Advertorial

Gelar Pemilihan Inu Kirana, Bupati Kediri Harap Peserta Mengenal Identitas dan Budaya Lokal

Kompas.com - 21/06/2022, 21:42 WIB

KOMPAS.com - Ajang pemilihan duta wisata Kabupaten Kediri, Inu Kirana, kembali dihelat setelah dua tahun dihentikan akibat pandemi.

Bersamaan dengan itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap calon duta wisata benar-benar mengerti identitas budaya dan seni Kabupaten Kediri.

Menurut bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini wawasan mengenai budaya dan seni Kabupaten Kediri ini wajib dimiliki oleh putra dan putri daerah yang bakal mengemban amanah mempromosikan potensi wisata Kabupaten Kediri tersebut.

“Paham identitas kekayaan budaya adalah keharusan bagi calon peserta. Dengan memahaminya, rasa memiliki akan budaya dan kesenian otomatis pasti ikut,” ujar bupati muda yang karib dipanggil Mas Dhito tersebut lewat rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Mas Dhito menuturkan, salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Kabupaten Kediri adalah pakaian khas yang baru diluncurkunnya saat Hari Ulang Tahun Kabupaten Kediri ke-1218, pada Maret 2022.

Dengan khazanah pengetahuan mengenai pakaian khas tersebut, menurut Mas Dhito, peserta dapat mengurai berbagai sejarah Kediri di masa kerajaan.

Bupati Kediri Mas Dhito berbicara mengenai pemilihan Inu Kirana Kabupaten Kediri 2022.Dok Humas Pemkab Kediri Bupati Kediri Mas Dhito berbicara mengenai pemilihan Inu Kirana Kabupaten Kediri 2022.

Mas Dhito berharap, gelaran pemilihan Inu Kirana dapat mendongkrak kembali pemulihan ekonomi melalui pariwisata.

Di sisi lain, pemilihan dapat melahirkan duta wisata sebagai pemuda yang berkarakter, berbudi luhur, serta memiliki dedikasi yang tinggi untuk kemajuan pariwisata di daerahnya.

“Falsafah orang Jawa dulu mengatakan ‘ngadi saliro, ngadi busono’. Jadi, tak hanya perbaiki busana luarnya saja, tetapi juga inner beauty atau kepribadian yang baik dengan identitas daerahnya yang dijunjung tinggi,” tutur Mas Dhito.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, mengatakan bahwa pendaftaran pemilihan Inu Kirana dibuka hingga Kamis (30/6/2022).

Setelah mendaftar, peserta akan mengikuti serangkaian seleksi seperti seleksi kesehatan, kemampuan berbahasa Inggris, dan seleksi talenta.

Bupati Kediri Mas Dhito mengimbau agar calon duta wisata Inu kirana Kabupaten Kediri 2022 paham mengenai identitas dan budaya lokal.
Dok Humas Pemkab Kediri Bupati Kediri Mas Dhito mengimbau agar calon duta wisata Inu kirana Kabupaten Kediri 2022 paham mengenai identitas dan budaya lokal.

“Nantinya, akan diambil 10 pasangan yang akan mengikuti grand final pemilihan Inu Kirana ini,” terang Wignyo.

Sebelum menuju grand final tersebut, lanjutnya, calon Inu Kirana juga akan menjalani karantina.

Pada kesempatan itu, peserta akan diberi pembekalan serta kegiatan mengenai kepariwisataan, kebudayaan, serta ekonomi kreatif.

“Pemuda Kabupaten Kediri, ayo ikuti pemilihan duta wisata ini,” ajaknya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau