Advertorial

Terapkan Sistem BIM, HKI Berhasil Sambungkan Tol Pekanbaru-Bangkinang

Kompas.com - 30/06/2022, 16:09 WIB

KOMPAS.com – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), telah menyelesaikan sebagian pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang. Proyek ini merupakan salah satu seksi dalam rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Pekanbaru-Padang.

Adapun panjang Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang yang telah diselesaikan HKI yakni 31 kilometer (km) dari total panjang 40 km.

Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono mengatakan, HKI mengimplementasikan teknologi building information modeling (BIM) dalam pengerjaan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang. Hal ini sesuai surat perintah yang diterbitkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

“Surat perintah tersebut merupakan arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mendukung konstruksi digital Indonesia dengan membuat terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur,” ujar Selo dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Selo menjelaskan, pemerintah mendukung penerapan sistem BIM dengan membuat aturan berupa regulasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pendanaan inovatif, serta penerapan hasil riset dan teknologi BIM.

Untuk diketahui, BIM adalah representasi rencana bangunan aktual yang dituangkan secara digital dalam bentuk tiga dimensi (3D) dan animasi yang dapat dilihat menggunakan teknologi virtual reality (VR).

“Dalam model 3D tersebut terkandung semua informasi yang digunakan sebagai landasan untuk stakeholder dalam mengambil keputusan pada setiap tahapan konstruksi,” terang Selo.

Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono mengatakan, tahapan konstruksi jalan tol menjadi lebih efektif. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu yang relatif lebih singkat. Dok. PT HKI Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono mengatakan, tahapan konstruksi jalan tol menjadi lebih efektif. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Implementasi teknologi BIM

Ia menambahkan, implementasi BIM pada proyek Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang telah diterapkan, mulai dari tahap perencanaan main road, structure (overpass, underpass, jembatan, box traffic, box drain), simulasi scheduling, hingga perhitungan cost estimating.

Sementara, implementasi BIM di lapangan untuk sejumlah pekerjaan telah menggunakan gambar kerja yang merupakan output dari BIM. Sebelumnya, proses ini masih menggunakan gambar manual.

“Dari sisi dokumen kerja, dengan menggunakan BIM dan platform Common Data Environment (CDE), proses approval dokumen dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. BIM juga sudah dapat digunakan sebagai pembanding antara perencanaan dengan realisasi di lapangan, baik dari segi volume pekerjaan, biaya, maupun penjadwalan,” jelasnya.

Dengan adanya BIM, lanjut Selo, tahapan konstruksi menjadi lebih efektif. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Contohnya, proses pembuatan gambar kerja struktur jembatan, perhitungan volume beton dan tulangan, tahapan pekerjaan, serta perhitungan volume.

Dengan menggunakan BIM, pekerjaan highway dengan panjang penanganan 5 km yang dikerjakan oleh satu orang dapat diselesaikan dalam kurun waktu 15 hari, mulai dari gambar kerja sampai dengan perhitungan volume. Sementara, untuk pekerjaan struktur jembatan dapat diselesaikan dalam waktu 10 hari.

“Manfaat BIM lainnya, yakni pada tahap perhitungan volume dengan tingkat ketelitian yang lebih akurat karena sistem tersebut mampu membaca suatu bentuk secara detail sesuai model rencana. Dengan begitu, implementasi BIM dalam pembangunan jalan tol dapat memangkas waktu pekerjaan dan biaya,” kata Selo.

Penggunaan BIM di Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang pun mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR pada perayaan Hari Jalan 2021.

HKI berhasil meraih predikat sebagai Pemenang II dalam Lomba Inovasi Teknologi Pembangunan Jalan dan Jembatan melalui video.

Pada video berdurasi 4 menit 30 detik tersebut, tim proyek Pekanbaru-Bangkinang menjelaskan bagaimana BIM dapat membantu tim di lapangan dalam merencanakan dan membangun jalan tol.

Selo mengatakan, implementasi BIM di HKI adalah salah satu komitmen perusahaan dalam menerapkan konsep digital pada proses bisnis.

“Selain BIM, HKI juga telah menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis Systems, Applications, and Products (SAP) dalam digitalisasi proses transaksi. Digitalisasi proses bisnis di HKI merupakan langkah aktif perusahaan guna menjadi perusahaan konstruksi terintegrasi terkemuka di Indonesia,” katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com