Advertorial

Hasil Uji Sampling: 98 Persen Pengguna Merasa Cocok Pakai Serum LEUTI

Kompas.com - 22/06/2022, 19:00 WIB

KOMPAS.com - Mencari produk skincare yang cocok dengan kondisi kulit ibarat mencari tambatan hati. Pasalnya, produk skincare yang bagus sekalipun belum tentu cocok untuk kulit semua orang.

Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, pencarian skincare berkualitas dan cocok dengan kulit Anda mungkin akan berakhir. Sebab, salah satu brand skincare lokal, LEUTI, meluncurkan produk perawatan kulit yang teruji cocok untuk kulit orang Indonesia dan Asia Tenggara pada Kamis (16/6/2022).

Founder LEUTI dr Maharani Kandhisa mengatakan, penelitian tentang produk perawatan kulit sudah banyak dilakukan para ahli. Meski demikian, uji sampling dengan campuran formula yang dilakukan oleh suatu merek skincare jarang dilakukan.

Karena itu, tim LEUTI menguji produknya kepada 100 wanita Indonesia dengan kulit yang sesuai dengan kriteria produk dan memberikan mereka formula yang diujikan. Hasilnya, 98 dari 100 orang menunjukkan hasil yang optimal saat menggunakan skincare LEUTI selama dua minggu.

“Tak hanya itu, sebanyak 80 dari 100 orang menyatakan bahwa efektivitas skincare LEUTI sudah terasa sejak pertama kali pemakaian,” ujar dr Maharani Kandhisa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/6/2022).

Hasil penelitian tersebut, lanjut dr Maharani Kandhisa, menunjukkan efektivitas formula serum LEUTI. Pasalnya, skincare ini didesain untuk kulit wanita karier yang produktif dan sibuk beraktivitas. Dengan demikian, cocok untuk pengguna yang ingin merawat kulit secara praktis.

Dokter Maharani Kandhisa pun memahami bahwa wanita masa kini ingin memiliki kulit yang sehat, tapi tidak mau menghabiskan banyak waktu untuk melakukan perawatan. 

Apalagi, aktivitas sehari-hari yang banyak membuat wanita dituntut serbapraktis dan efektif. Selain itu, kehadiran media sosial secara tidak langsung membuat mereka dituntut ekstra dalam menjaga penampilannya.

“Karena itu, kami mencari solusi agar wanita karier yang punya kesibukan tinggi dan tetap ingin kulit sehat terawat tidak perlu menggunakan rangkaian skincare yang banyak,” ujarnya.

Dokter Maharani Kandhisa menjelaskan, untuk mendapatkan kulit yang sehat dan terawat para wanita harus menjalani perawatan skincare secara rutin. Bahkan, tak jarang mereka sampai menggunakan produk perawatan kulit berbahaya dengan kandungan merkuri.

Founder LEUTI dr Maharani Kandhisa. DOK. LEUTI Founder LEUTI dr Maharani Kandhisa.

Selain itu, skincare yang mengandung hydroquinone dan steroid juga berbahaya bila digunakan tanpa pengawasan dokter. Menurutnya, kedua bahan tersebut memang masih digunakan pada lini pertama pengobatan flek.

“Sayangnya, masih banyak wanita menggunakannya tanpa panduan dokter. Tak jarang, hal ini menimbulkan banyak permasalahan kulit, mulai dari ketergantungan, ochronosis, flek berat, hingga kanker,” paparnya.

Lebih jauh, pakar estetika tersebut menjelaskan bahwa tak perlu menggunakan bahan berbahaya untuk mendapatkan kulit yang tampak sehat. Skincare LEUTI dapat menjadi salah satu pilihan produk untuk membuat kulit cantik dan tetap aman.

Sudah berizin BPOM

Dokter Maharani Kandhisa menjelaskan, skincare LEUTI memiliki empat manfaat sekaligus dalam satu produk. Hal ini membuat produk ini lebih praktis dan efektif dalam satu penggunaan.

Selain efektif, serum LEUTI juga terbukti aman. Hal ini dibuktikan melalui izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“LEUTI memiliki izin edar yang diakui negara-negara di Asia Tenggara,” tutur dr Maharani Kandhisa.

Saat ini, LEUTI baru meluncurkan produk serum. Ke depan, merek skincare lokal ini bersiap meluncurkan beberapa produk lain yang kini sedang dalam tahap uji sampling. Hal tersebut demi mengedepankan kualitas produk LEUTI.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai skincare LEUTI, Anda dapat mengunjungi laman leuti.id serta Instagram @leuti_official.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau