Advertorial

5 Tips Sederhana Mengelola Keuangan untuk UMKM

Kompas.com - 20/05/2022, 17:00 WIB

KOMPAS.com – Bagi Anda yang sedang merintis bisnis atau ingin membangun usaha mikro kecil menengah (UMKM), hal pertama yang dipikirkan adalah rencana bisnis. Pasalnya, rencana bisnis menjadi peluru utama pebisnis agar usahanya berkembang dengan strategi dan target yang ditentukan.

Namun, jangan sampai Anda terlalu terpaku dengan rencana bisnis saja. Sebab, mengelola keuangan sebuah bisnis juga tak kalah penting. Meski bisnis Anda maju karena strategi yang sudah diterapkan, keuangan tidak berjalan secara otomatis.

Apalagi, bisnis tidak selalu berada di atas. Ketika sedang turun, pengelolaan keuangan justru menjadi fondasi utama supaya bisnis tetap berjalan.

Oleh karena itu, berikut beberapa tips mengelola keuangan yang bisa Anda terapkan.

  1. Rencanakan penggunaan uang

    Anda wajib menjaga biaya pengeluaran bisnis tetap rendah. Hal ini merupakan langkah baik, terlebih bila Anda baru saja memulai usaha atau bisnis sedang dalam masa pertumbuhan.

    Oleh karena itu, rencanakanlah penggunaan uang pada bisnis Anda dengan baik dan efisien. Misalnya, Anda bisa memprioritaskan pembelian barang yang berguna terlebih dahulu dan menurunkan biaya-biaya produksi.

    Meski melakukan penyesuaian, bukan berarti Anda harus menurunkan kualitas produk. Anda dapat mengefisienkan seluruh pengeluaran, seperti harga sewa tempat, pemilihan jasa atau vendor, gaji karyawan, dan biaya operasional lain.

  2. Pisahkan uang pribadi dan bisnis

    Kesalahan utama pelaku UMKM adalah menggabungkan uang pribadi dengan uang bisnis. Hal ini kerap dilakukan karena pelaku UMKM menganggap bahwa usaha yang dijalani masih tergolong kecil dan masih bisa diatur sedemikian rupa.

    Jika tetap menjalani pengelolaan keuangan seperti itu, Anda sebagai pelaku UMKM akan kesulitan dalam mengatur pengeluaran pribadi dan usaha. Dengan demikian, keperluan pribadi sedikit demi sedikit akan memakai uang hasil dari usaha tersebut.

    Oleh karena itu, segera pisahkan uang pribadi dan uang bisnis. Caranya, Anda dapat membuka rekening baru khusus untuk bisnis. Satu hal lagi yang paling penting, bersikaplah disiplin dalam menerapkan pemisahan itu.

  3. Pantau arus kas

    Baik menjalankan UMKM maupun perusahaan besar, Anda harus mengetahui seluruh pengeluaran dan pemasukan keuangan dalam bisnis secara detail dan efisien.

    Maka dari itu, laporan keuangan penting dimiliki untuk membantu dalam menentukan area yang memiliki kinerja paling efisiensi dan sektor yang perlu mengefisiensi dana.

    Terlebih, tidak mudah untuk disiplin dalam membuat laporan keuangan. Anda harus mengetahui setiap uang yang digunakan dan diterima dari transaksi bisnis serta melacak semua pergerakan uang secara teratur.

    Namun, Anda tidak perlu khawatir karena sekarang sudah ada Halokas. Aplikasi pencatatan keuangan gratis ini bisa membantu Anda memonitor keuangan usaha cukup melalui smartphone.

    Dengan menggunakan Halokas, Anda tidak perlu lagi mencatat transaksi penjualan, pemasukan, dan utang piutang usaha secara manual. Anda bisa memantaunya dengan mudah kapan pun dan di mana pun hanya dalam satu aplikasi.

    Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan pinjaman modal usaha hingga Rp 10 juta dengan bunga 0 persen. Menarik sekali kan?

  4. Menghitung keuntungan dengan benar

    Tujuan Anda dalam menjalankan usaha adalah mencari keuntungan. Namun, apakah Anda mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang telah didapatkan? Menghitung keuntungan dengan tepat sama pentingnya dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri.

    Oleh karena itu, jangan hanya membandingkan harga modal dengan harga jual saja untuk menghitung keuntungan. Anda juga harus memasukkan biaya operasional, penyusutan aset yang dipunya, pajak yang harus dibayar, dan gaji karyawan.

  5. Sisihkan keuntungan untuk mengembangkan bisnis

    Rasanya tidak salah untuk menikmati keuntungan dari hasil jerih payah membangun bisnis Anda sendiri. Namun, jangan semua dihabiskan tanpa sisa. Cobalah untuk menyisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan bisnis agar menjadi lebih besar.

    Jika bisnis yang Anda kembangkan menjadi lebih besar lagi, pengaturan keuangan juga akan semakin rumit. Bisa dibilang, keberhasilan usaha tidak hanya dilihat dari kemampuan dalam menjual barang, tetapi juga dilihat dari pengaturan keuangan usaha Anda.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com