Advertorial

Waspada Hepatitis Misterius, Bupati Kediri Imbau Masyarakat Terapkan PHBS

Kompas.com - 12/05/2022, 11:29 WIB

KOMPAS.com - Kasus hepatitis akut misterius tengah menjadi perhatian publik pada beberapa waktu terakhir. Penyakit ini melanda sejumlah negara dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, hepatitis akut misterius telah menyebar di beberapa wilayah di Tanah Air.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana pun merespons masalah tersebut. Ia mengatakan bahwa hingga Rabu (11/5/2022), kasus dugaan penyakit hepatitis misterius tidak ditemukan pada anak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim).

Meski demikian, Hanindhito mengimbau masyarakat di Kabupaten Kediri untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Mudah-mudahan jangan sampai ada (kasus hepatitis misterius). Meski demikian, langkah pencegahan harus dilakukan. Saya mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan PHBS," kata Hanindhito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (12/5/2022).

Selain menerapkan PHBS, lanjut Hanindhito, orangtua wajib memperhatikan higienitas makanan yang dikonsumsi anak.

Pihaknya juga mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri secara aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penerapan prinsip PHBS.

Kepala Dinkes Kabupaten Kediri Ahmad Khotib mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan seluruh sumber daya untuk melakukan identifikasi, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit misterius tersebut.

-Dok. Humas Pemkab Kediri -

"Masyarakat kami minta menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat Covid-19 dengan menerapkan PHBS, seperti mencuci tangan sebelum makan menggunakan sabun serta menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat," terang Ahmad.

Ahmad menjelaskan, penyebab dan penularan hepatitis misterius masih belum diketahui secara pasti. Namun, gejala umum yang muncul meliputi mual, diare, demam tinggi, lemah, dan timbul warna kuning di area mata. Selain itu, juga ditandai urine berwarna kemerahan seperti teh.

"Jika masyarakat menemukan gejala-gejala tersebut, diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat, seperti klinik, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), dokter, atau rumah sakit," terangnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com