Advertorial

TP-PKK Dorong Optimalisasi Potensi Industri Wisata dan Ekonomi Kreatif Pascapandemi

Kompas.com - 24/06/2022, 07:08 WIB

KOMPAS.com - Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian mengatakan, pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada penurunan kualitas kesehatan masyarakat, tetapi juga sosial dan ekonomi, khususnya pendapatan masyarakat.

Untuk mendukung pemulihan ekonomi, Tri melanjutkan, berbagai peluang dapat dimanfaatkan masyarakat. Salah satunya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).

Hal itu disampaikan Tri saat membuka webinar Obrolan Santai Kader Inspiratif (ObraS KaIN) PKK yang digelar secara virtual, Kamis (23/6/2022). Webinar edisi ke-6 ini mengusung tema “Peluang Industri Wisata dan Kreatif Pasca-Pandemi.”

“Sektor pariwisata potensial untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Bidang pariwisata tidak harus dilihat dalam perspektif internasional saja, tetapi juga pengembangan wisata lokal, yakni pariwisata berskala desa yang bisa dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat,” ujar Tri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Pada kesempatan tersebut, Tri juga menyoroti pengembangan ekraf. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan lewat pengoptimalan berbagai potensi di sekitar masyarakat untuk dimanfaatkan menjadi sumber pendapatan keluarga.

Selain memicu resesi ekonomi, lanjut Tri, pandemi Covid-19 juga telah menghantam industri pariwisata dan ekraf di Indonesia. Kondisi ini pun berpengaruh terhadap pendapatan negara.

"Berbagai upaya dilakukan untuk mengamankan sektor pariwisata Indonesia. Adaptasi para pelaku sektor pariwisata dan ekraf atas situasi ini menuntut inovasi dan kolaborasi," tambahnya.

Tri berharap, ObraS KaIN PKK dapat menjadi wadah silaturahmi, sarana diskusi, dan bertukar pikiran antara para kader PKK. Terutama, dalam membangun industri pariwisata dan ekraf seiring pelandaian pandemi Covid-19.

Pada kesempatan sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pembangunan sektor pariwisata dilakukan melalui konsep berkelanjutan dan inklusif.

Industri pariwisata, kata Sandiaga, harus berbenah diri untuk menambah imunitas pariwisata dan daya tarik baru.

Sandiaga juga menekankan urgensi peran perempuan, termasuk para kader PKK dalam mendukung kebangkitan industri tersebut.

"Kader PKK yang didominasi kaum perempuan harus berperan aktif dalam memajukan industri pariwisata. Perempuan milenial adalah penerus ekraf dengan mendorong program-program dan langsung menyentuh ke masyarakat. PKK-lah yang akan menjadi garda terdepan, berjuang, dan sebagai inspirasi kepada seluruh bangsa," kata Sandiaga.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau