Advertorial

13 Gedung Operasional Bersertifikat Green Building, Bukti Komitmen Pertamina Terhadap ESG

Kompas.com - 20/05/2022, 20:18 WIB

KOMPAS.com - Sebanyak 13 gedung Pertamina di sektor pengolahan (midstream) dan hilir (downstream) telah memiliki sertifikat Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Dengan mengantongi sertifikat Green Building, gedung milik Pertamina tersebut dinilai telah menggunakan energi bersih, bebas emisi, dan ramah lingkungan.

Untuk diketahui, GBCI merupakan organisasi independen yang didirikan sejak 2009 oleh para profesional dan perusahaan terkemuka di industri bangunan di Indonesia.

Adapun gedung Pertamina yang meraih sertifikat tersebut, antara lain Gedung Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Demo Room Unit Pengolahan Wilayah Dumai, Gedung Proper Center Unit Pengolahan Wilayah Plaju, Kantor Utama Unit Pengolahan Wilayah Cilacap, dan Gedung Pertamax Unit Pengolahan Balongan.

Selanjutnya, Gedung Fuel Terminal Maos, Gedung Fuel Terminal Rewulu, Gedung Fuel Terminal Boyolali, Gedung Fuel Terminal Bandung Grup Padalarang, Gedung Fuel Terminal Cikampek, Gedung Fuel Terminal Tanjung Gerem, Gedung Integrated Terminal Liquid Petroleum Gas (LPG) Tanjung Priok, dan Gedung Integrated Fuel Terminal Plumpang.

Pejabat Sementara (Pjs) Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, transisi energi bersih pada gedung operasional Pertamina merupakan wujud implementasi dari prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang terintegrasi.

“Ke depan, seluruh gedung serta wilayah kerja Pertamina dari hulu ke hilir akan bebas emisi dan ramah lingkungan,” imbuh Heppy dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (20/5/2022).

Heppy menambahkan, rata-rata penghematan energi yang disumbangkan 13 gedung Pertamina tersebut mencapai 47 persen dan penghematan air 42 persen.

"Lokasi yang paling banyak menyumbangkan penghematan energi adalah Gedung Integrated Terminal LPG Tanjung Priok, Jakarta, yang mencapai hingga 60 persen. Sementara, lokasi yang paling banyak menyumbangkan penghematan air adalah di Gedung Proper Center Unit Pengolahan Wilayah Sungai Pakning, Riau yang mencapai 57 persen,” jelasnya.

Konsep green building, kata Heppy, merupakan komitmen Pertamina dalam upaya menuju net zero emission. Hal ini juga sejalan dengan target perusahaan dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dan meningkatkan bauran energi terbarukan dari 9,2 persen pada 2019 menjadi 17,7 persen pada 2030.

“Gedung lainnya sedang proses sertifikasi. Ke depan, bangunan Pertamina juga diharapkan bersertifikat Green Building. Pertamina akan terus memimpin transisi energi di Indonesia. Upaya ini telah kami mulai dari halaman rumah sendiri,” tutur Heppy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com