia-sia,” kata Boy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar. DOK. BNPT Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Boy menyampaikan, vaksin terampuh untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi virus radikalisme dan terorisme adalah konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar 1945, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karena itu, Boy meminta semua pihak untuk waspada dengan penyebaran paham radikal terorisme yang menyebabkan disintegrasi masyarakat.

“Sebagai bangsa, kita harus menjaga ketahanan diri bangsa agar terorisme tidak menjadi pilihan. Kita harus mengingat kembali konsensus negara kita, yakni tujuan bangsa Indonesia," kata Boy.

Pada deklarasi tersebut, perwakilan tokoh agama dan adat berjanji untuk setia kepada Pancasila dan UUD 1945, menjunjung tinggi kebhinekaan, serta menolak intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Selain itu, mereka juga mendukung kesiapsiagaan nasional dalam mengantisipasi ancaman terorisme serta siap mewujudkan Indonesia damai.

“Melalui deklarasi ini, kami berharap dapat menggugah semangat memelihara persatuan Indonesia dan mencegah radikalisme terorisme,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau