Advertorial

Survei Manulife: Masyarakat Optimistis Pandemi Segera Berakhir dan Fokus Menata Kesehatan serta Keuangan

Kompas.com - 30/06/2022, 08:00 WIB

KOMPAS.com – Masyarakat Indonesia optimistis pandemi Covid-19 yang sudah terjadi selama dua tahun lebih akan segera berakhir.

Optimisme tersebut tergambar dari hasil survei Asia Care Survey Manulife 2022. Hasil survei ini mengungkap bahwa dua pertiga atau 66 persen responden di Indonesia meyakini bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir dalam waktu satu tahun ke depan.

Kemudian, lebih dari separuh responden atau sekitar 59 persen berpendapat bahwa pembatasan kegiatan masyarakat akan selesai dalam kurun waktu yang sama.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil survei, sebagian besar masyarakat Indonesia tengah fokus menjaga kesehatan dan membangun kembali ekonomi usai terdampak pandemi.

Meski begitu, 35 persen responden menyatakan masih merasa khawatir tentang kondisi ekonomi lokal. Mereka percaya bahwa pemulihan perekonomian nasional membutuhkan waktu yang cukup lama.

Kekhawatiran tersebut pun cukup berdasar. Pasalnya, 58 persen dari mereka mengalami penurunan pendapatan selama pandemi berlangsung. Bahkan, satu dari sepuluh orang atau 13 persen di antaranya kehilangan pekerjaan selama pandemi.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan, selain peningkatan atensi terhadap finansial dan kesehatan, hasil survei Manulife juga menunjukkan bahwa masyarakat semakin memegang kendali atas perencanaan keuangan.

“Masyarakat juga mulai menemukan beragam cara untuk mengurangi dampak pandemi. Meski banyak keluarga menghadapi ketidakpastian dari sisi keuangan, kesehatan, serta masa depan, minat terhadap proteksi melalui asuransi mengalami peningkatan. Hal ini dapat dikatakan bahwa kepemilikan asuransi merupakan salah satu cara mereka untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru,” ujar Charland dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Perencanaan keuangan demi masa depan

Berdasarkan hasil survei tersebut, masyarakat menilai bahwa perencanaan keuangan dapat berperan penting dalam mengatasi tantangan dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Sebanyak 57 persen responden di Indonesia mengatakan bahwa mereka mulai aktif mengelola keuangan sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan responden survei Manulife di Asia yang hanya mencapai 42 persen.

Adapun demi mengurangi risiko ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19, 32 persen responden di Indonesia mengaku bahwa mereka telah mendirikan usaha pribadi untuk menggantikan atau mendukung pekerjaan utamanya.

Kemudian, sebanyak 37 persen menyiapkan tabungan untuk satu tahun ke depan, 25 persen berinvestasi, dan 36 persen mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

Di saat bersamaan, kesadaran akan urgensi kepemilikan asuransi dan perencanaan pensiun juga turut meningkat.

Jumlah responden yang mengakui peran penting asuransi mencapai 83 persen. Sementara, jumlah responden yang menilai perencanaan pensiun merupakan hal penting sebesar 84 persen.

Tak hanya itu, 76 persen di antaranya mengaku akan membeli polis asuransi dalam kurun waktu 12 bulan ke depan.

Untuk diketahui, Indonesia menjadi negara dengan tingkat penetrasi asuransi terendah berdasarkan hasil Asia Care Survey.

Hasil survey ManulifeDok. Manulife Hasil survey Manulife

Dari seluruh responden asal Indonesia, 60 persen di antaranya sudah memiliki asuransi. Dari total tersebut, 35 persen mengaku memiliki asuransi kesehatan dan 29 persen asuransi jiwa.

Charland mengatakan, hal tersebut dapat menjadi peluang bagi Manulife untuk bisa melayani masyarakat. Utamanya, dalam memberikan perlindungan.

“Kami berupaya untuk memperkecil kesenjangan tersebut dan siap membantu kehidupan nasabah agar semakin baik. Kami melakukannya dengan terus memberikan saran dan solusi untuk mewujudkan keamanan finansial. Sebab, kami memberdayakan kesehatan dan kesejahteraan berkelanjutan melalui produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah,” jelas Charland.

Sesuaikan gaya hidup

Umumnya, pertimbangan terbesar masyarakat Indonesia dalam membeli produk asuransi tak terlepas dari aspek kesehatan.

Berdasarkan Asia Care Survey, responden Indonesia tercatat memiliki kemauan untuk menyesuaikan gaya hidup demi menurunkan dampak Covid-19.

Hal tersebut dapat terlihat dari tingkat penggunaan masker yang mencapai 82 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia.

Selain itu, tingkat keaktifan fisik masyarakat Indonesia juga tergolong tinggi, yakni mencapai 69 persen. Dari jumlah tersebut, 52 persen responden mengaku mulai meningkatkan intensitas olahraga sejak pandemi Covid-19.

Adapun aktivitas joging merupakan olahraga yang paling digemari masyarakat, yakni mencapai 72 persen, disusul dengan bersepeda yang mencapai 54 persen.

Persepsi masyarakat Indonesia tentang kondisi kesehatan pun juga termasuk yang tertinggi di kawasan Asia. Sebanyak 81 persen responden Indonesia mengaku memiliki kesehatan fisik yang baik dan 78 persen mengatakan hal serupa tentang kondisi kesehatan mentalnya.

Namun, jika dispesifikkan berdasarkan gender, angka tersebut cenderung mengalami penurunan. Utamanya, pada perempuan yang belum berkeluarga.

Berdasarkan hasil survei tersebut, hanya sebanyak 65 persen responden perempuan yang mengaku memiliki kesehatan fisik baik dan 60 persen dengan kesehatan mental baik.

Selain itu, satu dari empat responden menyatakan kekhawatirannya dalam menjaga kesehatan keluarga. Akan tetapi, pada saat yang sama, mereka justru mengabaikan kesehatannya sendiri.

Terkait masalah penyakit yang menjadi perhatian utama responden Indonesia, jantung menempati urutan pertama yang mencapai 41 persen, diikuti oleh strok dan kanker dengan angka masing-masing 35 persen, serta diabetes 31 persen.

Sementara itu, terkait pemantauan status kesehatan, 86 persen responden Indonesia paling nyaman menggunakan aplikasi kesehatan dan well-being. Angka ini menjadi yang tertinggi di kawasan Asia.

Seiring peningkatan kesadaran masyarakat terhadap aspek kesehatan dan wellness serta dampak kecemasan finansial yang diakibatkan oleh Covid-19, Manulife telah menyediakan beragam solusi perlindungan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Adapun demi meningkatkan layanannya, Manulife juga telah menambahkan beberapa produk asuransi tambahan yang dapat diakses melalui layanan MiSmart Insurance Solution (MiSSION).

Salah satu produk tersebut adalah MiSmart Medicare Plus (MiSMP) yang berfungsi untuk memberikan manfaat rawat inap hingga tertanggung berusia 80 tahun. Selain itu, ada juga asuransi tambahan perlindungan jiwa MiSmart Payor Benefit Plus (MiSPBP).

Untuk informasi lebih lanjut terkait asuransi tambahan dari Manulife, silakan kunjungi tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com