KOMPAS.com - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan program Sosialisasi dan Bimbingan Teknologi (Bimtek) Sistem Informasi Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Terpadu Berbasis Cloud.
Program tersebut diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai Senin (28/3/20220) hingga Kamis (31/3/2022).
Adapun program pengembangan kapasitas SDM itu didasari atas lonjakan pengaplikasian teknologi atau transformasi digital pada setiap sistem penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan publik di era industri 4.0 dan pandemi Covid-19.
Lewat sosialisasi dan bimtek, aparatur sipil negara (ASN) diperkenalkan dengan sistem informasi berbasis cloud sebagai media alternatif dari pengembangan kompetensi terpadu berbasis teknologi informasi.
Nantinya, platform berbasis cloud tersebut akan digunakan oleh seluruh ASN di Kemendagri dan pemerintah daerah (pemda).
Sistem tersebut diharapkan dapat memfasilitasi pemetaan kompetensi, sertifikasi, monitoring, dan evaluasi terhadap ASN.
Selain itu, sistem tersebut juga akan memfasilitasi kebutuhan pengembangan kompetensi minimal 20 jam pelatihan (JP) per tahun.
Hal tersebut sesuai dengan mandat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN jo Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen ASN.
Sekretaris BPSDM Kemendagri Endang Try Setyasih mengatakan, ASN dengan kompetensi digital sudah menjadi kebutuhan di pemerintahan.
Melalui program sosialisasi dan bimtek itu pula, ASN yang unggul, inovatif, berintegritas, berorientasi melayani, adaptif, kompeten, harmoni, loyal, serta kolaboratif diharapkan dapat tercipta.
“Pengembangan kompetensi ASN akan dilakukan dengan metode strategic learning, method, ambience, role model, dan technique (SMART). Kemudian, pengembangan tersebut akan diarahkan pada ruang belajar yang sesuai dengan tuntutan global,” ujar Endang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (30/3/2022).
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, lanjut Endang, pemerintah akan memanfaatkan teknologi informasi yang dapat diakses tanpa terbatas ruang dan waktu, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
Endang juga mengingatkan bahwa penggunaan teknologi digital di masyarakat akan semakin meningkat, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Transformasi digital adalah tantangan sekaligus peluang untuk mendorong perubahan secara sistematis dalam pengembangan kompetensi ASN. Dengan begitu, kami bisa mewujudkan ASN yang unggul, profesional, dan berintegritas,” jelas Endang.
Sebagai informasi, jumlah peserta undangan yang hadir pada kegiatan tersebut sebanyak 41 orang. Peserta mewakili BPSDM serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, NTT, dan Bali.