Advertorial

Begini Cara Membandingkan Sepatu Vans Asli dan Palsu

Kompas.com - 28/04/2022, 13:32 WIB

KOMPAS.com - Brand sepatu asal Amerika Serikat (AS), Vans, semakin populer di kalangan banyak orang, terutama generasi muda.

Kepopuleran Vans didasari oleh banyak hal, seperti model yang beragam, kasual, nyaman, dan cocok dikenakan untuk semua kalangan.

Karena peminat semakin banyak, produk bajakan sepatu Vans pun juga menjamur di pasaran. Bahkan, barang tiruan tersebut dibuat semirip mungkin dengan versi aslinya.

Hal tersebut membuat resah konsumen yang ingin membeli barang orisinal.

Meski begitu, kamu tak perlu khawatir. Sekalipun dibuat begitu mirip dengan versi asli, sepatu Vans ori dan palsu punya perbedaan yang dapat dikenali.

Lalu, apa saja perbedaan tersebut? Berikut ulasannya.

  1. Pola jahitan

Perbedaan pertama antara sepatu Vans asli dan palsu terletak pada pola jahitan. Jika dilihat sekilas, keduanya memang tampak mirip.

Namun, sepatu Vans asli memiliki jahitan yang lebih rapi dan proporsional dibandingkan sepatu tiruan.

  1. Logo

Hal selanjutnya yang perlu kamu perhatikan adalah logo yang ada pada bagian insole. Untuk diketahui, pada sepatu Vans asli, huruf V pada logo berbentuk seperti simbol akar pada matematika.

Kemudian, huruf A, N, dan S berada di bawah huruf V tersebut. Tak hanya itu, pada logo Vans juga terdapat simbol “registered”. Simbol ini ditandai dengan huruf R yang berada di dalam lingkaran. Posisi tulisan dari logo tersebut menghadap ke sebelah kiri.

Adapun semua huruf yang ada pada logo tersebut dicetak dengan menggunakan huruf kapital dan dibuat dengan cat yang kuat hingga menutupi pori insole sehingga tidak mudah pudar.

  1. Heel pad

Heel pad adalah logo yang berada di atas sambungan sol sepatu di bagian belakang. Heel pad terbuat dari karet yang cukup tebal.

Untuk sepatu Vans orisinal, sablonan tulisan Vans pada bagian heel pad memiliki bentuk yang cukup tebal. Selain itu, heel pad tak akan meninggalkan bekas jika ditekan menggunakan kuku.

Tak hanya itu, heel pad pada sepatu Vans asli juga memiliki bentuk yang presisi karena dicetak menggunakan mesin.

Sementara pada produk palsu, bahan heel pad yang digunakan cenderung lebih lembek dan tulisan Vans yang dicetak pun sangat tipis.

  1. Kelenturan sol

Vans semula dibuat untuk mendukung para anak muda yang menyukai olahraga ekstrem, seperti skateboard dan bicycle motocross (BMX).

Oleh karena itu, bagian sol sepatu itu didesain dengan tingkat kelenturan yang tinggi agar dapat menunjang fleksibilitas dan kenyamanan pelaku olahraga tersebut. Hal ini juga berlaku untuk produk sepatu Vans wanita.

Jadi, bila sepatu Vans yang kamu temukan tidak memiliki tingkat kelenturan yang tinggi atau sulit ditekuk, sepatu tersebut dapat dipastikan tiruan.

Itu tadi perbedaan antara sepatu Vans orisinal dan palsu. Sekarang, kamu tak perlu khawatir lagi jika ingin membeli sepatu tersebut secara langsung.

Bagi yang ingin membelinya secara online, kamu bisa membandingkan harga produk asli dan palsu. Umumnya, sepatu Vans orisinal memiliki harga minimal Rp 500.000-an. Sementara, sepatu palsu biasanya memiliki harga di bawah Rp 400.000.

Bagi yang tertarik membeli sepatu Vans ori, silakan kunjungi tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau