Advertorial

Berdayakan Masyarakat, PNM Bangun Ruang Pintar di Padalarang

Kompas.com - 15/05/2022, 08:00 WIB

KOMPAS.com –PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meresmikan sarana belajar bernama Ruang Pintar Riadhul At-Taufik di Desa Sukatani, Padalarang, Bandung Barat, Jumat (13/5/2022).

Pembukaan Ruang Pintar di Desa Sukatani diresmikan secara simbolis oleh Direktur Operasional PNM Sunar Basuki, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, dan Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu.

Sunar mengatakan, Ruang Pintar diharapkan dapat membantu mengurangi beban pengeluaran orangtua yang anaknya melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh.

“Ruang Pintar juga diharapkan berperan besar dalam melakukan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas informasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet untuk anak-anak dari nasabah PNM dan warga Desa Sukatani,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterma Kompas.com, Sabtu (14/5/2022).

Ruang Pintar merupakan salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari PNM.

Ruang Pintar di Desa Sukatani dibuka untuk memfasilitasi anak-anak dari nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan masyarakat sekitar sebagai tempat belajar atau kegiatan lainnya secara daring.

Fasilitas Ruang Pintar di Desa Sukatani meliputi perpustakaan kecil, paket alat tulis, akses internet, laptop, meja dan kursi, dan proyektor yang akan tersedia selama enam bulan.

Penyediaan fasilitas tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam mencerdaskan masyarakat prasejahtera yang kesulitan untuk belajar online, khususnya di Desa Sukatani.

Selain itu, PNM juga bekerja sama dengan BPKH dalam penyaluran investasi pada anak perusahaan PNM, yakni PNM Investment Management (IM).

Kerja sama tersebut dilakukan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK) sebagai wujud kepedulian dan dukungan perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Anggito menyebutkan, BPKH telah menyalurkan investasi sebesar Rp 885 miliar pada PNM untuk pengembangan UKM. Pihaknya juga telah berkomitmen untuk menambah investasi dalam bentuk pembiayaan sindikasi sebesar Rp 500 miliar.

“Dengan asumsi pembiayaan yang disalurkan kepada setiap nasabah adalah maksimal Rp 10 juta, maka terdapat minimal 138.500 ibu-ibu yang telah dan akan menerima manfaat investasi dari BPKH,” katanya.

Sebagai informasi, hingga Jumat, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 127 triliun kepada 11,9 juta nasabah PNM Mekaar.

Saat ini, PNM memiliki 3.386 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 provinsi, 443 kabupaten/kota, dan 5.640 kecamatan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com