Advertorial

Menko Perekonomian Resmikan Masjid Tanwirun Naja di Kota Batam

Kompas.com - 25/06/2022, 11:01 WIB

KOMPAS.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan Masjid Tanwirun Naja atau Masjid Tanak yang berada di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Jumat (24/6/2022). 

Dengan didampingi Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP) Batam Muhammad Rudi, Airlangga meresmikan masjid dengan menandatangani prasasti yang berada di pintu masuk.

Berada atas lahan seluas 15.100 meter persegi (m2) dan total luas bangunan 4.983 m2, Masjid Tanwirun Naja memiliki dua lantai yang mampu menampung 1.250 jemaah.

Airlangga berharap masjid tersebut mampu menjadi sarana ibadah masyarakat Batam sekaligus menjadi ikon baru wisata religi di Kota Batam.

"Masjid (Tanwirun Naja) artinya menjadi penerang keselamatan. Kami berharap (masjid ini) menjadi tempat beribadah, sekaligus mendukung perwujudan Batam menjadi kota industri, investasi, dan destinasi pariwisata di Kepri dan Indonesia," ujar Airlangga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/6/2022).

Airlangga menambahkan, pemulihan ekonomi daerah setelah pandemi Covid-19 harus disiasati dengan inovasi. Segala potensi industri harus dimaksimalkan. Batam pun menunjukkan diri untuk dapat memaksimalkan semua sektor yang ada.

"Potensi pariwisata dan industri utama lainnya harus terjaga. Batam membuktikan itu. Kita tidak dapat lagi bergantung pada satu atau dua sektor industri saja. Kita harus terus bergerak," katanya.

Masjid Tanjak sebagai tempat ibadah, lanjut Airlangga, menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Hal ini akan mendorong akidah berdasar Al Quran dan sunah.

Airlangga juga berharap masjid tersebut dapat memperkokoh tali silaturahmi dalam kebersamaan membangun Pulau Batam, membangun Kepri lebih maju lagi, serta untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.

Sementara itu, Rudi mengatakan bahwa masjid yang berdiri megah tersebut memiliki desain bangunan yang terinspirasi dari Tanjak. 

"Ide awal pemikiran bentuk masjid berhubungan erat dengan budaya daerah. (Adapun) Tanjak merupakan salah satu penutup kepala pria (dari) pakaian khas daerah di Tanah Melayu, begitu 
juga dengan di Batam," kata Rudi.

Ia menambahkan, pihaknya meminta saran dan masukan dari para ulama dan tokoh masyarakat Kota Batam dalam pembangunan masjid.

Masjid tersebut disiapkan untuk menjadi salah satu ikon Kota Batam dan nantinya dapat menjadi salah satu destinasi wisata di kota Batam.

Rudi juga menyebutkan bahwa nama Masjid Tanwirun Naja berasal dari usulan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, yang berarti penerang keselamatan. 

"Dengan demikian, masjid sebagai tempat ibadah, pendidikan, dan dakwah bisa menjadi penerang keselamatan kaum muslimin dan muslimat," ujarnya.

Sebagai informasi, pembangunan Masjid Tanjak dimulai pada 2021 hingga 2022. Lokasinya yang strategis di area Bandar Udara Internasional Hang Nadim pun membawa Masjid Tanjak sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Rudi menyampaikan apresiasi atas kerja sama dari berbagai stakeholder yang memberikan dukungan luar biasa sehingga pembangunan Masjid Tanjak dapat selesai tepat waktu.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau