Advertorial

Agar Lulusan Makin Berdaya Saing, Universitas Pertamina Siapkan Program Internasionalisasi

Kompas.com - 29/06/2022, 07:58 WIB

KOMPAS.com – Universitas Pertamina (UPER) menyiapkan program internasionalisasi untuk mahasiswanya, yakni Student Exchange Multiple Partners. Melalui program ini, mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengalaman belajar di universitas kenamaan mancanegara.

Adapun program tersebut dibuat untuk meningkatkan standar dan kualitas lulusan dengan mempertimbangkan kesesuaian kebutuhan industri saat ini.

QS Global Employer Survey Report menyebutkan, 6 dari 10 perusahaan memberi nilai lebih untuk lulusan perguruan tinggi yang memiliki pengalaman internasional.

Setali tiga uang dengan laporan tersebut, survei yang digagas National Association of Colleges and Employers (NACE) membuktikan bahwa 97 persen lulusan berpengalaman mancanegara lebih cepat dalam memperoleh pekerjaan, yakni kurang dari 12 bulan setelah lulus.

“Student Exchange Multiple Partners adalah skema belajar selama satu hingga dua semester di kampus unggulan mancanegara. Pada program ini, mahasiswa dapat memilih 27 universitas kenamaan dunia dari berbagai benua,” jelas Rektor UPER Prof Ir IGN Wiratmaja Puja, PhD dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (28/6/2022).

Prof Wirat melanjutkan, UPER juga memiliki program internasionalisasi lainnya, yakni Dual Degree. Program ini memberikan gelar ganda dengan skema belajar dua tahun di UPER dan dua tahun di salah satu kampus mitra, yaitu Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia dan Minnesota State University, Amerika Serikat (AS).

“Tak hanya itu, UPER juga mempunyai program Flash Track. Program ini menawarkan percepatan studi dengan skema belajar empat tahun di UPER dan satu tahun di salah satu kampus mitra global, yaitu UTP Malaysia, Malaysia Multimedia University, dan Nantes Université Perancis,” terangnya.

Meningkatkan kemampuan interpersonal

Pengalaman internasional selama berkuliah dirasakan oleh tiga alumnus UPER, yaitu Azka Rohbiya Ramadani, Kamila Fakhra Fahima, dan Pavita Khansa Bahano. Ketiganya kini bekerja di perusahaan nasional dan multinasional.

Azka mengungkapkan, pengalaman kuliah dengan skema pertukaran pelajar (student exchange) di UTP Malaysia menjadi bekal penting dalam mengikuti tahapan seleksi di berbagai perusahaan.

Alumnus Program Studi (Prodi) Kimia UPER itu mengaku lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.

“Ketika kuliah di UTP Malaysia, saya ditempatkan di asrama untuk mahasiswa asing. Saya pun harus beradaptasi dengan mengakrabkan diri dengan teman satu asrama,” kata Azka.

Selain itu, lanjut Azka, intensitas komunikasi dengan dosen dan teman satu kelas juga mendorongnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.

“Kemampuan bahasa Inggris saya semakin meningkat selama menjalani program student exchange. Hal ini membuat saya mudah melalui tahapan rekrutmen sebagai data analyst di perusahaan e-commerce multinasional berbasis teknologi, JD.id,” imbuh Azka.

Adaptif, fleksibel, dan open minded

Hal sama juga dirasakan Kamila. Mahasiswa UPER yang pernah melakukan student exchange pada 2017 di IÉSEG School of Management, Lille Perancis, selama satu semester ini mengaku menjadi pribadi yang semakin terbuka (open minded) usai kuliah di luar negeri.

“Selama tinggal di Perancis, saya tak hanya mengikuti perkuliahan di kelas, tetapi juga aktif terlibat pada berbagai proyek atau kegiatan kemahasiswaan,” tuturnya.

Kamila mengatakan, berdiskusi dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan budaya menjadikan dirinya lebih menghargai perbedaan.

Kini, alumnus Prodi Manajemen tersebut bekerja di salah satu start-up pencarian kerja berbasis community development, KitaLulus.

“Memiliki pandangan yang terbuka sangat penting. Hal ini relevan dengan profesi saya sebagai People and Recruiter Lead. Saya yakin bahwa setiap individu memiliki potensi masing-masing,” terangnya.

Membuka peluang global networking

Berbeda dari kedua rekannya, Pavita merasakan pengalaman belajar di luar negeri melalui program internship atau magang di Toyohashi University of Technology (TUT), Jepang. Pengalaman ini dinilai membantu untuk mengembangkan jejaring di lingkup internasional.

Saat magang di TUT, Pavita menjadi asisten peneliti yang bertugas melakukan kajian parameter air limbah.

“Selama program internship berlangsung, saya banyak berkenalan dengan para profesional. Jaringan yang luas membantu saya mendapatkan pekerjaan saat ini sebagai General Staff di perusahaan multinasional Daiki Axis Co. Ltd, salah satu bisnis utamanya di bidang pengolahan air limbah,” ujar alumnus Prodi Teknik Lingkungan tersebut.

Bagi siswa dan siswi yang ingin berkompetisi melalui program internasionalisasi UPER dapat mengakses lamanhttps://pmb.universitaspertamina.ac.id

Sebagai informasi, selain program internasionalisasi untuk mahasiswa, UPER juga melakukan pengembangan kompetensi dosen melalui program internasionalisasi, seperti pertukaran dosen (faculty exchange), kolaborasi riset, dan adjunct professor.

Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non-Tes), Ujian Masuk Online periode Mei-Juni, dan Seleksi Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK (Non-Tes) periode Juni-Juli untuk tahun akademik 2022/2023.

Universitas Pertamina juga menyediakan beasiswa dengan nilai total mencapai Rp 24 miliar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com