Advertorial

Gernas BBI LagawiFest 2022 Optimalkan Belanja Produk Unggulan Lokal

Kompas.com - 24/06/2022, 14:57 WIB

KOMPAS.com – Sejak diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada Mei 2020, Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) terus hadir untuk meningkatkan penggunaan produk-produk lokal berkualitas oleh masyarakat.

Gerakan tersebut juga bertujuan untuk mendukung pelaku industri kecil dan menengah (IKM) nasional agar dapat terus tumbuh dan berkembang.

Selain itu, Gernas BBI juga sejalan dengan arahan Presiden agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat dioptimalkan lewat pembelanjaan produk lokal.

Dengan begitu, ekonomi daerah dan nasional dapat bertumbuh. Lapangan pekerjaan pun semakin terbuka luas bagi masyarakat.

Untuk menarik minat masyarakat terhadap produk lokal, pemerintah secara proaktif mendorong pelaku usaha, termasuk IKM, agar dapat meningkatkan kualitas produk, membuat desain dan kemasan yang menarik, serta memanfaatkan platform digital.

Dengan begitu, pelaku IKM dapat membangun branding yang bagus dan mendongkrak daya saing. Produk-produk lokal atau unggulan daerah yang masuk ke dalam Katalog Elektronik (E-Katalog) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintahan (LKPP) juga diharapkan semakin bertambah.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah terus berkoordinasi untuk memastikan belanja produk dalam negeri dan pemanfaatan E-Katalog bisa terealisasi secara optimal. Utamanya, terhadap produk milik pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan IKM.

“Peningkatan efisiensi melalui digitalisasi sangat penting. Jadi, semua belanja pemerintah nantinya diarahkan ke E-Katalog. Dengan begitu, UMKM di daerah bisa tumbuh. Semua kepala daerah diminta supaya membuat e-katalog lokal untuk menampung produk-produk unggulan daerah,” ujar Luhut dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Luhut menambahkan, pemerintah juga akan mengatur sektor perdagangan demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kami akan atur perdagangan dan perindustrian supaya lebih mengedepankan produk dalam negeri. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus dan masih terkendali sampai saat ini,” terang Luhut.

Semua pemangku kepentingan, lanjut Luhut, harus mengedepankan produk-produk dalam negeri. Pasalnya, hal tersebut dinilai dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

“Bapak Presiden telah memerintahkan beberapa kali agar keberadaan UMKM menjadi perhatian kita semua. Sebab, sektor UMKM akan menciptakan lapangan kerja yang banyak,” jelasnya.

Adakan Lagawi Fest di Lampung

Pemerintah telah mengagendakan kampanye Gernas BBI di 12 provinsi sepanjang 2022.

Adapun salah satu rangkaian acara yang diadakan pada kegiatan tersebut adalah Lagawi Fest yang diselenggarakan di Provinsi Lampung. Acara ini diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selaku salah satu campaign manager dari Gernas BBI di wilayah tersebut.

Acara tersebut mengusung tema “Lampung Bangga Wirausaha Industri” dan tagline “Satu Bumi Juta Karya” dan dibuka sejak 17 Maret 2022.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.Dok. Kemenperin Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Lagawi Fest diadakan bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ke-58 Provinsi Lampung.

“Lagawi Fest punya tiga tujuan utama. Selain itu, kegiatan ini hadir demi mendukung Gernas BBI, terutama untuk meningkatkan jumlah IKM yang onboarding, pendampingan wirausaha industri, dan peningkatan transaksi penjualan,” ucapnya.

Agus menambahkan, melalui berbagai program penumbuhan dan pengembangan, Kemenperin akan terus melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan produk IKM.

Pada Lagawi Fest, Kemenperin juga memberikan beberapa sertifikasi kepada para pelaku IKM, seperti sertifikasi halal, pendaftaran merek IKM, sertifikasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), desain kemasan dan cetak kemasan, serta sertifikasi hazard analysis critical control point (HACCP).

“Dalam rangka mendukung tujuan utama Gernas BBI, yakni meningkatkan jumlah unit artisan Indonesia (UMKM/IKM) hingga 30 juta yang onboarding di marketplace, Kemenperin secara konsisten memberdayakan pelaku IKM melalui penguasaan teknologi e-business melalui program e-Smart IKM,” kata Agus.

Untuk diketahui, program e-Smart IKM berjalan sejak 2017 dan telah melatih sebanyak 22.515 pelaku IKM di seluruh Indonesia.

Adapun pada rangkaian program Gernas BBI, Kemenperin juga pernah melaksanakan berbagai pameran offline dan online produk IKM di beberapa lokasi strategis, di antaranya di Mall Kota Kasablanka (Jakarta), landing page marketplace, virtual expo Telkom virtualexpobbi.id, dan situs web esmartikm.id.

Tak hanya itu, Kemenperin juga memilih 30 IKM terpilih dari Provinsi Lampung yang berhak menjalani pendampingan intensif.

Sebagai informasi, hingga Jumat (17/6/2022), tercatat total penjualan 30 IKM yang mendapat pendampingan mencapai Rp 5,23 miliar.

“Kita telah melihat 30 IKM terbaik Provinsi Lampung, termasuk lima IKM Champion dengan total penjualan terbanyak selama #LagawiFest 2022,” ujar Agus.

Lima IKM Champion tersebut secara berurutan adalah Lampung Ethnica (IKM tenun tapis), Pisang Shamiya (IKM makanan ringan), Littlemonq (IKM kerajinan dan mainan anak), Rafins Snack (IKM makanan ringan), serta Askha Jaya (IKM makanan ringan).

“Capaian ini adalah buah hasil para IKM yang semenjak kick off mendapatkan berbagai macam pendampingan, baik itu digital, fisik, maupun media. Kegiatan tersebut akan tetap berlanjut sampai Desember 2022,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Menperin mengajak semua pengunjung Gernas BBI LagawiFest 2022 untuk bangga dan membeli produk dalam negeri, khususnya terhadap produk asli Provinsi Lampung.

Adapun dalam rangka mendukung pencapaian target pembelian produk dalam negeri untuk belanja barang dan jasa pemerintah pada 2022 sebesar Rp 500 triliun, Kemenperin secara aktif melakukan program P3DN dalam bentuk sosialisasi dan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Hingga 10 Juni 2022, telah terbit sebanyak 934 sertifikat untuk 1.180 produk dari target 1.250 sertifikat TKDN,” papar Agus.

Dengan semakin banyak produk Indonesia yang memiliki sertifikat TKDN, Agus berharap pembelian produk dalam negeri via E-Katalog dapat semakin mudah.

“Dengan begitu, aktivitas belanja yang dilakukan pemerintah dan swasta pada produk-produk dalam negeri akan semakin besar,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Agus tak lupa mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi mitra kerja Kemenperin, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, kementerian/lembaga terkait, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran.

Kemudian, Bank BRI, Tokopedia, OVO, JD ID, Telkom, Telkomsel, Dexa Medica, Mustika Ratu, dan Tegal Mas Resort selaku Top Brand pada Gernas BBI pada Juni 2022.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com