Advertorial

Hadapi Anak Picky Eater, Ibu Harus Lebih Kreatif

Kompas.com - 22/06/2022, 15:16 WIB

KOMPAS.com – Menghadapi anak pemilih makanan atau picky eater merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua. Melansir pemberitaan Kompas.com, Minggu (28/3/2022), anak picky eater umumnya mau mengonsumsi berbagai jenis makanan, baik yang sudah maupun belum dikenali, tetapi menolak mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup.

Selain itu, picky eater juga berhubungan dengan rasa dan tekstur makanan. Biasanya, anak picky eater hanya mau makan makanan yang itu-itu saja. Hal ini pun membuat jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh terbatas sehingga memungkinkan anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Padahal, kekurangan nutrisi dapat mengganggu tahapan perkembangan anak. Kekurangan nutrisi sendiri menjadi salah satu penyebab stunting pada anak.

Sebagai informasi, stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan anak. Stunting pun memiliki efek jangka panjang hingga anak tumbuh dewasa.

Selain kondisi tubuh yang pendek, stunting juga berdampak pada perkembangan otak anak. Tak heran, anak dengan kondisi stunting akan mengalami kesulitan dalam bidang akademik.

Maka dari itu, penting untuk memenuhi asupan nutrisi meski anak sangat pemilih soal makanan. Supaya anak tidak menjadi picky eater, ibu harus kreatif. Yuk, ikuti beberapa tips berikut ini.

  1. Buat jadwal makan
    Pertama yang harus dilakukan ibu adalah membuat jadwal makan anak. Memiliki jadwal makan yang rutin dapat membantu anak mengenali rasa lapar dan kenyang. Ibu pun bisa mengombinasikan waktu makan utama dan camilan.

    Sebagai contoh, sarapan pukul 07.00, camilan buah pukul 10.00, makan siang pukul 12.00, camilan sore pukul 16.00, dan makan malam pukul 19.00.

    Di luar jam tersebut, sebaiknya jangan berikan makanan atau susu. Perhatikan juga camilan yang diberikan. Pastikan anak tidak merasa kenyang pada waktu makan tiba.

    Hal tersebut perlu dilakukan untuk membiasakan anak merasa lapar sesuai dengan jadwal makannya. Dengan demikian, akan muncul keinginan untuk makan dan menghabiskan makanan yang disediakan.

  1. Menu yang bervariasi dan kreatif
    Untuk menghadapi anak picky eater, Anda harus menyediakan menu makanan yang bervariasi setiap hari. Hal ini bertujuan agar anak bisa memilih makanan dan tidak merasa jenuh dengan menu yang sama.

    Selain itu, Anda juga dituntut untuk kreatif dalam menyiapkan menu makanan. Misalnya, menambahkan brokoli cincang ke dalam saus spaghetti favorit si kecil. Anda juga dapat mencampur parutan wortel ke dalam sup bakso kesukaannya.

    Dengan demikian, anak akan mendapatkan nutrisi dari sayur atau makanan yang tidak ia sukai secara tidak langsung.

  1. Jangan memaksa
    Satu hal penting lain dalam menghadapi anak picky eater adalah tidak memaksa. Meski sudah menyiapkan menu makanan baru, jangan memaksa si kecil menghabiskannya. Hargai keinginannya untuk berhenti makan jika ia merasa sudah kenyang.

    Jika terus memaksa, anak akan trauma dan selanjutnya tidak akan berani untuk mencoba makanan yang Anda siapkan.

    Untuk mengatasinya, Anda bisa menyajikan makanan dengan porsi kecil terlebih dahulu untuk menghindari si kecil kekenyangan. Jika masih kurang, berikan kesempatan untuk menambah porsi makan si kecil.

  2. Jadikan waktu makan lebih menyenangkan
    Terakhir, Anda bisa menjadikan waktu makan anak lebih menyenangkan ketimbang memaksanya. Saat menyiapkan makanan, misalnya, Anda dapat mengajak anak untuk bersama membuat bento atau bekal makanan khas Jepang. Makanan yang ditata sedemikian rupa dapat membuat si kecil semangat untuk menyantapnya.

    Anda juga bisa memotong roti atau sayuran dengan bentuk yang disukai si kecil. Selain itu, coba sajikan makanan dengan warna cerah untuk menggugah selera makan anak.

Itulah empat tips menghadapi anak picky eater yang bisa Anda praktikkan. Selain itu, Anda juga dapat melengkapi asupan nutrisi harian si kecil dengan memberikan PediaSure.

Susu untuk mendukung pertumbuhan anak tersebut kini dilengkapi varian rasa baru, yaitu Classic Milky. Susu dengan 0 gram sukrosa ini dapat menjadi tambahan nutrisi untuk menambah berat badan anak.

Meski termasuk ke dalam kategori susu tanpa gula, PediaSure Classic Milky memiliki rasa yang lebih enak dan tetap disukai anak-anak. PediaSure Classic Milky dapat dikonsumsi anak-anak mulai usia 1 tahun ke atas.

Selain itu, kandungan vitamin K2 dan Arginin yang terdapat di dalamnya membuat PediaSure Classic Milky dapat dijadikan susu untuk membantu kekuatan tulang anak.

Anda dapat membeli PediaSure Classic Milky di toko-toko terdekat atau melalui e-commerce langganan Anda. Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik tautan berikut ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com